David Lagercrantz Penulis Penyambung Hidup Lisbeth Salander

Senin, 16 Juli 2018 - 13:27 WIB
David Lagercrantz Penulis Penyambung Hidup Lisbeth Salander
David Lagercrantz Penulis Penyambung Hidup Lisbeth Salander
A A A
Namanya melambung setelah melanjutkan novel seri Millennium karangan Stieg Larsson, yaitu The Girl in the Spider’s Webdan The Girl Who Takes an Eye for an Eye. Penulis yang juga jurnalis ini pun dinilai sukses menghidupkan lagi Lisbeth Salander, ikon seri tersebut.
Menurut Channel News Asia, David menulis novel-novel tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap mendiang Stieg Larsson, salah satu penulis novel kriminalitas yang paling terkenal di dunia, sekaligus sesama warga Swedia.The Girl in the Spider’s Web adalah seri keempat yang melanjutkan trilogi milik Stieg, yaitu The Girl with the Dragon Tattoo (2005), The Girl Who Played with Fire (2006), danThe Girl Who Kicked the Hornetsí Nest (2007). Novel keempat diluncurkan David pada 2015, tepat saat perayaan 10 tahun seri trilogi tersebut. Saat diluncurkan, animo masyarakat sangat besar. Konferensi pers penuh sesak, para wartawan menunggu dalam antrean untuk wawancara, dan dia menandatangani buku sampai tengah malam.
Sekuel ini juga telah terjual 6 juta kopi. Tak lama setelah diluncurkan, sekuel ini langsung mencapai nomor 1 di Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol. Buku ini juga menuai banyak pujian di berbagai surat kabar seperti New York Times, Guardian, USA Today, Financial Times, Wall Street Journal, Times, Der Spiegel, dan Le Monde. Kemudian David juga membuat seri kelima berjudul The Girl Who Takes an Eye for an Eye . Buku ini terbitkan pada musim gugur tahun lalu dan menyedot perhatian banyak media massa. Buku ini pun menjadi buku terlaris di seluruh dunia dan buku yang paling banyak terjual di Swedia pada 2017. Novel ini juga mendapatkan penghargaan Great E-book Prize 2017.

Penghargaan ini diberikan setiap tahun untuk karya yang berada di posisi jawara, yakni buku yang telah memukau para pembaca dari halaman pertama hingga terakhir. Dikutip situs webpribadi David, dua karya ini ditujukan untuk meneruskan perjuangan Stieg yang meninggal akibat serangan jantung pada 2004. Nah yang menarik, tiga seri pertama yang ditulis Stieg juga baru diluncurkan setelah dia meninggal. David berpikir, Stieg pasti ingin karyanya tetap dilanjutkan dan dibaca. The Girl with the Dragon Tattoo dianugerahi penghargaan Glass Key sebagai Novel Kriminal Nordic Terbaik pada 2005.

Lalu The Girl Who Played with Fire menerima penghargaan Novel Kriminal Swedia Terbaik tahun 2006. Sementara menurut Publisher Weekly, The Girl Who Kicked the Hornets’ Nest menjadi buku yang paling banyak dijual di Amerika Serikat pada 2010. Ketiga buku ini telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa dan terjual lebih dari 80 juta kopi.

Tertarik pada karakter
Cerita keterlibatan David menulis dua sekuel lanjutan ini dimulai pada 2013. Saat itu penerbit asal Swedia yang juga menerbitkan tiga seri Millennium, Norstedts dan Moggliden mengontrak David untuk melanjutkan trilogi Millennium . Apa yang membuatnya tertarik menulis sekuel lanjutan tersebut? Karakter di novel inilah yang menjadi jawabannya.
“Tiap abad, (penulis) menciptakan beberapa karakter yang benar-benar hidup. Pada abad ke-19, kita punya Sherlock Holmes. Sekarang kita punya superhero Hollywood—dan Lisbeth Salander adalah salah satunya. Dia unik. Dia adalah penemuan brilian dari Stieg Larsson. Dia sangat menarik, mitologinya, latar belakangnya, karakternya—dia adalah pahlawan wanita yang baru,” sebutnya, dikutip South China Morning Post.
Lisbeth Salander dalam seri Millennium digambarkan sebagai peretas tingkat dunia. Dia lihai menyamar dan punya ingatan yang sangat kuat. Secara fisik, dia digambarkan sebagai perempuan bertubuh kurus, berambut hitam pendek, dengan hidung dan alis yang ditindik dan diberi anting. Dia juga memiliki banyak rajahan di tubuhnya.

Dilansir The Guardian, David bukanlah penulis pertama yang mengambil alih waralaba terkenal seperti ini. Sebelumnya penerbit The Fleming Estate, milik mendiang penulis Ian Fleming, juga meminta sejumlah penulis untuk meneruskan kisah seri novel James Bond, yakni William Boyd, Jeffery Deaver, Sebastian Faulks, dan Anthony Horowitz. (Susi Susanti)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7698 seconds (0.1#10.140)