PIK Dibidik Jadi Health Tourism, Sandiaga Uno: Bisa Datangkan 20 Juta Wisatawan

Rabu, 05 Juni 2024 - 19:12 WIB
loading...
PIK Dibidik Jadi Health...
Sandiaga mengatakan pemerintah akan membangun banyak RS di kawasan PIK. Foto/ mpi
A A A
JAKARTA - Pemerintah semakin serius menghadirkan dan memajukan ‘Health Tourism’ alias Pariwisata Kesehatan di Indonesia.

Health Tourism adalah istilah yang digunakan bagi perjalanan yang berfokus pada perawatan medis dan penggunaan layanan kesehatan atau perjalanan wisata yang memanfaatkan penggunaan layanan medis.



Sejauh ini, wisata kesehatan sudah mulai diterapkan di beberapa daerah Indonesia. Selain sudah banyak hadir di Bali, kini wisata kesehatan juga akan hadir di Jakarta, khususnya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, untuk lebih memajukan wisata kesehatan, pemerintah telah banyak memanfaatkan rumah sakit yang ada.

Namun, Sandiaga menyebut, untuk mendukung program Health tourism, pemerintah berencana membangun lebih banyak rumah sakit di kawasan PIK, Jakarta Utara.

“Kita akan memanfaatkan RS yang ada, tapi akan membangun lebih banyak RS di PIK. Kita sudah berbicara untuk memastikan bahwa selain di Bali, PIK juga akan menyediakan destinasi wisata tourism,” ujar Sandiaga ditemui di Opening Ceremony International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024, Rabu, (5/6/2024).

Menurut Sandiaga, hingga saat ini sudah banyak investor yang tertarik untuk membangun rumah sakit di PIK.

Dia menilai, kehadiran beberapa rumah sakit di sana bisa berdampak besar dalam memajukan program health tourism, karena bisa menarik hingga 20 juta wisatawan tambahan.



“Sudah ada investment yang tertarik membangun RS di PIK. Sudah ada beberapa bertanya ke kami, kami serahkan ke PIK karena ini akan menarik sekitar 20 juta wisatawan tambahan, maka dibutuhkan fasilitas dukungan yang lebih besar,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga membeberkan sejumlah standar yang menurutnya harus dimiliki rumah sakit yang ada di PIK agar menarik dan meningkatkan jumlah wisatawan.

“Kita lihat apa spesialisasinya menyerupai yang ada di (Sanur), tapi banyak permintaan itu di tiga layanan utama yang kita memiliki keunggulan seperti layanan yang sudah teridentifikasi dalam pilar health toursim,” tuturnya.

Sebagai informasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno resmi membuka International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024 yang berlangsung pada 5 hingga 6 Juni 2024 di Swissôtel PIK Avenue, Jakarta.

Sandiaga dalam sambutannya di opening ceremony ITIF 2024, mengatakan sebagai respons terhadap perkembangan pariwisata yang dinamis dan dipengaruhi oleh isu-isu global saat ini, ITIF 2024 berupaya memperkuat inovasi, ketahanan, dan pertumbuhan berkelanjutan dengan mengutamakan people, planet, dan prosperity.

Penyelenggaraan ITIF untuk kedua kalinya di Indonesia menjadi platform untuk menghubungkan para pemangku kepentingan terkait peluang dan tantangan dalam penerapan investasi hijau.

"Karenanya kami berharap ITIF 2024 dapat menjadi platform untuk memberikan solusi dalam rangka mempercepat investasi pariwisata," ujar Sandiaga di Swissôtel PIK Avenue, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

"Kami yakin dapat menciptakan investasi tiga kali lebih banyak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya lagi.



Sandiaga menyebutkan bahwa wisata medis juga akan menjadi fokus pengembangan pariwisata di masa mendatang. Pemerintah Indonesia membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sebagai pusat layanan kesehatan berkelas dunia.

UN Tourism telah menekankan pentingnya berinvestasi terhadap people, planet, and prosperity dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan dan sejahtera.

"Karenanya tren pariwisata kedepan menitikberatkan pada pelestarian alam, budaya, dan lingkungan serta keterlibatan masyarakat lokal sangat diperlukan," ujar Sandiaga.

Semenjak pandemi, Indonesia telah menerapkan perubahan paradigma pariwisata yang lebih personalized, customized, localized, and smaller in size. Hal ini yang membawa Indonesia mendapat pengakuan internasional.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1009 seconds (0.1#10.140)