5 Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Grebeg Syawal hingga Perang Topat
loading...
A
A
A
4. Binarundak (Sulawesi Utara)
Masyarakat Motoboi Besar di Sulawesi Utara juga memiliki tradisi menyambut lebaran warisan leluhur yang masih dilakukan dan dilestarikan sampai sekarang, yakni tradisi Binarundak. Yakni sebuah tradisi membuat atau memasak nasi jaha secara bersama-sama yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut setelah hari raya Idul Fitri.Nasi jaha adalah makanan khas Sulawesi Utara yang berbahan dasar beras dan dimasak dalam batang bambu. Hidangan khas ini memiliki perpaduan rasa gurih dari santan, serta jahe yang cukup kuat.
Menurut kepercayaan, tradisi Binarundak dalam menyambut lebaran merupakan sarana silaturahmi terhadap sesama, sekaligus sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
5. Perang Topat (Nusa Tenggara Barat)
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ada tradisi Perang Topat atau ‘perang ketupat’ sebagai tradisi menyambut lebaran yang unik dan penuh makna. Konon, tradisi saling melemparkan ketupat ini merupakan simbol kerukunan antarumat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok.Sebelum ‘perang’ dimulai, masyarakat akan melakukan doa dan ziarah di Makam Loang Baloq di kawasan Pantai Tanjung Karang dan Makam Bintaro di kawasan Pantai Bintaro. Uniknya, setelah tradisi dimulai, ketupat-ketupat yang digunakan untuk berperang akan kembali diperebutkan, karena dipercaya membawa kesuburan sehingga membuat panen melimpah.
Lihat Juga: Indonesia-Jepang Perkuat Transformasi Digital untuk Atasi Stunting dan Pelayanan Kesehatan Ibu-Anak
(tsa)