Atta Halilintar Pernah Jadi Korban Bullying, Berharap sang Anak Tak Alami Sepertinya

Rabu, 28 Februari 2024 - 22:25 WIB
loading...
Atta Halilintar Pernah...
Atta Halilintar mengaku pernah menjadi korban bullying beberapa waktu lalu. Dia pun berharap sang anak, Ameena dan Azzura tidak mengalami hal serupa sepertinya. Foto/Instagram Atta Halilintar
A A A
JAKARTA - Atta Halilintar mengaku pernah menjadi korban bullying beberapa waktu lalu. Dia pun berharap sang anak, Ameena dan Azzura tidak mengalami hal serupa sepertinya.

Terlebih, saat ini kasus bullying di sekolah semakin marak hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Sebagai orang tua, Atta aktif melakukan penyuluhan anti bullying sebagai bentuk pencegahan agar anaknya tidak mengalami perundungan.

"Makanya itu juga sudah seperti menjadi tradisi. Saya juga pernah mengalami," kata Atta di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).

Menantu Anang Hermansyah dan Krisdayanti ini masih ingat betul bagaimana perundungan yang dialaminya saat itu. Bahkan, dia mengaku dampak dari perundungan tersebut sangat besar.





Bullying, dijelaskan suami Aurel Hermansyah ini bisa menyebabkan korban mengalami trauma baik mental atau fisik. Sehingga, Atta memutuskan turun tangan langsung melakukan penyuluhan ke banyak sekolah di Jakarta.

"Bullying itu kelihatannya simpel, tapi bisa menjatuhkan mental, hati, fisik. Bahkan tadi adik- adik yang cerita sampai mau bunuh diri ya," jelasnya.

"Itu karena sampai kelaminnya dipegang, sampai melakukan pelecehan. Di umur mereka yg masih kecil sudah mengalami begitu," lanjutnya.

Melalui pencegahan yang dilakukannya ini, sulung Gen Halilintar itu berharap anak-anaknya tidak menjadi korban bullying sepertinya di kemudian hari.



"Saya punya anak perempuan juga, semoga tidak mengalami hal begitu (bullying di sekolah)," ujarnya.

Di sisi lain, Youtuber ini tidak menampik maraknya kasus bullying membuatnya merasa takut menyekolahkan sang anak. Apalagi perundungan belakangan ini banyak terjadi baik di sekolah swasta atau negeri hingga pesantren.

"Pasti, tadi awalnya saya punya ketakutan. Karena di sekolah mahal ada pembullyan, di sekolah negeri pembullyan," ungkapnya.

"Sampai ke sekolah pesantren aja kemarin baru ada yang meninggal dunia," pungkasnya.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)