Jelang Imlek, Ini Tata Cara Memberi Angpao Menurut Kepercayaan Orang Tionghoa yang Perlu Diketahui
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perayaan Imlek sudah semakin dekat dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang merayakannya. Sebab, Imlek bukan hanya hari raya keagamaan bagi mereka yang memeluk agama Khonghucu, tapi juga menjadi tradisi budaya yang dipegang oleh masyarakat keturunan Tionghoa.
Tak cuma warna merah dan dekorasi serbaoriental, perayaan Imlek juga sangat identik dengan angpao. Kata angpao berasal dari kata ‘ang’ yang artinya merah dan ‘pao’ yang berarti amplop. Angpao umumnya berisi uang dan akan diberikan kepada keluarga serta orang-orang terdekat.
Memberi angpao saat Imlek sudah menjadi tradisi turun temurun dan dipercaya bisa membawa keberuntungan serta keselamatan bagi para penerimanya. Tradisi angpao juga dimaknai sebagai berbagi berkat dengan sanak saudara khususnya yang kurang mampu secara ekonomi.
Ternyata terdapat beberapa aturan dalam tradisi memberi angpao lho. Hal ini disampaikan oleh akun TikTok @dapurnini.
Marcelia selaku pemilik akun tersebut yang juga beretnis Tionghoa menjelaskan bahwa uang yang dimasukkan ke dalam angpao sebisa mungkin harus yang bersih dan rapi. Hal ini bertujuan untuk menghormati si penerima angpao.
Selain itu pemilihan angpao juga sangat penting diperhatikan. Hindari penggunaan angpao berwarna merah putih yang cenderung polos, sebab jenis angpao ini digunakan untuk acara pernikahan. Sehingga Anda bisa memilih jenis angpao yang berwarna merah dengan gambar-gambar shio tahunan atau tulisan Mandarin.
Tak cuma itu, jumlah uang yang dimasukkan pun harus genap dan berpasangan.
“Jumlahnya itu harus genap dan harus berpasangan. Karena kalau angka ganjil, orang Tionghoa percaya itu berkaitan dengan kedukaan dan kematian. Jumlahnya nggak boleh ganjil apalagi ada angka empatnya,” ujar Marcelia dalam video tersebut, dikutip Kamis (1/2/2024).
Bagi anak yang sudah bekerja, memberikan angpao kepada orang tua menjadi tradisi wajib yang tak boleh dilewatkan. Tak perlu dalam jumlah banyak, yang penting ikhlas serta jumlah uang yang berpasangan dan genap. Hal ini dipercaya sebagai bentuk harapan untuk melancarkan rezeki melalui doa-doa orang tua.
Marcelia juga menjelaskan bahwa jumlah uang yang diberikan ke ibu dan ayah harus dalam jumlah serta nominal yang sama.
“Kalau kamu kasih ke orang tua, bagian tutup angpao harus dikunci atau dilem. Kalau ingin kasih ke orang yang belum menikah, bagian atasnya nggak boleh dikunci,” kata Marcelia.
Angpao yang hendak diberikan kepada orang yang belum menikah, sebaiknya bagian atas angpao tidak ditutup dan tidak dilem. Sebab dalam kepercayaan Tionghoa, jika bagian atas angpao ditutup rapat, maka dipercaya jalan untuk mendapatkan jodohnya pun akan tertutup.
Percaya atau tidak, tapi ini hanya kepercayaan dan tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini.
“Karena dipercaya kalau bagian atasnya dikunci maka jodohnya juga ikut terkunci. Ini cuma tradisi. Tapi kalau yang kasih angpao nggak tahu kalau Anda belum menikah dan bagian atasnya terkunci, itu bukan suatu kutukan,” tuturnya.
Tak cuma warna merah dan dekorasi serbaoriental, perayaan Imlek juga sangat identik dengan angpao. Kata angpao berasal dari kata ‘ang’ yang artinya merah dan ‘pao’ yang berarti amplop. Angpao umumnya berisi uang dan akan diberikan kepada keluarga serta orang-orang terdekat.
Memberi angpao saat Imlek sudah menjadi tradisi turun temurun dan dipercaya bisa membawa keberuntungan serta keselamatan bagi para penerimanya. Tradisi angpao juga dimaknai sebagai berbagi berkat dengan sanak saudara khususnya yang kurang mampu secara ekonomi.
Ternyata terdapat beberapa aturan dalam tradisi memberi angpao lho. Hal ini disampaikan oleh akun TikTok @dapurnini.
Marcelia selaku pemilik akun tersebut yang juga beretnis Tionghoa menjelaskan bahwa uang yang dimasukkan ke dalam angpao sebisa mungkin harus yang bersih dan rapi. Hal ini bertujuan untuk menghormati si penerima angpao.
Selain itu pemilihan angpao juga sangat penting diperhatikan. Hindari penggunaan angpao berwarna merah putih yang cenderung polos, sebab jenis angpao ini digunakan untuk acara pernikahan. Sehingga Anda bisa memilih jenis angpao yang berwarna merah dengan gambar-gambar shio tahunan atau tulisan Mandarin.
Tak cuma itu, jumlah uang yang dimasukkan pun harus genap dan berpasangan.
“Jumlahnya itu harus genap dan harus berpasangan. Karena kalau angka ganjil, orang Tionghoa percaya itu berkaitan dengan kedukaan dan kematian. Jumlahnya nggak boleh ganjil apalagi ada angka empatnya,” ujar Marcelia dalam video tersebut, dikutip Kamis (1/2/2024).
Bagi anak yang sudah bekerja, memberikan angpao kepada orang tua menjadi tradisi wajib yang tak boleh dilewatkan. Tak perlu dalam jumlah banyak, yang penting ikhlas serta jumlah uang yang berpasangan dan genap. Hal ini dipercaya sebagai bentuk harapan untuk melancarkan rezeki melalui doa-doa orang tua.
Baca Juga
Marcelia juga menjelaskan bahwa jumlah uang yang diberikan ke ibu dan ayah harus dalam jumlah serta nominal yang sama.
“Kalau kamu kasih ke orang tua, bagian tutup angpao harus dikunci atau dilem. Kalau ingin kasih ke orang yang belum menikah, bagian atasnya nggak boleh dikunci,” kata Marcelia.
Angpao yang hendak diberikan kepada orang yang belum menikah, sebaiknya bagian atas angpao tidak ditutup dan tidak dilem. Sebab dalam kepercayaan Tionghoa, jika bagian atas angpao ditutup rapat, maka dipercaya jalan untuk mendapatkan jodohnya pun akan tertutup.
Percaya atau tidak, tapi ini hanya kepercayaan dan tradisi yang dipegang teguh oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini.
“Karena dipercaya kalau bagian atasnya dikunci maka jodohnya juga ikut terkunci. Ini cuma tradisi. Tapi kalau yang kasih angpao nggak tahu kalau Anda belum menikah dan bagian atasnya terkunci, itu bukan suatu kutukan,” tuturnya.
(tsa)