Studi: Menikah Dapat Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi

Senin, 11 Desember 2023 - 09:55 WIB
loading...
Studi: Menikah Dapat Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi
Studi menemukan bahwa menikah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of American Heart Association. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Studi terbaru menemukan bahwa menikah dapat menyebabkan seseorang tekanan darah tinggi atau hipertensi. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of American Heart Association.

Peneliti mengatakan bahwa penyebab tekanan darah tinggi saat menikah bukan karena stres atau pertengkaran. Ini karena terkait dengan seberapa terhubungnya suatu pasangan.

Dilansir dari Express, Senin (11/12/2023) secara khusus, penelitian ini menemukan bahwa pria dan wanita heteroseksual paruh baya dan lebih tua lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi jika pasangan mereka juga mengidapnya.

Penelitian yang dilakukan di beberapa negara menunjukkan bahwa hampir separuh pasangan lanjut usia di Inggris serta Amerika Serikat, China, dan India sama-sama menderita tekanan darah tinggi.



Studi: Menikah Dapat Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi

Foto/Infografis SINDOnews

“Banyak orang tahu bahwa tekanan darah tinggi umum terjadi pada orang dewasa paruh baya dan lebih tua, namun kami terkejut menemukan bahwa di antara banyak pasangan lanjut usia, keduanya adalah pasangan suami dan istri menderita tekanan darah tinggi,” kata penulis studi tersebut, Dr Chihua Li.

“Misalnya, di AS, di antara lebih dari 35 persen pasangan yang berusia 50 tahun atau lebih, keduanya menderita tekanan darah tinggi,” sambungnya.

Temuan ini muncul setelah penelitian sebelumnya yang dilakukan di wilayah kecil, regional, atau satu negara menunjukkan bahwa suami istri memiliki status tekanan darah dan penyakit lain yang sama. Namun penelitian ini merupakan penelitian pertama yang mengamati pasangan di berbagai negara berpendapatan tinggi dan menengah.

Sebagai bagian dari penelitian, para peneliti menganalisis pengukuran tekanan darah pada 3.989 pasangan di AS, 1.086 pasangan Inggris, 6.514 pasangan China, dan 22.389 pasangan India. Untuk memenuhi syarat, mereka sudah menikah atau menggambarkan diri sebagai pasangan dan tinggal serumah.



Pengukuran tekanan darah mereka dilakukan pada satu titik waktu. Di antara pasangan di Inggris, prevalensi kedua pasangan memiliki tekanan darah tinggi paling tinggi yaitu 47 persen. Angka ini dibandingkan dengan hampir 38 persen pasangan di AS, 21 persen pasangan di China, dan 20 persen pasangan di India.

Meskipun tekanan darah tinggi lebih umum terjadi di AS dan Inggris dibandingkan negara lain, hubungan antara status tekanan darah pasangan ditemukan lebih kuat di China dan India.

Dibandingkan dengan perempuan yang menikah dengan laki-laki yang tidak memiliki tekanan darah tinggi, perempuan yang suaminya menderita tekanan darah tinggi memiliki kemungkinan 19 persen lebih besar untuk mengidap penyakit tersebut di India dan 26 persen lebih besar kemungkinannya untuk mengidap penyakit tersebut di China.

Sedangkan di AS dan Inggris, mereka hanya sembilan persen lebih mungkin mengidap penyakit tersebut. Temuan serupa terjadi pada pria yang menikah dengan wanita dengan dan tanpa tekanan darah tinggi. Rekan penulis studi, Dr Peiyi Lu, mengatakan faktor budaya menjadi penyebab hal ini.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)