Perkuat Spesialis Keperawatan Onkologi untuk Tingkatkan Kualitas Penatalaksanaan Kanker di Indonesia
loading...
A
A
A
"Spesialis keperawatan onkologi merupakan jenjang profesi baru di Indonesia. Oleh sebab itu, sangat penting dibangun ekosistem yang mendukung pengembangan para tenaga spesialis ini agar memberikan peluang untuk menerapkan keahlian mereka serta sangat penting adanya regulasi yang mendukung pengembangan profesi," ucap Dekan FIK-UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N.
Direktur Utama Pusat Kanker Nasional Dharmais dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS mengungkap bahwa diperlukan sebuah standar untuk rumah sakit yang memiliki layanan kanker.
"Tidak hanya perbaikan dari infrastruktur, tetapi juga melalui sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satunya adalah dengan menghadirkan Spesialis Keperawatan Onkologi. Harapannya Spesialis Keperawatan Onkologi dapat menjadi mitra strategis dalam layanan kanker," ungkap dr Soeko.
Kolaborasi pengembangan tenaga spesialis perawat onkologi juga mendapatkan sambutan positif, ditandai dengan akan dibukanya Program Studi Spesialis Keperawatan Onkologi di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“FKKMK UGM mendukung penuh rencana strategis Kementerian Kesehatan untuk mempercepat pertumbuhan spesialis perawat onkologi di Indonesia. Harapannya kami dapat menghasilkan banyak perawat berkualitas sehingga dapat mendukung tatalaksana kanker di Indonesia untuk menjadi lebih baik," ucap Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM dr. Ahmad Hamim Sadewa, P.hD.
“Merupakan tanggung jawab organisasi profesi untuk meningkatkan kualitas perawat yang bekerja di layanan onkologi. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan seluruh pihak untuk Spesialis Keperawatan Onkologi agar dapat bersinergi dengan para mitra oncologist, lain, dalam memberikan asuhan-pelayanan kanker dalam konsep patient center care, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pasien kanker," papar Kepala Bidang Pendidikan & Pelatihan Himpunan Perawat Onkologi Indonesia (HIMPONI) Dr. Kemala Rita Wahidi, SKp., Sp.Kep.Onk., ETN., MARS., FISQua.
Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD,KHOM, FINASIM menyambut dengan positif perkembangan dari program ini.
“Sebagai ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, saya menyambut dengan bangga kehadiran Spesialis Keperawatan Onkologi ini, agar tatalaksana kanker bisa menjadi lebih baik dan kerjasama antara dokter onkologi dan perawat dapat menjadisatu paket pelayanan yang komprehensif dan tidak terpisahkan,” ujar Dr Cosphiadi.
Visi kemitraan ini adalah adanya minimal satu orang spesialis perawat onkologi di setiap rumah sakit yang memberikan pelayanan kanker. Untuk mencapainya diperlukan langkah-langkah strategis yang melibatkan berbagai pihak mulai dari pengembangan peran perawat spesialis di rumah sakit serta standar profesi, pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, pengembangan infrastruktur pendukung serta kebijakan yang menjadi acuan pengembangan profesi. Langkah komprehensif inilah yang akan memampukan para tenaga spesialis perawat onkologi memberikan sumbangsih terbaiknya bagi peningkatan kualitas hasil penatalaksanaan kanker di Indonesia.
Direktur Utama Pusat Kanker Nasional Dharmais dr. R. Soeko W. Nindito D., MARS mengungkap bahwa diperlukan sebuah standar untuk rumah sakit yang memiliki layanan kanker.
"Tidak hanya perbaikan dari infrastruktur, tetapi juga melalui sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satunya adalah dengan menghadirkan Spesialis Keperawatan Onkologi. Harapannya Spesialis Keperawatan Onkologi dapat menjadi mitra strategis dalam layanan kanker," ungkap dr Soeko.
Kolaborasi pengembangan tenaga spesialis perawat onkologi juga mendapatkan sambutan positif, ditandai dengan akan dibukanya Program Studi Spesialis Keperawatan Onkologi di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“FKKMK UGM mendukung penuh rencana strategis Kementerian Kesehatan untuk mempercepat pertumbuhan spesialis perawat onkologi di Indonesia. Harapannya kami dapat menghasilkan banyak perawat berkualitas sehingga dapat mendukung tatalaksana kanker di Indonesia untuk menjadi lebih baik," ucap Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM dr. Ahmad Hamim Sadewa, P.hD.
“Merupakan tanggung jawab organisasi profesi untuk meningkatkan kualitas perawat yang bekerja di layanan onkologi. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan seluruh pihak untuk Spesialis Keperawatan Onkologi agar dapat bersinergi dengan para mitra oncologist, lain, dalam memberikan asuhan-pelayanan kanker dalam konsep patient center care, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan pasien kanker," papar Kepala Bidang Pendidikan & Pelatihan Himpunan Perawat Onkologi Indonesia (HIMPONI) Dr. Kemala Rita Wahidi, SKp., Sp.Kep.Onk., ETN., MARS., FISQua.
Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD,KHOM, FINASIM menyambut dengan positif perkembangan dari program ini.
“Sebagai ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, saya menyambut dengan bangga kehadiran Spesialis Keperawatan Onkologi ini, agar tatalaksana kanker bisa menjadi lebih baik dan kerjasama antara dokter onkologi dan perawat dapat menjadisatu paket pelayanan yang komprehensif dan tidak terpisahkan,” ujar Dr Cosphiadi.
Visi kemitraan ini adalah adanya minimal satu orang spesialis perawat onkologi di setiap rumah sakit yang memberikan pelayanan kanker. Untuk mencapainya diperlukan langkah-langkah strategis yang melibatkan berbagai pihak mulai dari pengembangan peran perawat spesialis di rumah sakit serta standar profesi, pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, pengembangan infrastruktur pendukung serta kebijakan yang menjadi acuan pengembangan profesi. Langkah komprehensif inilah yang akan memampukan para tenaga spesialis perawat onkologi memberikan sumbangsih terbaiknya bagi peningkatan kualitas hasil penatalaksanaan kanker di Indonesia.