Kenali Makanan Pemicu Kista, dari Mi Instan hingga Seafood

JAKARTA - Kiky Saputri keguguran di usia kandungan 10 minggu. Istri Muhammad Khairi mengaku menemukan kista yang tumbuh di luar rahimnya.

Kasus serupa juga banyak dialami wanita di Indonesia. Di sisi lain, banyak wanita yang tidak rutin memeriksa kesehatannya. Sementara, munculnya kista di tubuh wanita, biasanya disebabkan oleh gaya hidup, khususnya pada pola makan.



Untuk itu, dr. Zaidul Akbar mengungkap beberapa makanan pemicu kista, seperti ayam atau daging sapi yang telah disuntik oleh suntikan hormon juga bisa menjadi faktor pemicu timbulnya kista.

Tidak hanya itu, makanan yang mengandung tepung, seperti makanan olahan dan mi instan pun patut diwaspadai. Sebab keduanya bisa menjadi pemicu kista.

“Kemudian saya sampaikan tepung-tepungan apalagi produk-produk mi instan itu olahan dalam bentuk tepung, stop dulu,” kata dr. Zaidul Akbar di YouTube Sobat Herbal, Selasa (19/3/2024).

Demikian dengan makanan seafood yang tidak diketahui asalnya atau kemungkinan terkontaminasi logam berat laut. Ini patut dihindari. Sebab kandungan di dalamnya sudah tidak segar dan bisa memicu kista.

“Seafood ya atau mungkin yang terkontaminasi dengan logam berat dengan laut yang tidak sehat juga dikurangi atau mungkin distop cari yang sehat-sehat aja,” ucap dia.

Untuk menghindari atau menghilangkan kista, wanita pun harus mengubah pola makan dan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

Zaidul Akbar menyarankan untuk sarapan dengan minum air madu jeruk nipis, makan buah dan kurma. Semua ini dinilai sangat baik untuk tubuh.

Sementara, untuk makan siang, wanita bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah atau nasi coklat yang dilengkapi dengan sayur serta ikan yang sehat. Adapun malam hari, disarankan agar hanya mengkonsumsi buah-buahan saja.



Apabila rutinitas tersebut terus dilakukan, maka kista dalam tubuh bisa hilang dengan sendirinya.

“Akhirnya lemak-lemak di badannya mulai hilang dan kistanya sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya. Udah banyak banget testimoni yang saya dapatkan ketika mengubah pola makan itu bisa berubah,” jelasnya.