William Wijaya Inisiasi Konser Amal 'Tchaikovsky & Rachmaninoff', Bawa Era Baru Musik Klasik Indonesia

Sabtu, 20 Januari 2024 - 16:03 WIB
loading...
William Wijaya Inisiasi...
Penampilan William Wijaya ketika bermain cello di konser amal Tchaikovsky and Rachmaninoff belum lama ini. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Konser bertajuk Tchaikovsky and Rachmaninoff yang diselenggarakan The Bright Knight Foundation belum lama ini telah membawa era baru pada musik klasik. Konser ini merupakan program ketiga The Bright Knight dalam charity concert series untuk membantu mengumpulkan dana dan memfasilitasi panti asuhan di seluruh Indonesia.

Konser yang disponsori Bintang Pasifik Teknik dan Purnomo Yusgiantoro Foundation ini digelar pada 13 Januari 2024 di Balai Resital Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang menjadi pusat simbol seni musik klasik di Indonesia.
Konser yang diprakarsai oleh William Wijaya selaku Ketua The Bright Knight Foundation tahun 2023/2024 tersebut bertujuan menjadikan musik klasik bagian dari masyarakat, lebih aksesibel, dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Juga agar musik dapat diakses oleh siapa pun, karena merupakan bentuk seni yang paling ekspresif.

"Saya memiliki keinginan kuat dan harapan yang besar untuk masa depan musik di Indonesia, sebuah dunia di mana kesempatan berekspresi dan menikmati musik dapat digapai oleh semua orang. Saya ingin mengambil bagian dalam gerakan baru, yaitu sebuah upaya 'dekolonisasi' musik klasik dengan meruntuhkan batasan-batasan yang selama tahun-tahun ini di-impose dan membatasi ruang kreatif para artis. Maju musik Tanah Air!” ungkap William Wijaya.

Dekolonisasi musik klasik merupakan upaya penting untuk membebaskan dan mengubah naratif serta representasi musik klasik. Menjadikannya lebih inklusif, beragam, dan mencerminkan keberagaman budaya di seluruh dunia.

William Wijaya yang mengantarkan era baru ‘dekolonisasi’ musik klasik di Indonesia, diketahui merupakan pemain cello muda Indonesia dan penulis keturunan Sino yang lahir pada 2005. Memulai perjalanan musiknya pada usia 11 tahun di sekolah dasar, William kemudian bergabung dengan beberapa orkestra pada 2017-2019. Berbeda dari orang kebanyakan, ia beralih ke musik kamar dan menjadi resitalis.

Dikenal karena gaya interpretasi ekspresionisnya yang unik, William juga mengeksplorasi seni lain seperti musik tradisional, puisi, seni teater, dan seni pertunjukan kontemporer.

Ia telah memperoleh banyak penghargaan di antaranya medali perunggu di Festival Musik Internasional Raffles Singapura pada 2022 dan Juara 1 Kompetisi Musik Nasional Indonesia tahun 2020.

Selain menggeluti musik, William juga gigih dan aktif dalam dunia aktivisme dan amal seperti dalam program The Bright Knight Foundation. Sebelumnya, William menjadi salah satu pendiri dan direktur artistik Nawasena Creative, sebuah organisasi pengajaran musik yang berfokus pada anak-anak berkebutuhan khusus.

Inspirasi William berasal dari Mstislav Rostropovich dan Marina Abramovic. Ia meyakini pada kekuatan ekspresi untuk menyuarakan hal-hal yang tak terungkapkan, memperjuangkan kemanusiaan melalui seni dan aktivisme.

Melalui dedikasinya yang gigih, William Wijaya menciptakan jejak penting dalam musik klasik Indonesia, membawa nuansa baru, dan menghubungkan seni dengan perjuangan kemanusiaan.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1165 seconds (0.1#10.140)