Jangan Boros, Siapkan Saja Dana Khusus untuk Belanja Online

Kamis, 01 November 2018 - 18:27 WIB
Jangan Boros, Siapkan Saja Dana Khusus untuk Belanja Online
Jangan Boros, Siapkan Saja Dana Khusus untuk Belanja Online
A A A
JAKARTA - Belanda online semakin memudahkan konsumen. Bahkan, tawarannya semakin menggoda dengan promo cicilan nol persen hingga gratis ongkos kirim.

Akan tetapi, banyak yang tidak sadar bahwa kesenangan, kemudahan, dan kepraktisan itu semua bisa berujung pada terganggunya keuangan. Alih-alih ingin menabung atau investasi, malah penghasilan sebulan tak tersisa.

Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan, jika seseorang menyukai belanja maka harus tentukan anggaran bulanan khusus.

“Bila kegiatan itu disamakan seperti hobi ataupun kesenangan pribadi, maka anggaran idealnya adalah 10 persen dari penghasilan kita,” kata Andi seperti dilansir Moneysmart.id.

Misalkan seorang karyawan telah memiliki penghasilan Rp 7 juta per bulan, maka uang atau anggaran untuk belanja online tidak lebih dari Rp 700.000.

Jika dari penghasilan bulanan dan telah dihitung atau dianggarkan kebutuhan setiap bulan, mulai dari konsumsi, ongkos bahan bakar, hingga menabung, maka boleh saja anggaran untuk itu ditambah.

“Bila ternyata pos-pos pengeluaran lain sudah bias tercukupi dan masih banyak lebihnya, boleh aja untuk belanja online lagi,” ungkapnya.

Namun demikian, disarankan untuk membelanjakan uang untuk kebutuhan yang produktif dan menjadi penghasilan tambahan atau pasif income.

“Tetapi yang dibeli sebaiknya barang-barang produktif seperti produk-produk investasi reksadana dan logam mulia,” pungkas Andi.

Namun demikian, bila memang kebiasaan belanja online telah mengganggu keuangan setiap bulan, maka diperlukan tindakan atau menghapus aplikasi marketplace.

Hal ini bisa dilakukan agar aktivitas melihat-lihat toko online hingga promo-promo yang digencarkan marketplace dapat berkurang intensitasnya.

“Cara lain adalah dengan uninstall aplikasi-aplikasi marketplace ataupun unfollow akun pedagang online. Semua itu tujuannya agar kita tisak tergoda untuk belanja barang-barang yang sebenarnya bukan prioritas untuk dibeli,” beber Andi.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5966 seconds (0.1#10.140)