Liburan Terlalu Lama Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Kamis, 28 Desember 2017 - 03:30 WIB
Liburan Terlalu Lama Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan
Liburan Terlalu Lama Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan
A A A
JAKARTA - Liburan memang menyenangkan. Meski begitu, liburan ternyata juga bisa menyebabkan masalah kesehatan apalagi jika dilakukan terlalu lama. Hal ini diungkapkan melalui penelitian terbaru dari University of Liverpool.

Peneliti mengamati 28 responden yang bugar dan sehat dengan usia rata-rata 25 tahun dan Indeks Massa Tubuh (IMT) rata-rata 25 kg/m2. Mereka dipasangi alat pengukur aktivitas fisik, menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mengukur massa otot dan lemak, kemampuan untuk memulihkan diri pasca olahraga dan tingkat kebugaran fisiknya.

Dilansir dari Health, pemeriksaan dilakukan sebanyak dua kali pada hari pertama dan hari terakhir percobaan selang waktu 14 hari atau 2 pekan. Hasilnya aktivitas responden berkurang sebanyak 80% dari 10.000 langkah perhari menjadi 1.500 langkah perhari.

Hal ini menunjukkan waktu olahraga responden berkurang dari 161 menit per hari menjadi hanya 36 menit per hari. Sementara waktu yang dihabiskan responden untuk duduk seharian selama 14 hari meningkat menjadi rata-rata 129 menit per hari. Hasil pemeriksaan pun menunjukkan bahwa terjadi penurunan massa otot dan peningkatan lemak tubuh total.

Lemak di tubuh responden tersentral di perut sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit kronis. Ditemukan juga tingkat kebugaran jantung dan paru-paru responden menurun drastis sehingga tak sanggup berlari dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya dan tak bisa selama sebelumnya. Responden juga mengalami peningkatan sensitivitas insulin yang berisiko diabetes.

"Kami mengira perubahannya hanya sedikit saja. Tetapi ternyata hanya dalam kurun 2 pekan, dampaknya begitu besar," ujar peneliti, Dr Dan Cuthbertson.

Jika dibiarkan lebi dari dua pekan, Dr Dan mengatakan, hal ini bisa memicu munculnya penyakit metabolik kronis hingga kematian dini. Namun, kondisi ini bisa dihindari jika responden segera melakukan aktivitas fisik seperti sebelumnya. Artinya, meski tengah berlibur, Anda tetap harus aktif tidak perlu dengan kegiatan yang berat.

"Persoalannya, banyak orang yang terlanjur malas setelah cuti dan alasan inilah yang mungkin mengakibatkan efek buruknya muncul. Padahal makin lama mereka tidak aktif, makin sulit untuk kembali ke bentuk tubuh semula. Jadi ya memang selain menghindari duduk berlama-lama, fisik kita memang harus aktif setiap hari jika ingin terhindar dari penyakit apapun misalkan dengan jalan kaki saja," papar dia.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6263 seconds (0.1#10.140)