Lepas Rindu dengan Fans di Indonesia, GNR Bakal Tampil Tiga Jam
A
A
A
JAKARTA - Grup band rock asal Amerika Serikat, Guns N Roses (GnR) siap bernostalgia bersama fans setianya di tanah air dalam gelaran konser tunggal bertajuk "Guns N Roses: Not In This Lifetime Tour" yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (8/11) malam.
Panggung megah telah berdiri tegak di stadion terbesar di tanah air untuk mementaskan band yang dikenal dengan single hits "Sweet Child O Mine", "Dont Cry", "November Rain" dan "Welcome to The Jungle" ini. Untuk konser ini sendiri, GnR memboyong 50 orang kru dan 40 ton peralatan dalam lawatan pertama di negara Asia.
Production Manager Guns N Roses, Dale Skjerseth mengatakan, konser band yang berlambang senapan dan dua bunga mawar ini akan menjadi konser megah, karena membawa 40 ton peralatan yang terdiri dari sound system, kamera hingga led dan 50 kru panggung, yang seluruhnya diangkut dengan pesawat khusus.
Tim GNR, imbuhnya, telah berada di Indonesia sejak beberapa bulan lalu untuk mengurus dan berkoordinasi dengan tim lokal. Dan sejauh ini, semua berjalan sesuai yang mereka inginkan.
"Ini akan menjadi konser besar dan luar biasa, maka datanglah kalian tak akan kecewa karena akan menghadirkan sesuatu yang spesial yang memanjakan penonton," kata Dale yang diamini Ron Chamberlain selaku GNR Tour Representative dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (7/11).
Dalam konser di Jakarta, GnR akan tampil dengan formasi klasik yakni Axl Rose (vokal, piano), Duff McKagan (bass), Slash (gitar utama), Dizzy Reed (keyboard), Richard Fortus (gitar ritme), Frank Ferrer (drum) dan Melissa Reese (keyboard).
Reuni GnR di atas panggung ini rencananya akan berlangsung selama tiga jam. Meskipun begitu, Dale tidak bisa memastikan berapa lagu yang akan dibawakan GnR dalam konser tersebut.
Indonesia merupakan tujuan pertama GnR dalam tur Asia-nya, dan penampilan GnR ini juga menjadi konser internasional pertama setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta melakukan renovasi.
Dengan enam album studio, GnR menjadi salah satu jajaran band yang paling penting dan berpengaruh dalam sejarah musik, berlanjut menjadi tolak ukur dalam pertunjukan yang menghubungkan jutaan penggemar di seluruh dunia.
Panggung megah telah berdiri tegak di stadion terbesar di tanah air untuk mementaskan band yang dikenal dengan single hits "Sweet Child O Mine", "Dont Cry", "November Rain" dan "Welcome to The Jungle" ini. Untuk konser ini sendiri, GnR memboyong 50 orang kru dan 40 ton peralatan dalam lawatan pertama di negara Asia.
Production Manager Guns N Roses, Dale Skjerseth mengatakan, konser band yang berlambang senapan dan dua bunga mawar ini akan menjadi konser megah, karena membawa 40 ton peralatan yang terdiri dari sound system, kamera hingga led dan 50 kru panggung, yang seluruhnya diangkut dengan pesawat khusus.
Tim GNR, imbuhnya, telah berada di Indonesia sejak beberapa bulan lalu untuk mengurus dan berkoordinasi dengan tim lokal. Dan sejauh ini, semua berjalan sesuai yang mereka inginkan.
"Ini akan menjadi konser besar dan luar biasa, maka datanglah kalian tak akan kecewa karena akan menghadirkan sesuatu yang spesial yang memanjakan penonton," kata Dale yang diamini Ron Chamberlain selaku GNR Tour Representative dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Rabu (7/11).
Dalam konser di Jakarta, GnR akan tampil dengan formasi klasik yakni Axl Rose (vokal, piano), Duff McKagan (bass), Slash (gitar utama), Dizzy Reed (keyboard), Richard Fortus (gitar ritme), Frank Ferrer (drum) dan Melissa Reese (keyboard).
Reuni GnR di atas panggung ini rencananya akan berlangsung selama tiga jam. Meskipun begitu, Dale tidak bisa memastikan berapa lagu yang akan dibawakan GnR dalam konser tersebut.
Indonesia merupakan tujuan pertama GnR dalam tur Asia-nya, dan penampilan GnR ini juga menjadi konser internasional pertama setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta melakukan renovasi.
Dengan enam album studio, GnR menjadi salah satu jajaran band yang paling penting dan berpengaruh dalam sejarah musik, berlanjut menjadi tolak ukur dalam pertunjukan yang menghubungkan jutaan penggemar di seluruh dunia.
(nug)