Sisi Gelap Menjadi Putri di Keluarga Kerajaan Inggris, Kehidupan Diana Bikin Ngenes

Selasa, 16 April 2024 - 19:40 WIB
loading...
Sisi Gelap Menjadi Putri...
Menjadi putri di keluarga Kerajaan Inggris seperti Putri Diana, Kate Middleton, dan Meghan Markle merupakan impian banyak wanita. Tak sedikit yang merasa iri. Foto/Business Insider
A A A
INGGRIS - Menjadi putri di keluarga Kerajaan Inggris seperti Putri Diana , Kate Middleton , dan Meghan Markle merupakan impian banyak wanita. Tak sedikit yang merasa iri dengan kehidupan ketiganya lantaran berhasil dinikahi oleh para pangeran tampan dari kehidupan yang biasa.

Dilansir dari Business Insider, Selasa (16/4/2024) namun faktanya, menjadi seorang putri di keluarga Kerajaan Inggris tidak selalu indah yang dibayangkan. Sebab, ada sisi gelap dari kehidupan Putri Diana , Kate Middleton , dan Meghan Markle yang jarang diketahui oleh publik.

Kehidupan di keluarga kerajaan membutuhkan kehati-hatian dalam mendukung monarki tanpa harus mencuri perhatian dari ahli waris. Dalam serial dokumenter Netflix yang dirilis pada 2022, Harry & Meghan, Meghan mengungkap tentang bagaimana dia mengubah pakaiannya dan mengenakan warna-warna kalem untuk menyatu dan menghindari menonjolkan anggota keluarga lainnya.

Begitu pula dalam memoarnya yang dirilis pada 2023, Spare, Pangeran Harry menulis bahwa Raja Charles III dan Camilla mencoba membuat Kate, yang lahir dengan nama Catherine, mengubah ejaan namanya karena kedua nama mereka dimulai dengan huruf C. Dia juga mengatakan petugas pers Charles memarahi tim PR William setelah Kate berencana mengunjungi klub tenis saat Charles mengadakan acara kerajaan.

Sisi Gelap Menjadi Putri di Keluarga Kerajaan Inggris, Kehidupan Diana Bikin Ngenes

Foto/Business Insider



Sisi Gelap Menjadi Putri di Keluarga Kerajaan Inggris, Kehidupan Diana Bikin Ngenes

Foto/Business Insider

Kate bukanlah putri pertama yang merasakan kemarahan dari kecemburuan sang pewaris. Dalam wawancara Panorama pada 1995 dengan reporter BBC Martin Bashir, Diana berbicara tentang bagaimana pemujaan publik saat tur dirinya dan Charles di Australia pada 1983 membuat perpecahan di antara mereka.

"Dengan adanya perhatian media muncullah banyak kecemburuan. Banyak situasi rumit yang muncul karena hal itu," kata Diana.

Tur kerajaan Meghan dan Harry ke Australia 35 tahun kemudian membangkitkan perasaan pahit yang sama di antara keluarga kerajaan. Hal ini diungkap sang pangeran dalam Harry & Meghan.

"Masalahnya adalah ketika seseorang yang menikah, yang seharusnya menjadi pendukung, kemudian mencuri perhatian atau melakukan pekerjaannya lebih baik daripada orang yang dilahirkan untuk melakukan hal ini, hal ini membuat orang kesal, hal ini mengubah keseimbangan,” jelas Harry.



Sisi Gelap Menjadi Putri di Keluarga Kerajaan Inggris, Kehidupan Diana Bikin Ngenes

Foto/Business Insider

Tidak lama kemudian narasi media tentang Meghan mulai berubah. Ketika Meghan mulai berkencan dengan Harry, dia menerima salah satu mandat pertamanya dari keluarga kerajaan, sebuah moto yang telah lama dianut yakni jangan pernah mengeluh, jangan pernah menjelaskan.

“Saya sudah lama menganjurkan agar perempuan menggunakan suara mereka, dan kemudian saya diam," ujar Meghan kepada Oprah Winfrey pada 2021.

Meghan berharap mendapatkan kembali kendali atas hak bicaranya melalui wawancaranya pada 2021, tetapi dia masih terus-menerus dikritik oleh media. Penulis Inggris Edwin Hayward menunjukkan bahwa 16 artikel ditulis tentang dirinya oleh hanya satu media dalam waktu 16 jam setelah tersiar kabar tentang diagnosis kanker Kate.

Diana mengalami nasib serupa setelah dirilisnya biografinya bersama Andrew Morton dan wawancaranya dengan BBC. Seperti yang dikatakan jurnalis Inggris Robert Hardman kepada Vanity Fair pada 1998, sang putri berpikir bahwa berbagi kisahnya akan mendapat perhatian media, namun sebaliknya dan hal itu menjadi bumerang.



Jika seorang putri yang sempurna harus dilihat dan tidak didengar, hilangnya mereka dapat menyebabkan berbagai spekulasi. Sebagaimana dibuktikan dengan kontroversi Kate yang diduga hilang setelah menjalani operasi perut pada bulan Januari. Spekulasi memuncak ketika Kate merilis fotonya bersama ketiga anaknya yang diedit di tengah keberadaannya yang dipertanyakan.

Hanya Kate yang disalahkan karena mengedit foto tersebut, meskipun awalnya dikreditkan ke William, memaksanya untuk berurusan dengan pemberitaan buruk sendirian. Dan ketika dia mengumumkan diagnosis kankernya pada minggu berikutnya, Kate muncul sendirian lagi. Dia berbagi berita itu sendirian di bangku taman.

"Ini memunculkan kenangan bagaimana Diana diperlakukan,” papar komentator kerajaan Meinzer kepada BI.

Ironi besar dari keluarga kerajaan yang menjadikan Kate sebagai kambing hitam adalah bahwa dia adalah salah satu aset terbesar mereka, begitu pula Diana dan Meghan. Selama bertahun-tahun, akar popularitas William berkisar pada hubungannya dengan Kate, mulai dari pernikahan hingga anak-anak mereka. Dan sebelum menjadi suami Kate, publik jatuh cinta pada William karena dia adalah anak Diana.

Seringkali, para putri yang menikah dengan keluarga kerajaan mendapatkan kesetiaan dan cinta masyarakat. Namun para bangsawan tampaknya tidak pernah mengambil pelajaran dari kesalahan mereka, dan mengulangi siklus saling menyalahkan yang, antara lain, menyebabkan Diana dan Meghan meninggalkan kerajaan.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3221 seconds (0.1#10.140)