Minuman yang Bisa Mencegah Kehamilan, Dapat Merusak Kesuburan
loading...
A
A
A
Wanita yang minum setidaknya satu soda per hari menunjukkan probabilitas pembuahan bulanan 25 persen lebih rendah. Sementara pria yang minum setidaknya satu soda per hari memiliki probabilitas 33 persen lebih rendah untuk berhasil hamil dengan pasangan mereka.
Minum minuman berenergi terkait dengan pengurangan kesuburan yang lebih besar, tetapi penulis penelitian menyarankan bahwa hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Pasalnya, asosiasi didasarkan pada hasil dari hanya sejumlah kecil peserta.
Para peneliti tidak menemukan hubungan yang kuat antara infertilitas dan minum jus buah atau soda diet. Para penulis menjelaskan bahwa mengingat jumlah minuman manis yang dikonsumsi di seluruh AS, temuan mereka mungkin memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat.
"Kami menemukan asosiasi positif. Antara asupan minuman manis dan kesuburan yang lebih rendah, yang konsisten setelah mengendalikan banyak faktor lain, termasuk obesitas, asupan kafein, alkohol, merokok, dan kualitas diet secara keseluruhan,” kata penulis studi utama Elizabeth Hatch, yang merupakan profesor epidemiologi.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
Minum minuman berenergi terkait dengan pengurangan kesuburan yang lebih besar, tetapi penulis penelitian menyarankan bahwa hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Pasalnya, asosiasi didasarkan pada hasil dari hanya sejumlah kecil peserta.
Para peneliti tidak menemukan hubungan yang kuat antara infertilitas dan minum jus buah atau soda diet. Para penulis menjelaskan bahwa mengingat jumlah minuman manis yang dikonsumsi di seluruh AS, temuan mereka mungkin memiliki implikasi penting bagi kesehatan masyarakat.
"Kami menemukan asosiasi positif. Antara asupan minuman manis dan kesuburan yang lebih rendah, yang konsisten setelah mengendalikan banyak faktor lain, termasuk obesitas, asupan kafein, alkohol, merokok, dan kualitas diet secara keseluruhan,” kata penulis studi utama Elizabeth Hatch, yang merupakan profesor epidemiologi.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
(dra)