CERMIN: Billy Elliott, Anthony Madu, dan Anak-Anak yang Memperjuangkan Mimpi Mereka
loading...
A
A
A
Di tangan duo sutradara Matthew Ogens dan Joel Kachi Benson, kita melihat, mendengar dan merasakan Anthony memperjuangkan yang diinginkannya sejak lama. Anthony tahu ia berbeda dan mungkin kepindahannya ke Inggris adalah keputusan terbaik.
![CERMIN: Billy Elliott, Anthony Madu, dan Anak-Anak yang Memperjuangkan Mimpi Mereka]()
Foto: Disney+
Namun tentu saja perjuangan tak pernah mudah, terutama bagi anak-anak berusia belasan tahun yang terpisah dari rumah untuk pertama kalinya dalam jangka waktu lama.
Oleh karena itu, kita mengikuti bagaimana Anthony beradaptasi, berjuang untuk berteman setelah dirinya yang menutup diri selama beberapa lama akibat perundungan. Perasaan terasing yang jauh dari rumah ditangkap dengan brilian oleh sinematografer Charlie Goodger dengan variasi-variasi shot yang menarik dan tak biasa, cocok menggambarkan perasaan teralienasi itu.
Juga bagaimana Anthony beradaptasi menari dari gedung-gedung terbengkalai, jalanan nan kumuh di Lagos ke ruang-ruang estetik yang nyaman dan kelak di panggung yang menggantikan jalanan selama ini.
Kehalusan rasa dari gerakan-gerakan indah yang banyak diperagakan Anthony sepanjang film juga bisa ditangkap oleh mata kamera dengan menawan yang membuat rasanya tersampaikan dengan baik ke dalam hati penonton.
![CERMIN: Billy Elliott, Anthony Madu, dan Anak-Anak yang Memperjuangkan Mimpi Mereka]()
Foto: Disney+
Gangguan yang dialami salah satu mata Anthony juga digunakan oleh Charlie untuk menggambarkan bagaimana Anthony melihat dunia yang baru dan masih terasa asing baginya itu.
Yang awalnya serba kabur, tak fokus, dengan warna-warni lembut, untuk lantas berubah menjadi lebih tegas, lebih terkendali. Ini menandakan bahwa Anthony tak akan membiarkan gangguan itu membuyarkan hal yang sudah dicita-citakannya sejak lama itu.
Anthony mungkin sedikit lebih beruntung dari Billy. Ia lahir di tengah keluarga yang mendukung, yang menganggap perbedaannya adalah karunia dari Tuhan yang perlu terus menerus disyukuri. Dari keluarga semendukung ini meski di negara dunia ketiga sekalipun seperti Nigeria, para bintang bisa lahir karena mereka dibuat percaya diri untuk berpegang pada mimpi-mimpi mereka.

Foto: Disney+
Namun tentu saja perjuangan tak pernah mudah, terutama bagi anak-anak berusia belasan tahun yang terpisah dari rumah untuk pertama kalinya dalam jangka waktu lama.
Oleh karena itu, kita mengikuti bagaimana Anthony beradaptasi, berjuang untuk berteman setelah dirinya yang menutup diri selama beberapa lama akibat perundungan. Perasaan terasing yang jauh dari rumah ditangkap dengan brilian oleh sinematografer Charlie Goodger dengan variasi-variasi shot yang menarik dan tak biasa, cocok menggambarkan perasaan teralienasi itu.
Juga bagaimana Anthony beradaptasi menari dari gedung-gedung terbengkalai, jalanan nan kumuh di Lagos ke ruang-ruang estetik yang nyaman dan kelak di panggung yang menggantikan jalanan selama ini.
Kehalusan rasa dari gerakan-gerakan indah yang banyak diperagakan Anthony sepanjang film juga bisa ditangkap oleh mata kamera dengan menawan yang membuat rasanya tersampaikan dengan baik ke dalam hati penonton.

Foto: Disney+
Gangguan yang dialami salah satu mata Anthony juga digunakan oleh Charlie untuk menggambarkan bagaimana Anthony melihat dunia yang baru dan masih terasa asing baginya itu.
Yang awalnya serba kabur, tak fokus, dengan warna-warni lembut, untuk lantas berubah menjadi lebih tegas, lebih terkendali. Ini menandakan bahwa Anthony tak akan membiarkan gangguan itu membuyarkan hal yang sudah dicita-citakannya sejak lama itu.
Anthony mungkin sedikit lebih beruntung dari Billy. Ia lahir di tengah keluarga yang mendukung, yang menganggap perbedaannya adalah karunia dari Tuhan yang perlu terus menerus disyukuri. Dari keluarga semendukung ini meski di negara dunia ketiga sekalipun seperti Nigeria, para bintang bisa lahir karena mereka dibuat percaya diri untuk berpegang pada mimpi-mimpi mereka.
Lihat Juga :