Mengenal Suku Bajo, Penjelajah Laut Tangguh yang Jadi Inspirasi Film Avatar 2
loading...
A
A
A
JAKARTA - Suku Bajo dikenal sebagai kelompok etnis yang kehidupannya erat berkaitan dengan laut. Berbekal kepiawaian hidup di lautan, mereka juga sering dijuluki pengembara laut.
Pada berbagai kemampuannya, suku Bajo terkenal dengan keahlian sebagai penyelam. Mereka mampu menyelam ke bawah laut dalam durasi cukup lama tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.
Selain itu, suku ini juga dikenal dengan kehebatan menjelajahi lautan. Padahal, mereka berkelana di lautan hanya dengan bermodal perahu kuno tanpa alat penunjuk arah apa pun dan mengandalkan posisi bintang.
Lantas, seperti apa gambaran dari suku Bajo yang dikenal dunia ini? Simak ulasan berikut untuk mengenalnya lebih jauh.
Menurut sejarah, Suku Bajo awalnya berasal dari Kepulauan Sulu di wilayah Filipina Selatan. Mengingat gaya hidup yang nomaden atau berpindah-pindah, mereka akhirnya memasuki wilayah Indonesia.
Pada kehidupannya, suku Bajo membangun tempat tinggal di tepi pantai atau di atas perairan laut dangkal dengan tiang pancang untuk menghindari gelombang pasang. Sementara dinding rumah mereka terbuat dari kayu, dan atapnya menggunakan rumbia.
Tak hanya tempat tinggal, kegiatan sehari-hari dan mata pencaharian suku Bajo juga berhubungan dengan laut. Berada di wilayah perairan, aktivitas sehari-hari suku ini bergantung pada alat transportasi air berupa perahu yang biasa ditempatkan di pelataran rumah.
Kemudian, mayoritas suku Bajo bekerja sebagai nelayan. Masih menggunakan cara lama, mereka memancing dengan kail, menjaring, dan memanah ikan.
Pada penyebutannya, suku Bajo biasa dikenal juga dengan Bajau, Badjaw, Sama, atau Same. Namun, satu hal paling menarik dari suku ini adalah kemampuan mereka menyelam yang melebihi rata-rata manusia.
Kehebatan suku Bajo dalam mengarungi lautan membuat banyak ilmuwan dunia tertarik untuk menelitinya. Mengutip Indonesia.go.id, sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley pernah mencoba menguak misteri asal-usul kehebatan suku Bajo yang bermukim di Indonesia.
Hasilnya, diketahui bahwa limpa orang-orang suku Bajo ternyata lebih besar 50% dibandingkan manusia biasa secara umum. Kondisi tersebut berdampak pada produksi oksigen di dalam darah orang Bajo yang menjadi lebih banyak.
Selain itu, para peneliti juga menyebut bahwa keahlian orang Bajo merupakan bentuk dari terjadinya mutasi gen akibat seleksi alam. Hampir seluruh orang Bajo diketahui terlahir dengan perbedaan gen tersebut.
Pada salah satu ungkapannya di kanal YouTube National Geographic, James Cameron pernah mengungkap bahwa dirinya sempat bercita-cita menjadi seorang penyelam agar bisa menikmati seluruh keindahan bawah laut. Adanya Avatar 2: The Way of Water merupakan kesempatan untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan mengolaborasikan kecintaannya pada laut.
Lebih jauh, Cameron juga mengungkapkan bahwa Avatar ke-2 terinspirasi dari sebuah suku di Indonesia yang lahir dan tinggal di laut. Mereka diketahui memiliki keseharian dan cara hidup yang unik.
“Ada orang laut di Indonesia, yang tinggal di rumah panggung dan tinggal di rakit dan sebagainya. Kami melihat hal-hal seperti itu dan kami melihat beberapa desa yang berbeda pada jalur air yang ada menggunakan arsitektur dari pohon-pohon lokal,” ujarnya.
Demikian ulasan mengenai suku Bajo, penjelajah laut tangguh yang jadi inspirasi pembuatan film Avatar 2.
Pada berbagai kemampuannya, suku Bajo terkenal dengan keahlian sebagai penyelam. Mereka mampu menyelam ke bawah laut dalam durasi cukup lama tanpa menggunakan alat bantu pernapasan.
Selain itu, suku ini juga dikenal dengan kehebatan menjelajahi lautan. Padahal, mereka berkelana di lautan hanya dengan bermodal perahu kuno tanpa alat penunjuk arah apa pun dan mengandalkan posisi bintang.
Lantas, seperti apa gambaran dari suku Bajo yang dikenal dunia ini? Simak ulasan berikut untuk mengenalnya lebih jauh.
Siapa Itu Suku Bajo?
Pertama, perlu diketahui bahwa suku Bajo merupakan kelompok etnis asal Asia Tenggara. Mengutip laman Kemdikbud, Selasa (11/6/2024), mereka tersebar di berbagai wilayah perairan seperti Sulawesi, Kalimantan Timur, Maluku, Nusa Tenggara hingga ke pantai timur Sabah (Malaysia) serta Kepulauan Sulu (Filipina).Menurut sejarah, Suku Bajo awalnya berasal dari Kepulauan Sulu di wilayah Filipina Selatan. Mengingat gaya hidup yang nomaden atau berpindah-pindah, mereka akhirnya memasuki wilayah Indonesia.
Pada kehidupannya, suku Bajo membangun tempat tinggal di tepi pantai atau di atas perairan laut dangkal dengan tiang pancang untuk menghindari gelombang pasang. Sementara dinding rumah mereka terbuat dari kayu, dan atapnya menggunakan rumbia.
Tak hanya tempat tinggal, kegiatan sehari-hari dan mata pencaharian suku Bajo juga berhubungan dengan laut. Berada di wilayah perairan, aktivitas sehari-hari suku ini bergantung pada alat transportasi air berupa perahu yang biasa ditempatkan di pelataran rumah.
Kemudian, mayoritas suku Bajo bekerja sebagai nelayan. Masih menggunakan cara lama, mereka memancing dengan kail, menjaring, dan memanah ikan.
Pada penyebutannya, suku Bajo biasa dikenal juga dengan Bajau, Badjaw, Sama, atau Same. Namun, satu hal paling menarik dari suku ini adalah kemampuan mereka menyelam yang melebihi rata-rata manusia.
Kehebatan suku Bajo dalam mengarungi lautan membuat banyak ilmuwan dunia tertarik untuk menelitinya. Mengutip Indonesia.go.id, sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley pernah mencoba menguak misteri asal-usul kehebatan suku Bajo yang bermukim di Indonesia.
Hasilnya, diketahui bahwa limpa orang-orang suku Bajo ternyata lebih besar 50% dibandingkan manusia biasa secara umum. Kondisi tersebut berdampak pada produksi oksigen di dalam darah orang Bajo yang menjadi lebih banyak.
Selain itu, para peneliti juga menyebut bahwa keahlian orang Bajo merupakan bentuk dari terjadinya mutasi gen akibat seleksi alam. Hampir seluruh orang Bajo diketahui terlahir dengan perbedaan gen tersebut.
Suku Bajo Jadi Inspirasi Film Avatar 2
Kemampuan atau gaya hidup suku Bajo menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk sutradara film terkenal di Amerika Serikat, James Cameron. Saat menggarap film Avatar 2: The Way of Water, ia mengaku terinspirasi kehidupan suku Bajo saat membuat karakter para penghuni lautan Pandora.Pada salah satu ungkapannya di kanal YouTube National Geographic, James Cameron pernah mengungkap bahwa dirinya sempat bercita-cita menjadi seorang penyelam agar bisa menikmati seluruh keindahan bawah laut. Adanya Avatar 2: The Way of Water merupakan kesempatan untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan mengolaborasikan kecintaannya pada laut.
Lebih jauh, Cameron juga mengungkapkan bahwa Avatar ke-2 terinspirasi dari sebuah suku di Indonesia yang lahir dan tinggal di laut. Mereka diketahui memiliki keseharian dan cara hidup yang unik.
“Ada orang laut di Indonesia, yang tinggal di rumah panggung dan tinggal di rakit dan sebagainya. Kami melihat hal-hal seperti itu dan kami melihat beberapa desa yang berbeda pada jalur air yang ada menggunakan arsitektur dari pohon-pohon lokal,” ujarnya.
Demikian ulasan mengenai suku Bajo, penjelajah laut tangguh yang jadi inspirasi pembuatan film Avatar 2.
(tsa)