Penyebab Lisa Rumbewas Meninggal Dunia, Punya Riwayat Epilepsi dan Nyeri Lutut

Minggu, 14 Januari 2024 - 13:35 WIB
loading...
Penyebab Lisa Rumbewas Meninggal Dunia, Punya Riwayat Epilepsi dan Nyeri Lutut
Salah satu atlet legenda Tanah Air, Lisa Raema Rumbewas meninggal dunia di RSUD Jayapura, Minggu (14/1/2024). Foto/ Instagram.
A A A
JAKARTA - Kabar duka datang dunia olahraga Indonesia. Salah satu atlet legenda Tanah Air, Lisa Raema Rumbewas meninggal dunia di RSUD Jayapura, Papua, Minggu (14/1/2024), pukul 03.00 WIT atau 01.00 WIB.

Lisa meninggal dalam usia 43 tahun karena sakit. Namun, sejauh ini belum diketahui secara pasti sakit apa yang diderita oleh peraih tiga medali Olimpiade itu.



Berdasarkan informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, Lisa disebut punya riwayat sakit epilepsi dan nyeri lutut.

Salah satu momen, Lisa pernah mengeluhkan nyeri lutut di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Riau, ajang multievent terakhir yang pernah diikutinya.

Dilansir laman Kemenkes RI, nyeri lutut umumnya disebabkan oleh cedera pada lutut. Nyeri di lutut sering disertai dengan keluhan lutut terasa kaku, sulit diluruskan, atau lutut bengkak.

Nyeri lutut biasanya terasa lebih hebat pada saat lutut digerakkan. Kondisi ini bisa membuat penderitanya kesulitan untuk berdiri, karena lutut menjadi tidak stabil dan tidak kuat menyangga badan.

Salah satu penyebab lutut sakit adalah cedera pada lutut. Bila lutut mengalami cedera, beberapa jaringan yang menyusun lutut seperti tulang rawan atau tulang, dapat terganggu.

Sementara, sakit epilepsi Lisa juga pernah kambuh saat ia tengah menerima medali di 2017. Saat itu, badannya tiba-tiba ambruk dan sempat tak sadarkan diri di atas panggung.

Epilepsi Lisa saat itu kambuh sesaat setelah dirinya dikalungi medali Erick Thohir yang saat itu menjabat Ketua Umum KOI (Komite Olimpiade Indonesia).

Dilansir Persada Hospital, epilepsi merupakan kumpulan gangguan fungsi otak yang beraneka ragam atau bisa disebut juga badai listrik di otak.

Seseorang yang kerap mengalami kejang, rentan terjadi tanpa adanya peringatan dan bahkan mampu mengganggu kesadarannya.



Bahkan, kejang mampu menyebabkan cedera dan jatuh hingga kematian jika seseorang yang mengalaminya tidak berhati-hati.

Penyebab epilepsi adalah adanya muatan listrik pada otak yang tidak stabil. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kerja koordinasi otot sehingga muncul hentakan atau kekakuan pada otot yang berulang.

Meski ada kejang dengan hilangnya kesadaran, tetapi ada juga kejang tanpa hilangnya kesadaran.

Cedera pada kepala, infeksi sistem saraf pusat (meningitis, ensefalitis dan sebagainya), stroke, obat tertentu, dan tumor pada otak menjadi beberapa faktor penyebab epilepsi pada umumnya.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1251 seconds (0.1#10.140)