WHO: Sebanyak 87 Persen Kematian Disebabkan Gaya Hidup

Selasa, 11 September 2018 - 11:01 WIB
WHO: Sebanyak 87 Persen Kematian Disebabkan Gaya Hidup
WHO: Sebanyak 87 Persen Kematian Disebabkan Gaya Hidup
A A A
BEKASI - Badan Organisasi Kesehatan Dunia-World Health Organization (WHO) memprakirakan 87% kematian pada 2030 disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup yang tiap tahunnya semakin bertambah.

Demikian halnya dengan kota-kota besar di Indonesia yang juga mengalami kondisi sama seperti digambarkan WHO. Begitu pula Kota Bekasi sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang menarik terjadinya urbanisasi sehingga populasinya berada pada urutan kelima kota terpadat di Indonesia dan terbanyak kedua, setelah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

“Sebagai salah satu kota yang padat penduduk dan tinggi mobilitas, faktor perubahan gaya hidup di kalangan kelas menengah menimbulkan banyak penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup. Seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker,” kata Presiden Direktur OMNI Hospitals S Shrikanth saat Soft Opening OMNI Hospital Pekayon, Bekasi, Senin (10/9/2018).

Untuk itu, kata dia, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (IDX: SAME), pemilik dan pengelola OMNI Hospitals Group melalui anak perusahaan PT Kurnia Sejahtera Utama, hari ini melaksanakan Soft Opening OMNI Hospitals Pekayon. Ini merupakan Rumah Sakit ke-empat setelah OMNI Hospitals Pulomas, OMNI Hospitals Alam Sutera, dan OMNI Hospitals Cikarang.

“Pembangunan OMNI Hospitals Pekayon didorong keprihatinan atas semakin banyaknya penyakit yang dipengaruhi oleh pola gaya hidup dan tingginya permintaan akan layanan kesehatan berkualitas di sektor perumahan dan perusahaan di sekitar Bekasi Selatan,” kata Shrikanth.

Menurut Shrikanth, lokasi OMNI Hospitals Pekayon sangat strategis, dikelilingi perumahan kelas menengah dan menengah ke atas seperti Kemang Pratama, Grand Galaxy, Taman Galaxy dengan akses yang mudah serta bervariasi.

Sementara, Direktur OMNI Hospitals Group Hassan Themas menjelaskan OMNI Hospitals Pekayon memiliki luas bangunan lebih kurang 20.000 m2. Terdiri dari 8 lantai, termasuk 2 lantai basement.

Selain dilayani dokter-dokter spesialis yang berpengalaman, OMNI Hospitals Pekayon juga dilengkapi peralatan modern seperti CT-Scan 128 Slices, MRI 1.5 Tesla, Cath Lab, Endoscopy, Arthroscopy, Hemodialisa, Laboratorium. OMNI Hospitals Pekayon mempunyai kapasitas tempat tidur sebanyak 184 bed untuk kelas perawatan mulai dari Kelas 3 hingga kelas VVIP. Kemudian ada 46 Poliklinik, 8 bed IGD, 5 Ruang Operasi, 17 bed ICU-NICU-PICU dan 11 bed Hemodialisis.

Direktur OMNI Hospitals Pekayon dr Rona Tiurani mengatakan, banyak dokter spesialis yang telah mempunyai reputasi, tertarik bergabung dengan OMNI Hospitals Pekayon. Termasuk dokter-dokter yang spesialisasinya masih langka di Indonesia, seperti dokter spesialis bedah saraf dan bedah onkology.

“Kami juga memiliki pusat layanan unggulan seperti Cardiovascular Center, Neuroscience Center, Orthopedic Center dengan peralatan terbaru, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasien sekitar Bekasi,” kata Rona.

Selain itu, kata Rona, untuk rujukan di ketiga OMNI Hospitals lainnya, terdapat layanan spesialisasi unggulan Urology, Kawasaki, Digestive dan Bariatic, Oncology Surgery, Fertility serta Diabetic dan Metabolic.

Juga ada inovasi terbaru yaitu screening kanker paru dan jantung dengan LDCT (Low Dose CT Scan) yang membutuhkan waktu pemeriksaan hanya 10 menit, Virtual Kolonoskopi (screening kanker usus besar tanpa rasa sakit). “Semoga kami dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakay Bekasi sesuai dengan sesuai dengan moto kami We Care with Passion,” pungkas Rona.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8370 seconds (0.1#10.140)