Produser Film Kiblat Janji Ubah Poster dan Judul usai Dinilai Tidak Pantas Tayang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produser film Kiblat berjanji akan mengubah poster dan judul film usai menuai kontroversi di tengah masyarakat. Hal ini disampaikan Agung Saputra selaku perwakilan dari rumah produksi Leo Pictures saat mengunjungi Majelis Ulama Indonesia (MUI) hari ini, Rabu (27/3/2024).
Pada kesempatan ini, Agung dan tim produser film Kiblat lainnya mendatangi MUI dengan ditemani oleh Ustaz Syakir. Kedatangan mereka pun disambut dengan baik oleh Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis dan Wakil Sekjen MUI KH Arif Fakhruddin.
Agung pun menerima saran dari MUI untuk mengubah poster dan judul film Kiblat. Di mana poster film horor ini sebelumnya menampilkan seorang wanita tengah salat dengan wajah terbalik.
"Film Kiblat akan diubah namanya. Tidak lagi Kiblat dan juga posternya," kata KH Cholil.
Foto/teater.co
"Kami atas nama Majelis Ulama dan umat Islam tentunya yang afiliasi dengan kami, kami menyampaikan inilah upaya kami menyampaikan dakwah, perbaikan," sambungnya.
KH Cholil menjelaskan bahwa MUI akan mendorong dan mendukung kreativitas karya anak bangsa, termasuk dalam industri film. Hanya saja, pihaknya meminta karya yang dihasilkan tidak boleh menyinggung suatu agama atau yang lainnya.
"Kreativitas akan kita dorong, tetapi terarah kepada dakwah dan jangan sampai menyinggung perasaan yang lain," jelasnya.
"Silakan teman-teman nanti merubah judulnya, posternya bisa ditonton film," tambahnya.
Di sisi lain, KH Cholil berharap setelah film Kiblat mengubah judul dan posternya bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat. Khususnya, membuat mereka yang menonton menjadi lebih rajin dalam beribadah.
"Mudah-mudahan memberikan rasa nyaman dan memberikan juga rasa dorongan yang lebih baik lagi beribadah dan tawakal kepada Allah SWT," pungkasnya.
Sebelumnya, KH Cholil melalui Instagram mengkritik film Kiblat ini yang dinilainya tidak pantas. Dia bahkan menyebut jika Leo Pictures menggunakan kampanye hitam terhadap ajaran agama.
"Saya tidak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya serem ko judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya Ka'bah, arah menghadapnya orang-orang salat. Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," ucap KH Cholil.
Pada kesempatan ini, Agung dan tim produser film Kiblat lainnya mendatangi MUI dengan ditemani oleh Ustaz Syakir. Kedatangan mereka pun disambut dengan baik oleh Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis dan Wakil Sekjen MUI KH Arif Fakhruddin.
Agung pun menerima saran dari MUI untuk mengubah poster dan judul film Kiblat. Di mana poster film horor ini sebelumnya menampilkan seorang wanita tengah salat dengan wajah terbalik.
"Film Kiblat akan diubah namanya. Tidak lagi Kiblat dan juga posternya," kata KH Cholil.
Foto/teater.co
"Kami atas nama Majelis Ulama dan umat Islam tentunya yang afiliasi dengan kami, kami menyampaikan inilah upaya kami menyampaikan dakwah, perbaikan," sambungnya.
KH Cholil menjelaskan bahwa MUI akan mendorong dan mendukung kreativitas karya anak bangsa, termasuk dalam industri film. Hanya saja, pihaknya meminta karya yang dihasilkan tidak boleh menyinggung suatu agama atau yang lainnya.
"Kreativitas akan kita dorong, tetapi terarah kepada dakwah dan jangan sampai menyinggung perasaan yang lain," jelasnya.
"Silakan teman-teman nanti merubah judulnya, posternya bisa ditonton film," tambahnya.
Di sisi lain, KH Cholil berharap setelah film Kiblat mengubah judul dan posternya bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat. Khususnya, membuat mereka yang menonton menjadi lebih rajin dalam beribadah.
"Mudah-mudahan memberikan rasa nyaman dan memberikan juga rasa dorongan yang lebih baik lagi beribadah dan tawakal kepada Allah SWT," pungkasnya.
Sebelumnya, KH Cholil melalui Instagram mengkritik film Kiblat ini yang dinilainya tidak pantas. Dia bahkan menyebut jika Leo Pictures menggunakan kampanye hitam terhadap ajaran agama.
"Saya tidak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya serem ko judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya Ka'bah, arah menghadapnya orang-orang salat. Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," ucap KH Cholil.
(dra)