Cordlife Gelar Trisomy Awareness Bash 2024, Ada Ajang Unjuk Talenta Anak-Anak dengan Down Syndrome
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka peringatan Hari Down Syndrome Dunia, Cordlife Persada bersama Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) menggelar Trisomy Awareness Bash 2024 pada Sabtu (2/3/2024). Acara tahunan yang sudah diselenggarakan delapan kali ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kondisi down syndrome.
“Selama 8 tahun ini Cordlife bersama POTADS saling bergandengan tangan untuk menyerukan edukasi mengenai kondisi down syndrome,” kata Andy Risdianto, Nasional Sales and Key Account Manager PT Cordlife Persada, melalui keterangan tertulis, Minggu (3/3/2024).
Cordlife dan POTADS percaya bahwa anak-anak yang terlahir dengan down syndrome berhak dan mampu untuk memiliki kehidupan yang layak seperti anak-anak normal lain. Karena itu, Trisomy Awareness Bash 2024 menyelenggarakan Down Syndrome Got Talent yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan perlombaan dari acara tersebut yang merupakan wadah bagi anak-anak down syndrome untuk terus mengasah talenta mereka sehingga dapat berguna dan lebih diterima di masyarakat.
Down Syndrome Got Talent Season 4 ini mengusung tema perlombaan Coloring & Painting, di mana penyelenggara memberikan wadah dan sarana untuk mengasah talenta anak-anak down syndrome di bidang seni mewarnai dan melukis. Manfaat dari kegiatan ini, menurut Andy, selain bertujuan meningkatkan kepercayaan diri anak, juga bisa meningkatkan bounding antara orang tua dan anak.
“Dalam perlombaan ini, menang kalah pasti ada. Namun, dengan hadirnya adik-adik di sini, bagi kami semuanya layak untuk disebut sebagai juara. Mereka memiliki semangat juang yang tinggi, dan kami ingin mengajak untuk melihat anak down syndrome secara setara dengan masyarakat lainnya,” beber Andy.
Seluruh hasil karya seni mewarnai dan melukis dari peserta yang mengikuti Down Syndrome Got Talent bakal dipamerkan untuk publik di Mandaya Royal Hospital Puri, Jakarta.
Sementara itu, untuk diketahui, dalam setiap sel manusia normalnya terdapat 46 kromosom. Namun, bagi anak dengan down syndrome, terdapat kelebihan satu kromosom di setiap selnya sehingga berjumlah 47 kromosom.
Kelebihan jumlah kromosom itu selanjutnya akan berdampak terhadap tumbuh kembang seorang anak yang mengidap kelainan genetik tersebut. Seperti perbedaan khas pada struktur wajah, postur tubuh, dan ciri- ciri fisik lain. Bahkan terdapat penyakit bawaan seperti gangguan pada jantung, paru, pendengaran, dan pencernaan.
Bagi orang tua yang baru pertama kali mengetahui anaknya mengalami kelainan genetik tentu tidak mudah menerimanya. Oleh karena itu, penyelenggaraan Trisomy Awareness Bash dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendeteksi kelainan kromosom sejak usia 10 minggu kehamilan dengan NIPT (Non-Invasive Prenatal Test).
Product Manager PT Cordlife Persada dr. Yuvina mengatakan, kondisi down syndrome bisa dideteksi sejak dini sehingga orang tua bisa mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk mempersiapkan support system.
“Dengan menjalani skrining NIPT di usia janin ke-10 minggu, orang tua dapat mengetahui kondisi kesehatan bayi yang dikandung untuk memberikan rasa tenang yang sedang menunggu kelahiran bayinya,” kata dr. Yuvina.
“Namun, apabila ditemukan adanya kondisi kelainan pada kromosom, tes NIPT akan membantu orang tua untuk mempesiapkan kehadiran sang buah hati dengan lebih baik," lanjutnya.
Cordlife Persada sendiri merupakan salah satu penyedia layanan kesehatan di Indonesia yang memfasilitasi tes NIPT bagi ibu hamil. Hasil tes ini dapat diterima 10-14 hari kerja setelah pengambilan sampel dilakukan.
“Selama 8 tahun ini Cordlife bersama POTADS saling bergandengan tangan untuk menyerukan edukasi mengenai kondisi down syndrome,” kata Andy Risdianto, Nasional Sales and Key Account Manager PT Cordlife Persada, melalui keterangan tertulis, Minggu (3/3/2024).
Cordlife dan POTADS percaya bahwa anak-anak yang terlahir dengan down syndrome berhak dan mampu untuk memiliki kehidupan yang layak seperti anak-anak normal lain. Karena itu, Trisomy Awareness Bash 2024 menyelenggarakan Down Syndrome Got Talent yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan perlombaan dari acara tersebut yang merupakan wadah bagi anak-anak down syndrome untuk terus mengasah talenta mereka sehingga dapat berguna dan lebih diterima di masyarakat.
Down Syndrome Got Talent Season 4 ini mengusung tema perlombaan Coloring & Painting, di mana penyelenggara memberikan wadah dan sarana untuk mengasah talenta anak-anak down syndrome di bidang seni mewarnai dan melukis. Manfaat dari kegiatan ini, menurut Andy, selain bertujuan meningkatkan kepercayaan diri anak, juga bisa meningkatkan bounding antara orang tua dan anak.
“Dalam perlombaan ini, menang kalah pasti ada. Namun, dengan hadirnya adik-adik di sini, bagi kami semuanya layak untuk disebut sebagai juara. Mereka memiliki semangat juang yang tinggi, dan kami ingin mengajak untuk melihat anak down syndrome secara setara dengan masyarakat lainnya,” beber Andy.
Seluruh hasil karya seni mewarnai dan melukis dari peserta yang mengikuti Down Syndrome Got Talent bakal dipamerkan untuk publik di Mandaya Royal Hospital Puri, Jakarta.
Sementara itu, untuk diketahui, dalam setiap sel manusia normalnya terdapat 46 kromosom. Namun, bagi anak dengan down syndrome, terdapat kelebihan satu kromosom di setiap selnya sehingga berjumlah 47 kromosom.
Kelebihan jumlah kromosom itu selanjutnya akan berdampak terhadap tumbuh kembang seorang anak yang mengidap kelainan genetik tersebut. Seperti perbedaan khas pada struktur wajah, postur tubuh, dan ciri- ciri fisik lain. Bahkan terdapat penyakit bawaan seperti gangguan pada jantung, paru, pendengaran, dan pencernaan.
Bagi orang tua yang baru pertama kali mengetahui anaknya mengalami kelainan genetik tentu tidak mudah menerimanya. Oleh karena itu, penyelenggaraan Trisomy Awareness Bash dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mendeteksi kelainan kromosom sejak usia 10 minggu kehamilan dengan NIPT (Non-Invasive Prenatal Test).
Product Manager PT Cordlife Persada dr. Yuvina mengatakan, kondisi down syndrome bisa dideteksi sejak dini sehingga orang tua bisa mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk mempersiapkan support system.
“Dengan menjalani skrining NIPT di usia janin ke-10 minggu, orang tua dapat mengetahui kondisi kesehatan bayi yang dikandung untuk memberikan rasa tenang yang sedang menunggu kelahiran bayinya,” kata dr. Yuvina.
“Namun, apabila ditemukan adanya kondisi kelainan pada kromosom, tes NIPT akan membantu orang tua untuk mempesiapkan kehadiran sang buah hati dengan lebih baik," lanjutnya.
Cordlife Persada sendiri merupakan salah satu penyedia layanan kesehatan di Indonesia yang memfasilitasi tes NIPT bagi ibu hamil. Hasil tes ini dapat diterima 10-14 hari kerja setelah pengambilan sampel dilakukan.
(tsa)