4 Harimau Mati, Menparekraf Terus Pantau Medan Zoo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kondisi Medan Zoo semakin memprihatinkan setelah diketahui empat harimau mati dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Harimau bernama Nurhaliza alias Putri yang berusia 9 tahun dengan bobot sekitar 50 kilogram ikut mati di kebun binatang ini. Hal tersebut semakin memerlihatkan bagaimana parahnya kondisi Medan Zoo ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut menyayangkan kejadian tersebut. Ia mengatakan Kemenparekraf terus memantau dan berkoordinasi dengan Pemkot setempat agar hal ini tak kembali terulang.
“Sudah 4 harimau yang mati, kami sangat sayangi. Kami terus berkoordinasi termasuk dengan instansi terkait dengan BKSDA dan seluruh stakeholders agar ini tidak berkelanjutan,” ungkap Sandi dalam Weekly Brief with Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Sandi mengatakan kondisi ini harus segera ditangani, mengingat Medan perlu memiliki destinasi yang berkualitas. Hal ini lantaran sudah adanya penerbangan langsung dari Qatar ke Medan sehingga pemerintah setempat perlu bebenah.
“Ini bisa diperbaiki keadaannya. Kami akan berkoordinasi lebih erat lagi untuk menghadirkan destinasi yang mumpuni, saat ini Mesan sudah ada penerbangan langsung dari Qatar,” papar Sandi.
Tak sampai di situ, Sandi juga bergerak dengan memberikan penugasan langsung pada pemimpin Politeknik Pariwisata Medan untuk turut memantau kondisi Medan Zoo.
“Saya tugaskan Poltekpar Medan, Pak Ngatemin (direktur Poltekpar Medan) untuk memantau isu yang berkembang soal Medan Zoo,” jelasnya.
Sebelumnya, BBKSDA Sumatera Utara, kata Rudianto, telah melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi Medan Zoo sejak April 2023. Dikatakan bahwa pengelolaan satwa belum memenuhi standar pengelolaan Lembaga Konservasi. Terutama terkait kesejahteraan hewan (animal welfare), fasilitas kandang dan tata kelola lingkungan.
Hingga kini, kondisi Medan Zoo pun masih jadi sorotan publik termasuk warganet. Nasib hewan-hewan di kebun binatang ini pun terus menjadi perhatian masyarakat dan diharapkan bisa segera mendapat tindakan tepat.
Harimau bernama Nurhaliza alias Putri yang berusia 9 tahun dengan bobot sekitar 50 kilogram ikut mati di kebun binatang ini. Hal tersebut semakin memerlihatkan bagaimana parahnya kondisi Medan Zoo ini.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut menyayangkan kejadian tersebut. Ia mengatakan Kemenparekraf terus memantau dan berkoordinasi dengan Pemkot setempat agar hal ini tak kembali terulang.
“Sudah 4 harimau yang mati, kami sangat sayangi. Kami terus berkoordinasi termasuk dengan instansi terkait dengan BKSDA dan seluruh stakeholders agar ini tidak berkelanjutan,” ungkap Sandi dalam Weekly Brief with Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Sandi mengatakan kondisi ini harus segera ditangani, mengingat Medan perlu memiliki destinasi yang berkualitas. Hal ini lantaran sudah adanya penerbangan langsung dari Qatar ke Medan sehingga pemerintah setempat perlu bebenah.
“Ini bisa diperbaiki keadaannya. Kami akan berkoordinasi lebih erat lagi untuk menghadirkan destinasi yang mumpuni, saat ini Mesan sudah ada penerbangan langsung dari Qatar,” papar Sandi.
Tak sampai di situ, Sandi juga bergerak dengan memberikan penugasan langsung pada pemimpin Politeknik Pariwisata Medan untuk turut memantau kondisi Medan Zoo.
“Saya tugaskan Poltekpar Medan, Pak Ngatemin (direktur Poltekpar Medan) untuk memantau isu yang berkembang soal Medan Zoo,” jelasnya.
Sebelumnya, BBKSDA Sumatera Utara, kata Rudianto, telah melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi Medan Zoo sejak April 2023. Dikatakan bahwa pengelolaan satwa belum memenuhi standar pengelolaan Lembaga Konservasi. Terutama terkait kesejahteraan hewan (animal welfare), fasilitas kandang dan tata kelola lingkungan.
Hingga kini, kondisi Medan Zoo pun masih jadi sorotan publik termasuk warganet. Nasib hewan-hewan di kebun binatang ini pun terus menjadi perhatian masyarakat dan diharapkan bisa segera mendapat tindakan tepat.
(tdy)