Michelle, Ratu Film dari Asia

Rabu, 19 September 2018 - 09:02 WIB
Michelle, Ratu Film dari Asia
Michelle, Ratu Film dari Asia
A A A
PEMERAN wanita tangguh di berbagai film aksi ini menghapus stigma wanita Asia di Hollywood yang umumnya hanya menjadi objek.

Banyak adegan laga yang di a lakoni tanpa peran pengganti. Wanita kelahiran Ipoh, Malaysia, 6 Agustus 1962 ini tanpa ragu mendeskripsikan dirinya sebagai atlet yang sangat kompetitif. Sejak kecil, dia sudah berkenalan dengan olahraga squash, tari balet, tenis meja, bahkan diving .

Dia juga jago bermain piano. Keinginannya menjadi pebalet profesional membawanya ke Londonís Royal Academy of Dance. Ketika tengah berlibur dan kembali ke Ipoh, tanpa diduga sang ibu mendaftarkannya pada kontes kecantikan Miss Malaysia.

“Aku bilang ke ibu, Apa yang kau lakukan? Aku bukan orang yang suka memakai gauní,” tuturnya. Dia tetap mengikuti ajang itu demi memuaskan sang ibu. Rupanya nasib berkata lain, Michelle malah memenangi kontes itu.

Sebelum masa jabatannya sebagai Miss Malaysia habis, dia sempat dihubungi seorang teman yang kemudian mengubah kehidupannya. “Ketika itu saya di Kuala Lumpur dan baru pulang dari squash dengan berkeringat.

Telepon berdering, teman saya menyuruh datang ke Hong Kong segera,” ujarnya. Rupanya pengusaha Dickson Poon, yang kemudian menjadi suami Michelle, mengatakan sedang mencari aktris untuk syuting iklan retail fashion miliknya bersama George Lam dan Chow Yun-fat.

Itu pertama kalinya dia bertemu Jackie Chan yang sampai sekarang masih menjadi sahabat karibnya. Tayangan komersial itu membuka jalan bagi karier akting Michelle. Sejak itu, dia mendapat berbagai peran kecil di film.

Barulah pada 1985 dia mendapat porsi yang cukup besar di film Yes, Madam yang diproduksi D&B Films milik Poon. Di film itu dia disandingkan dengan Chan. Michelle yang sempat vakum di dunia keartisan kembali muncul di layar lebar seusai bercerai dengan Poon.

Meski begitu, dia termasuk tipe pemilih. Tidak semua tawaran dia ambil. Dia tidak ingin tampil di film yang sekiranya terlihat murahan. Beberapa filmnya kebanyakan bergenre action , itu pula yang membuatnya digadang-gadang sebagai Ratu Film Action.

Bahkan, ada yang menyebut dia adalah Jackie Chan versi wanita. Michelle memang tidak sembarangan dalam menerima tawaran film. Agar penampilannya selalu optimal, dia berlatih di gym tidak kurang dari 11 jam setiap hari.

Di sana dia menerima latihan bela diri. Bagi seorang penari sepertinya, bertarung di hadapan kamera dia ibaratkan dua orang yang menari. Dia amat menikmati waktu bermain film action di Hong Kong. Pada 1997, tawaran datang dari Holly wood untuk membintangi film James Bond Tomorrow Never Dies .

Aksi laga Michelle bisa disandingkan dengan Pierce Brosnan yang juga angkat topi atas totalitas sang aktris. Padahal, dia ingat ketika pertama kali datang ke Hollywood, seseorang berkata, “Jika kami mengaudisi pemain Afrika-Amerika, tidak mungkin kami mengaudisi kamu karena akan ada dua minoritas jadinya.”

Tidak ingin terpaku pada urusan minoritas, Michelle mentah-mentah menolak tawaran peran wanita Asia yang lemah. Dia membuktikannya lewat film Crouching Tiger, Hidden Dragon yang sukses di Box Office. Berikutnya, dia bermain di berbagai film lain, sebut saja Memoirs of a Geisha, Sunshine, The Mummy: Tomb of the Dragon Emperor, The Lady , hingga Star Trek: Discovery .
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4299 seconds (0.1#10.140)