Viral Wisatawan Malaysia Beri Rating 0 ke Jakarta, Sandiaga Minta Masyarakat Jangan Baper
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno buka suara soal viralnya wisatawan Malaysia yang memberi rating 0 ke Jakarta saat berlibur ke Tanah Air. Aksi perempuan bernama Intan Nurlina itu pun langsung membuat geram masyarakat Indonesia.
Dalam video yang diunggahnya, wisatawan Malaysia ini menyoroti kondisi Jakarta yang disebut kotor dan macet. Dia pun memperlihatkan momen saat makan di sebuah tempat, hotel tempatnya menginap hingga mengunjungi Thamrin City yang membuatnya menyesal Liburan ke Jakarta.
Terkait aksi wisatawan tersebut, Sandiaga meminta agar masyarakat Tanah Air menahan diri dan tidak tersulut emosi. Dia bahkan mengingatkan netizen Indonesia agar tidak mudah terbawa perasaan alias baper ketika mendengar kritik.
Menurutnya, kritik yang disampaikan menjadi pelecut semangat untuk meningkatkan pelayanan sektor pariwisata di Indonesia. Khususnya Jakarta.
"Kita santai, setiap masukan, kita jangan bawa perasaan, jangan baper. Tapi ini jadi kritik membangun dan kritik yang konstruktif," kata Sandiaga dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno di Kemenparekraf, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
"Ini kesempatan kita untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan pariwisata kita," sambungnya.
Terlebih saat ini media sosial kerap dijadikan tempat untuk saling menyerang dengan kata-kata bernada umpatan. Karena itu, Sandiaga mengingatkan bahwa Indonesia dikenal karena masyarakatnya yang ramah sehingga jangan sampai kehilangan kesantunan ketika menghadapi kritik.
"Jangan jadi terpicu saling ejek dan lain sebagainya, jangan sampai para netizen terprovokasi. Kita harus himbau masyarakat menyikapinya dengan santun," jelasnya.
"Kita harus jadi bangsa yang ramah terhadap kritik, tapi kita berusaha menjadi yang terbaik," langsungnya.
Di sisi lain, Sandiaga mengungkap bahwa biasanya wisatawan Malaysia selalu merasa puas ketika datang ke Jakarta. Terlebih ketika datang ke Tanah Abang untuk berbelanja.
Ketimbang menjawab kritikan dengan hujatan, Sandiaga mengimbau agar potensi pariwisata Indonesia harus dipromosikan dalam acara Matta Fair yang merupakan salah satu pameran tur dan pariwisata terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membuktikan kepada wisatawan mancanegara bahwa penilaian salah satu wisatawan Malaysia itu salah.
"Sebentar lagi juga akan Matta Fair, disitu kita yakinkan bahwa ini mungkin satu review yang sangat berbeda dengan masukan daripada wisatawan Malaysia secara keseluruhan," ujarnya.
"Karena rata-rata dari mereka itu puas tapi yang satu ini kenapa nggak, kita harus cari tau kenapa. Biasanya datang ke Jakarta itu happy, belanja di Tanah Abang dan lain sebagainya," tandasnya.
Lihat Juga: 6 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, dari Batik, Rendang hingga Reog Ponorogo
Dalam video yang diunggahnya, wisatawan Malaysia ini menyoroti kondisi Jakarta yang disebut kotor dan macet. Dia pun memperlihatkan momen saat makan di sebuah tempat, hotel tempatnya menginap hingga mengunjungi Thamrin City yang membuatnya menyesal Liburan ke Jakarta.
Terkait aksi wisatawan tersebut, Sandiaga meminta agar masyarakat Tanah Air menahan diri dan tidak tersulut emosi. Dia bahkan mengingatkan netizen Indonesia agar tidak mudah terbawa perasaan alias baper ketika mendengar kritik.
Menurutnya, kritik yang disampaikan menjadi pelecut semangat untuk meningkatkan pelayanan sektor pariwisata di Indonesia. Khususnya Jakarta.
"Kita santai, setiap masukan, kita jangan bawa perasaan, jangan baper. Tapi ini jadi kritik membangun dan kritik yang konstruktif," kata Sandiaga dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno di Kemenparekraf, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
"Ini kesempatan kita untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan pariwisata kita," sambungnya.
Terlebih saat ini media sosial kerap dijadikan tempat untuk saling menyerang dengan kata-kata bernada umpatan. Karena itu, Sandiaga mengingatkan bahwa Indonesia dikenal karena masyarakatnya yang ramah sehingga jangan sampai kehilangan kesantunan ketika menghadapi kritik.
"Jangan jadi terpicu saling ejek dan lain sebagainya, jangan sampai para netizen terprovokasi. Kita harus himbau masyarakat menyikapinya dengan santun," jelasnya.
"Kita harus jadi bangsa yang ramah terhadap kritik, tapi kita berusaha menjadi yang terbaik," langsungnya.
Di sisi lain, Sandiaga mengungkap bahwa biasanya wisatawan Malaysia selalu merasa puas ketika datang ke Jakarta. Terlebih ketika datang ke Tanah Abang untuk berbelanja.
Ketimbang menjawab kritikan dengan hujatan, Sandiaga mengimbau agar potensi pariwisata Indonesia harus dipromosikan dalam acara Matta Fair yang merupakan salah satu pameran tur dan pariwisata terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membuktikan kepada wisatawan mancanegara bahwa penilaian salah satu wisatawan Malaysia itu salah.
"Sebentar lagi juga akan Matta Fair, disitu kita yakinkan bahwa ini mungkin satu review yang sangat berbeda dengan masukan daripada wisatawan Malaysia secara keseluruhan," ujarnya.
"Karena rata-rata dari mereka itu puas tapi yang satu ini kenapa nggak, kita harus cari tau kenapa. Biasanya datang ke Jakarta itu happy, belanja di Tanah Abang dan lain sebagainya," tandasnya.
Lihat Juga: 6 Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia, dari Batik, Rendang hingga Reog Ponorogo
(dra)