3 Kiat Wujudkan Pernikahan Impian Tanpa Utang, Calon Pengantin Harus Tahu!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setiap pasangan muda pasti punya pernikahan impian untuk bisa terus dikenang. Hanya, mewujudkan pernikahan impian memerlukan perhitungan yang matang.
Hal itu penting agar momen bahagia tersebut tidak menjadi awal duka karena banyaknya utang yang harus ditanggung pasca pesta pernikahan. Karenanya, beberapa hal penting dipahami oleh calon pengantin sebelum menuju pelaminan.
Menurut Pakar Perencanaan Keuangan Melvin Mumpuni, ada beberapa hal yang perlu diketahui generasi muda dalam menyiapkan pernikahan.
Pertama, calon pengantin perlu menentukan tujuan dan konsep pernikahan sejak awal. Ini sangat membantu mereka agar dapat secara maksimal mempersiapkan dana untuk mewujudkan pernikahan impian.
"Generasi muda yang tengah mempersiapkan pernikahan harus lebih dulu menentukan tujuan, konsep, dan detail perencanaan dari pernikahan impian mereka. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk mewujudkannya," kata Melvin, Selasa (6/2/2024).
Kedua, kalkulasi atau harapan bisa balik modal sebaiknya dibuang jauh-jauh dan sumber dana yang digunakan sebaiknya dari kantong sendiri.
"Budget yang digunakan untuk melangsungkan pernikahan sebaiknya dari dana yang sudah secara khusus disisihkan untuk rencana tersebut," ujarnya.
Artinya, lanjut dia, tidak disarankan untuk mengharapkan uang hadiah atau sering disebut uang amplop dari tamu undangan ataupun pemberian lain saat melangsungkan pernikahan.
"Pasalnya, pernikahan adalah perayaaan syukuran, sehingga harus dibuang jauh-jauh asumsi balik modal," ujar Melvin.
Jadi, idealnya generasi muda harus memiliki budget maksimal sesuai perencanaan. Kelolalah biaya-biaya pernikahan itu kurang lebih 80-95 persen dari dana yang dimiliki.
"Jangan mengandalkan hadiah, uang bonus, amplop atau angpau, atau pemberian lainnya untuk pernikahan. Lebih aman mengasumsikan perayaan itu tidak akan balik modal,” ujarnya.
Melvin menambahkan, karena pernikahan adalah keputusan yang bersifat jangka panjang, sedangkan perayaan berlangsung sesaat, penting juga untuk mengecek kondisi keuangan masing-masing pasangan. Pengecekan detail seperti pemasukan, cicilan, aset, dan utang bakal memberikan gambaran yang jelas terkait perencanaan untuk sumber dana pernikahan.
“Kuncinya adalah membangun komunikasi yang intens baik dengan pasangan, orang tua, dan calon mertua untuk menentukan perencanaan pernikahan yang selain dapat mewujudkan impian kedua pasangan, tetapi juga tidak mengganggu kesinambungan finansial pasangan menikah tersebut ke depan,” kata Melvin.
Ketiga, calon pengantin penting juga datang ke pameran pernikahan untuk memilih vendor yang sesuai dengan harga yang masuk ke budget yang dimiliki. Generasi muda yang hendak menikah sebaiknya memanfaatkan ajang pameran pernikahan untuk mencari tahu informasi biaya-biaya terkait pernikahan. Pameran pernikahan dapat membantu generasi muda memaksimalkan budget pernikahan.
“Pameran pernikahan menyediakan berbagai pilihan biaya seperti gedung, catering, gaun pengantin, atau vendor-vendor yang cocok untuk membantu generasi muda mewujudkan pernikahan impian sesuai dengan budget yang dimiliki,” kata dia.
Menyadari adanya kebutuhan generasi muda akan solusi keuangan serta peran pameran pernikahan dalam merencanakan pernikahan impian, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) kembali bekerja sama dengan Bridestory guna menjadi sponsor utama dalam penyelenggaraan event Bridestory Market 2024 yang diadakan di Hall 3-3A ICE BSD pada 1-4 Februari 2024.
Meliani Chandra Biantoro, Consumer Segmentation Head Danamon mengatakan, program ini ditujukan untuk segmentasi nasabah Danamon Optimal, yaitu mereka yang berusia 25-35 tahun, yang merupakan demografi yang sering kali tengah mempersiapkan pernikahan.
"Danamon hadir di Bridestory 2024 dengan misi untuk menghadirkan solusi finansial yang inovatif, untuk mendampingi nasabah dalam setiap langkah persiapan pernikahan mereka. Kami percaya, pernikahan bukan sekadar perayaan, melainkan langkah awal menuju pembangunan fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan," ujarnya.
Hal itu penting agar momen bahagia tersebut tidak menjadi awal duka karena banyaknya utang yang harus ditanggung pasca pesta pernikahan. Karenanya, beberapa hal penting dipahami oleh calon pengantin sebelum menuju pelaminan.
Menurut Pakar Perencanaan Keuangan Melvin Mumpuni, ada beberapa hal yang perlu diketahui generasi muda dalam menyiapkan pernikahan.
Pertama, calon pengantin perlu menentukan tujuan dan konsep pernikahan sejak awal. Ini sangat membantu mereka agar dapat secara maksimal mempersiapkan dana untuk mewujudkan pernikahan impian.
"Generasi muda yang tengah mempersiapkan pernikahan harus lebih dulu menentukan tujuan, konsep, dan detail perencanaan dari pernikahan impian mereka. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa besar dana yang dibutuhkan untuk mewujudkannya," kata Melvin, Selasa (6/2/2024).
Kedua, kalkulasi atau harapan bisa balik modal sebaiknya dibuang jauh-jauh dan sumber dana yang digunakan sebaiknya dari kantong sendiri.
"Budget yang digunakan untuk melangsungkan pernikahan sebaiknya dari dana yang sudah secara khusus disisihkan untuk rencana tersebut," ujarnya.
Artinya, lanjut dia, tidak disarankan untuk mengharapkan uang hadiah atau sering disebut uang amplop dari tamu undangan ataupun pemberian lain saat melangsungkan pernikahan.
"Pasalnya, pernikahan adalah perayaaan syukuran, sehingga harus dibuang jauh-jauh asumsi balik modal," ujar Melvin.
Jadi, idealnya generasi muda harus memiliki budget maksimal sesuai perencanaan. Kelolalah biaya-biaya pernikahan itu kurang lebih 80-95 persen dari dana yang dimiliki.
"Jangan mengandalkan hadiah, uang bonus, amplop atau angpau, atau pemberian lainnya untuk pernikahan. Lebih aman mengasumsikan perayaan itu tidak akan balik modal,” ujarnya.
Melvin menambahkan, karena pernikahan adalah keputusan yang bersifat jangka panjang, sedangkan perayaan berlangsung sesaat, penting juga untuk mengecek kondisi keuangan masing-masing pasangan. Pengecekan detail seperti pemasukan, cicilan, aset, dan utang bakal memberikan gambaran yang jelas terkait perencanaan untuk sumber dana pernikahan.
“Kuncinya adalah membangun komunikasi yang intens baik dengan pasangan, orang tua, dan calon mertua untuk menentukan perencanaan pernikahan yang selain dapat mewujudkan impian kedua pasangan, tetapi juga tidak mengganggu kesinambungan finansial pasangan menikah tersebut ke depan,” kata Melvin.
Ketiga, calon pengantin penting juga datang ke pameran pernikahan untuk memilih vendor yang sesuai dengan harga yang masuk ke budget yang dimiliki. Generasi muda yang hendak menikah sebaiknya memanfaatkan ajang pameran pernikahan untuk mencari tahu informasi biaya-biaya terkait pernikahan. Pameran pernikahan dapat membantu generasi muda memaksimalkan budget pernikahan.
“Pameran pernikahan menyediakan berbagai pilihan biaya seperti gedung, catering, gaun pengantin, atau vendor-vendor yang cocok untuk membantu generasi muda mewujudkan pernikahan impian sesuai dengan budget yang dimiliki,” kata dia.
Menyadari adanya kebutuhan generasi muda akan solusi keuangan serta peran pameran pernikahan dalam merencanakan pernikahan impian, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) kembali bekerja sama dengan Bridestory guna menjadi sponsor utama dalam penyelenggaraan event Bridestory Market 2024 yang diadakan di Hall 3-3A ICE BSD pada 1-4 Februari 2024.
Meliani Chandra Biantoro, Consumer Segmentation Head Danamon mengatakan, program ini ditujukan untuk segmentasi nasabah Danamon Optimal, yaitu mereka yang berusia 25-35 tahun, yang merupakan demografi yang sering kali tengah mempersiapkan pernikahan.
"Danamon hadir di Bridestory 2024 dengan misi untuk menghadirkan solusi finansial yang inovatif, untuk mendampingi nasabah dalam setiap langkah persiapan pernikahan mereka. Kami percaya, pernikahan bukan sekadar perayaan, melainkan langkah awal menuju pembangunan fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan," ujarnya.
(tsa)