Taylor Swift Sukses Konser di Singapura, tapi Dikecam Fans Asia Tenggara
loading...
A
A
A
Sementara, penggemar Taylor Swift di Asia Tenggara sangat kecewa atas kontroversi seputar enam pertunjukan Swift yang hanya berlangsung di Singapura. Sentiment seputar kontroversi tersebut anjlok dari 18,2% positif dan 0% negatif menjadi 0,4% positif dan 10,3% negatif, menurut firma intelijen media CARMA.
Netizen terpecah mengenai masalah ini dengan poin utama diskusi adalah bagaimana tur Eras tidak akan hadir di Thailand karena kesepakatan antara penyanyi tersebut dan Singapura. Kata kunci yang dikaitkan dengan penyanyi tersebut setelah berita tersebut termasuk 'uang', 'turis', 'kesepakatan' dan 'eksklusivitas'.
Hal ini berbeda dengan percakapan sebelum insiden seputar Swift yang menonjolkan kata-kata seperti 'konser', 'terbesar', dan 'kemenangan'.
“Isu persatuan ASEAN juga diangkat, dengan beberapa pengguna berpendapat bahwa tindakan Singapura dapat merugikan kesatuan blok regional tersebut,” kata Divika Jethmal, kepala pemasaran Asia di CARMA.
“Ada juga komentar yang mengkritik Taylor Swift sendiri, dengan beberapa pengguna menuduhnya sebagai ‘kapitalis’ dan oportunis’,” kata Jethmal.
Namun, para profesional industri MARKETING-INTERACTIVE setuju bahwa pada akhirnya, konser hanyalah sebuah bisnis.
Lihat Juga: Kenapa Wajah Vadel Badjideh Diganti Gambar Monyet di Video Klip Band Radja? Begini Kronologinya
Netizen terpecah mengenai masalah ini dengan poin utama diskusi adalah bagaimana tur Eras tidak akan hadir di Thailand karena kesepakatan antara penyanyi tersebut dan Singapura. Kata kunci yang dikaitkan dengan penyanyi tersebut setelah berita tersebut termasuk 'uang', 'turis', 'kesepakatan' dan 'eksklusivitas'.
Hal ini berbeda dengan percakapan sebelum insiden seputar Swift yang menonjolkan kata-kata seperti 'konser', 'terbesar', dan 'kemenangan'.
“Isu persatuan ASEAN juga diangkat, dengan beberapa pengguna berpendapat bahwa tindakan Singapura dapat merugikan kesatuan blok regional tersebut,” kata Divika Jethmal, kepala pemasaran Asia di CARMA.
Baca Juga
“Ada juga komentar yang mengkritik Taylor Swift sendiri, dengan beberapa pengguna menuduhnya sebagai ‘kapitalis’ dan oportunis’,” kata Jethmal.
Namun, para profesional industri MARKETING-INTERACTIVE setuju bahwa pada akhirnya, konser hanyalah sebuah bisnis.
Lihat Juga: Kenapa Wajah Vadel Badjideh Diganti Gambar Monyet di Video Klip Band Radja? Begini Kronologinya
(tdy)