Viral! Kisah Pilu Wanita Tak Bisa Punya Anak, Diusir Suami hingga Jadi Gelandangan

JAKARTA - Viral di media sosial kisah seorang wanita diusir suami dari rumah karena tak bisa mempunyai anak. Akibatnya, wanita tersebut harus menerima kenyataan pahit dari pernikahannya dan kini menjadi gelandangan.

Dilansir dari Eva.vn, Kamis (8/2/2024) kisah pilu wanita asal China ini langsung menjadi kontroversial. Dia kini terpaksa berada di jalanan setelah diusir suaminya sendiri karena tak bisa mempunyai anak.

Dari foto yang beredar di media sosial, tampak seorang wanita duduk di pinggir jalan dengan dua koper berada di sampingnya dan tanpa tempat tinggal. Kondisi wanita tersebut membuat banyak orang merasa sedih.

Menurut Sohu News, beberapa orang menemukan wanita itu tidur di tempat parkir di distrik Log Hua, kota Shenzen, provinsi Guangdong, China. Wanita tersebut sendirian dengan membawa dua koper berisi pakaian dan beberapa barang kebutuhan pokoknya.


Foto/Eva.vn




Foto/Eva.vn

Dia tidak mempunyai tempat tinggal sehingga harus berteduh di tempat parkir menggunakan payung untuk berlindung. Di sebelahnya juga ada beberapa tunawisma lainnya yang tergeletak.

Wanita itu mengaku awalnya mempunyai keluarga tapi sang suami mengusirnya karena tidak bisa mempunyai anak. Awalnya dia dan suaminya hidup bahagia dan saling mencintai setelah menikah.

Namun, setelah menikah selama bertahun-tahun mereka belum dikaruniai seorang anak. Karena itu, dia menjadi masalah dalam keluarga suaminya. Alih-alih membela istrinya atau mencari solusi, sang suami justru bersikap cuek dan merasa muak.

Ketika konflik mencapai puncaknya, sang suami tanpa ampun mengusir istrinya dari rumah. Setelah diusir sang suami, wanita itu mencoba untuk kembali ke rumah orang tuanya sendiri untuk meminta bantuan. Namun, kerabat terdekatnya tidak mentolerirnya.




Foto/Eva.vn

Karena tidak mempunyai tempat tujuan untuk berlindung, wanita itu terpaksa tetap berada di tempat parkir. Sementara itu, di kota ramai seperti Shenzhen tidak mudah bagi perempuan untuk mendapatkan pekerjaan, terutama ketika angka pengangguran meningkat.

Tanpa kualifikasi pendidikan, tanpa pengalaman profesional, dan tanpa kerabat, membuat wanita menjadi tidak berdaya.