Women From Rote Island Akan Tayang di Rangkaian Festival Film Cannes 2024

Rabu, 15 Mei 2024 - 14:41 WIB
loading...
Women From Rote Island...
Kabar membanggakan datang dari industri film Tanah Air. Film Indonesia bertajuk Women From Rote Island dikabarkan akan tayang di Marché du Film. Foto/Instagram @bintangcahayasinema
A A A
JAKARTA - Kabar membanggakan datang dari industri film Tanah Air. Film Indonesia bertajuk Women From Rote Island dikabarkan akan tayang di Marché du Film.

Marché du Film merupakan pasar film terbesar di dunia. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Cannes Film Festival 2024 yang diselenggarakan di Cannes, Prancis, pada 14 hingga 24 Mei 2024.

Kabar bahagia itu dibagikan melalui akun Instagram @bintangcahayasinema. Women From Rote Island merupakan sebuah film festival yang ditulis dan disutradarai oleh Jeremias Nyangoen.



“Marché du Film Women From Rote Island dalam rangkaian Festival De Cannes 2024,” tulis akun tersebut, dikutip dari keterangan unggahannya, Rabu (15/5/2024).

Film Women From Rote Island pertama kali tayang pada 2023 dan telah mendapatkan empat penghargaan di Festival Film Indonesia di tahun yang sama.

Berdasarkan informasi dari Bintang Cahaya Sinema, film Women From Rote Island dijadwalkan tayang pada Kamis, 16 Mei 2024 di Arcades 3, pukul 13.30 waktu Prancis.

Bukan cuma itu, Bintang Cahaya Sinema juga akan membawa 7 film lain untuk dipasarkan di Marché du Film.

“@bintangcahayasinema membuka Booth di @mdf_cannes @festivaldecannes 2024, terima kasih untuk yang sudah membuat janji di booth kami, Bintang Cahaya Sinema membawa 7 filmnya yang akan dipasarkan di @mdt_cannes,” katanya.

Aktris ternama Indonesia yang sempat menghadiri Cannes Film Festival 2023, yaitu Raline Shah, turut mengapresiasi penayangan Women From Rote Island di Marché du Film. Pemeran film 5 Cm itu memberikan emotikon tepuk tangan di kolom komentar unggahan tersebut.



Sebagai informasi, Women From Rote Island menyajikan kisah dari sebuah keluarga Mama Orpa di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keluarga tersebut berjuang mati-matian untuk mendapatkan keadilan bagi sang anak yang terkena kekerasan seksual.

Kejadian nahas tersebut menimpa putri sulungnya yang bernama Martha. Martha adalah seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dikirim untuk bekerja di Malaysia. Namun, Martha pulang ke rumahnya dengan membawa trauma yang berat akibat kekerasan seksual yang ia dapatkan dari majikannya.

Tak sampai di situ, Martha mengira pulang ke rumah akan menjadi tempat yang aman untuk dirinya bertahan hidup dan mengobati trauma. Namun sayang, dirinya kembali mengalami kekerasan seksual oleh pria di kampungnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1896 seconds (0.1#10.140)