Taylor Swift Sukses Konser di Singapura, tapi Dikecam Fans Asia Tenggara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Taylor Swift sukses menggelar konser bertajuk Eras Tour di Singapura , tetapi tidak semua penggemarnya senang.
Pelantun 'Bad Blood' ini telah melakukan tur sejak Maret 2023 dan Eras Tour dinobatkan sebagai tur dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa.
Sejauh ini, Taylor Swift telah melakukan perjalanan ke Amerika Utara dan Selatan serta Australia dan saat ini berada di Singapura.
Konser pertamanya di negara Asia Tenggara itu diadakan pada Sabtu (2 Maret), di mana Taylor Swift tampil di Stadion Nasional di Kallang dan tampil selama enam kali hingga 9 Maret.
Ini yang menjadi kontroversi. Taylor Swift tidak menggelar konser di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand atau Indonesia. Kabarnya Taylor Swift membuat kesepakatan dengan pemerintah Singapura untuk hanya melakukan tur ke negara-negara di Asia Tenggara.
Kesepakatan besar ini membuat negara-negara sekitar Singapura tidak senang. PM Thailand Srettha Thavisin mengatakan mengenai masalah ini.
"Jika [Swift] datang ke Thailand, akan lebih murah untuk menyelenggarakannya di sini dan saya yakin dia akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand,” kata Srettha Thavisin dikutip unilad pada Selasa (5/3/2024).
“Meskipun kami harus menyubsidi setidaknya 500 juta baht (14 juta USD), itu akan sangat bermanfaat,” ujar dia lagi.
Srettha Thavisin menjelaskan, jika dia mengetahui kesepakatan Singapura dengan Taylor Swift, dia akan membawa Eras Tour ke Thailand.
Sementara, penggemar Taylor Swift di Asia Tenggara sangat kecewa atas kontroversi seputar enam pertunjukan Swift yang hanya berlangsung di Singapura. Sentiment seputar kontroversi tersebut anjlok dari 18,2% positif dan 0% negatif menjadi 0,4% positif dan 10,3% negatif, menurut firma intelijen media CARMA.
Netizen terpecah mengenai masalah ini dengan poin utama diskusi adalah bagaimana tur Eras tidak akan hadir di Thailand karena kesepakatan antara penyanyi tersebut dan Singapura. Kata kunci yang dikaitkan dengan penyanyi tersebut setelah berita tersebut termasuk 'uang', 'turis', 'kesepakatan' dan 'eksklusivitas'.
Hal ini berbeda dengan percakapan sebelum insiden seputar Swift yang menonjolkan kata-kata seperti 'konser', 'terbesar', dan 'kemenangan'.
“Isu persatuan ASEAN juga diangkat, dengan beberapa pengguna berpendapat bahwa tindakan Singapura dapat merugikan kesatuan blok regional tersebut,” kata Divika Jethmal, kepala pemasaran Asia di CARMA.
“Ada juga komentar yang mengkritik Taylor Swift sendiri, dengan beberapa pengguna menuduhnya sebagai ‘kapitalis’ dan oportunis’,” kata Jethmal.
Namun, para profesional industri MARKETING-INTERACTIVE setuju bahwa pada akhirnya, konser hanyalah sebuah bisnis.
Pelantun 'Bad Blood' ini telah melakukan tur sejak Maret 2023 dan Eras Tour dinobatkan sebagai tur dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang masa.
Sejauh ini, Taylor Swift telah melakukan perjalanan ke Amerika Utara dan Selatan serta Australia dan saat ini berada di Singapura.
Konser pertamanya di negara Asia Tenggara itu diadakan pada Sabtu (2 Maret), di mana Taylor Swift tampil di Stadion Nasional di Kallang dan tampil selama enam kali hingga 9 Maret.
Ini yang menjadi kontroversi. Taylor Swift tidak menggelar konser di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand atau Indonesia. Kabarnya Taylor Swift membuat kesepakatan dengan pemerintah Singapura untuk hanya melakukan tur ke negara-negara di Asia Tenggara.
Kesepakatan besar ini membuat negara-negara sekitar Singapura tidak senang. PM Thailand Srettha Thavisin mengatakan mengenai masalah ini.
"Jika [Swift] datang ke Thailand, akan lebih murah untuk menyelenggarakannya di sini dan saya yakin dia akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand,” kata Srettha Thavisin dikutip unilad pada Selasa (5/3/2024).
“Meskipun kami harus menyubsidi setidaknya 500 juta baht (14 juta USD), itu akan sangat bermanfaat,” ujar dia lagi.
Srettha Thavisin menjelaskan, jika dia mengetahui kesepakatan Singapura dengan Taylor Swift, dia akan membawa Eras Tour ke Thailand.
Sementara, penggemar Taylor Swift di Asia Tenggara sangat kecewa atas kontroversi seputar enam pertunjukan Swift yang hanya berlangsung di Singapura. Sentiment seputar kontroversi tersebut anjlok dari 18,2% positif dan 0% negatif menjadi 0,4% positif dan 10,3% negatif, menurut firma intelijen media CARMA.
Netizen terpecah mengenai masalah ini dengan poin utama diskusi adalah bagaimana tur Eras tidak akan hadir di Thailand karena kesepakatan antara penyanyi tersebut dan Singapura. Kata kunci yang dikaitkan dengan penyanyi tersebut setelah berita tersebut termasuk 'uang', 'turis', 'kesepakatan' dan 'eksklusivitas'.
Hal ini berbeda dengan percakapan sebelum insiden seputar Swift yang menonjolkan kata-kata seperti 'konser', 'terbesar', dan 'kemenangan'.
“Isu persatuan ASEAN juga diangkat, dengan beberapa pengguna berpendapat bahwa tindakan Singapura dapat merugikan kesatuan blok regional tersebut,” kata Divika Jethmal, kepala pemasaran Asia di CARMA.
Baca Juga
“Ada juga komentar yang mengkritik Taylor Swift sendiri, dengan beberapa pengguna menuduhnya sebagai ‘kapitalis’ dan oportunis’,” kata Jethmal.
Namun, para profesional industri MARKETING-INTERACTIVE setuju bahwa pada akhirnya, konser hanyalah sebuah bisnis.
(tdy)