5 Manfaat Minum Cuka Apel Tiap Hari, Segini Dosis yang Tepat
loading...
A
A
A
Hasil dari meta-analisis dan tinjauan sistematis yang disebutkan sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi cuka sari apel secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total serum. Sementara hasil uji klinis acak tahun 2023 di Frontiers in Clinical Diabetes and Healthcare yang mengevaluasi efek konsumsi cuka sari apel di antara penderita diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa mengonsumsi 30 mililiter per hari selama delapan minggu menghasilkan penurunan LDL-ke-HDL. Hal tersebut merupakan hasil kesehatan jantung yang positif.
Berdasarkan data yang diterbitkan dalam International Journal of Microbiology pada 2021 sifat antimikroba kemungkinan besar disebabkan oleh kandungan total fenolik cuka sari apel. Penelitian ini berfokus pada potensi sifat sanitasi ACV.
Adanya sifat antimikroba ini membantu memperkuat daya tahan tubuh dan menjadikan tubuh lebih sehat.
Sementara bagi penderita sakit maag, konsumsi makanan asam seperti cuka sari apel bisa memperburuk kondisinya.
Berdasarkan ulasan European Journal of Nutrition 2020 cuka sari apel juga dapat menyebabkan kadar potasium yang lebih rendah yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan jantung.
Kelompok orang tertentu juga harus berhati-hati saat mempertimbangkan penggunaan cuka sari apel. Wanita hamil dan menyusui, misalnya, harus menggunakannya dengan hemat karena tidak ada penelitian yang cukup untuk memastikan keamanannya selama periode tersebut.
Penderita diabetes, terutama mereka yang menggunakan insulin atau obat penurun glukosa lain, harus memantau kadar gula darahnya dengan cermat karena potensi cuka untuk menurunkan gula darah. Orang dengan riwayat sakit maag atau refluks asam mungkin mendapati bahwa cuka sari apel memperburuk gejalanya.
“Saat mengonsumsi ACV setiap hari, penting untuk tidak berlebihan dan tetap menggunakan dosis yang dianjurkan yaitu 1 hingga 2 sendok makan,” kata Melissa Mitri, RD , pemilik Melissa Mitri Nutrition yang berbasis di New York City.
"Mengonsumsi lebih dari itu meningkatkan risiko efek samping, seperti ketidaknyamanan gastrointestinal, dan dapat mempengaruhi enamel gigi," katanya.
5. Memperkuat Daya Tahan Tubuh
Cuka sari apel mungkin memiliki sifat antimikroba bila dikonsumsi dalam konsentrasi penuh. Beberapa bukti menunjukkan bahwa ia mungkin juga memiliki aktivitas antijamur.Berdasarkan data yang diterbitkan dalam International Journal of Microbiology pada 2021 sifat antimikroba kemungkinan besar disebabkan oleh kandungan total fenolik cuka sari apel. Penelitian ini berfokus pada potensi sifat sanitasi ACV.
Adanya sifat antimikroba ini membantu memperkuat daya tahan tubuh dan menjadikan tubuh lebih sehat.
Berapa Banyak Dosis Mengonsumsi Cuka Sari Apel?
Namun perlu diketahui, meskipun cuka sari apel memiliki banyak potensi manfaat kesehatan, penting juga untuk mewaspadai potensi risiko dan efek sampingnya. Penggunaan cuka sari apel murni secara topikal dapat menyebabkan luka bakar, iritasi, dan ketidaknyamanan karena keasamannya yang tinggi.Sementara bagi penderita sakit maag, konsumsi makanan asam seperti cuka sari apel bisa memperburuk kondisinya.
Berdasarkan ulasan European Journal of Nutrition 2020 cuka sari apel juga dapat menyebabkan kadar potasium yang lebih rendah yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan jantung.
Kelompok orang tertentu juga harus berhati-hati saat mempertimbangkan penggunaan cuka sari apel. Wanita hamil dan menyusui, misalnya, harus menggunakannya dengan hemat karena tidak ada penelitian yang cukup untuk memastikan keamanannya selama periode tersebut.
Penderita diabetes, terutama mereka yang menggunakan insulin atau obat penurun glukosa lain, harus memantau kadar gula darahnya dengan cermat karena potensi cuka untuk menurunkan gula darah. Orang dengan riwayat sakit maag atau refluks asam mungkin mendapati bahwa cuka sari apel memperburuk gejalanya.
“Saat mengonsumsi ACV setiap hari, penting untuk tidak berlebihan dan tetap menggunakan dosis yang dianjurkan yaitu 1 hingga 2 sendok makan,” kata Melissa Mitri, RD , pemilik Melissa Mitri Nutrition yang berbasis di New York City.
"Mengonsumsi lebih dari itu meningkatkan risiko efek samping, seperti ketidaknyamanan gastrointestinal, dan dapat mempengaruhi enamel gigi," katanya.