Kiat Dampingi Anak Sekolah di Rumah

Rabu, 19 Agustus 2020 - 21:33 WIB
loading...
Kiat Dampingi Anak Sekolah di Rumah
Penting mengenali gaya belajar anak agar orangtua tidak mudah stres ketika menghadapi school from home. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Saat ini school from home merupakan salah satu alternatif pendidikan terbaik. Akan tetapi, bukan sekolah saja yang dilakukan dari rumah di era new normal ini. Ada juga kegiatan work from home yang harus dijalani oleh orangtua dan sering kali dalam waktu bersamaan.

Situasi ini memerlukan sejumlah siasat supaya orangtua maupun anak dapat sama-sama menjalankan kegiatan online tersebut secara efektif dan tidak terbebani stres.

Menanggapi hal ini Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga sekaligus Kepala Sekolah Little Shine Jovita Maria Ferliana mengatakan, diperlukan sinergi antara orangtua-anak dan komunikasi yang positif untuk mengelola beban yang timbul saat menjalani school from home . ( )

“Ini bisa kita lakukan dengan membuat aturan bersama, mengajukan pertanyaan positif jika ada sesuatu yang ingin diketahui tentang aktivitas anak; apresiasi terhadap setiap hal baik yang sudah dilakukan anak; mengonfirmasi dan mengajak anak berdiskusi jika ada hal yang menurut orangtua perlu diperbaiki,” papar Jovita dalam Virtual Talkshow yang diadakan Smartfren.

Termasuk menerapkan satu waktu untuk fokus berkumpul bersama hanya untuk keluarga tanpa melakukan hal lain dan memajang hasil karya anak sebagai bentuk apresiasi.

Selain itu, Jovita juga menekankan pentingnya mengenali gaya belajar anak agar orangtua tidak mudah stres ketika menghadapi school from home. Cara mengenalinya antara lain dengan memperhatikan kebiasaan anak sehari-hari, memberikan tugas, berkomunikasi dengan guru dari sekolahnya, atau memperhatikan jenis gangguan yang memecah konsentrasi anak.

Gaya belajar ini terbagi menjadi visual, jika memahami informasi dengan cara melihat grafik, diagram, gambar, atau warna; auditory, jika memahami informasi dengan cara mendengar; read/write, jika memahami informasi dengan cara menulis dan membaca; dan kinestetik, jika memahami informasi dengan mencoba langsung dan menerapkan dalam kesehariannya.

Tak hanya itu, orangtua juga perlu memahami bahwa berbagai macam situasi yang terjadi di masa pandemi COVID-19 berpotensi menjadi stresor bagi anak. Misalnya kondisi yang ambigu karena anak melihat temannya bepergian, sedangkan dirinya harus terus berada di rumah, over exposure terhadap informasi mengenai COVID-19, dan perubahan signifikan pada berbagai kegiatan anak. ( )

“Dalam situasi seperti ini orangtua perlu membangun komunikasi yang membuat anak merasa tenang. Tetap tenang dan proaktif, tetapkan rutinitas dan jika anak belum bisa membuat jadwal, maka bantu anak membuatnya, kemudian berikan pengawasan yang sehat seperti melihat informasi apa saja yang dilihat anak. Lalu yang paling penting, orangtua jangan lupa untuk merawat diri sendiri. Karena orangtua yang bahagia akan membuat anak jadi bahagia,” timpal Psikolog Klinis Dewasa Fadhilah Eryananda.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2467 seconds (0.1#10.140)