5 Pemeriksaan Kesehatan yang Harus Dilakukan Pria, Bisa Dimulai dari Usia 18 Tahun

Sabtu, 22 Juni 2024 - 11:00 WIB
loading...
5 Pemeriksaan Kesehatan...
Ada beberapa pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan pria. Pemeriksaan ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan dan mengetahui potensi masalah. Foto/Metropolis Healthcare
A A A
JAKARTA - Ada beberapa pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan pria. Pemeriksaan ini sangat penting untuk menjaga kesejahteraan dan mengetahui potensi masalah sebelum menjadi serius.

Pemeriksaan kesehatan rutin merupakan landasan perawatan kesehatan preventif bagi pria. Meskipun setiap orang harus mengunjungi dokter secara teratur, beberapa pemeriksaan khusus perlu dilakukan dalam rentang waktu tertentu.

Hal ini mengingat ada beberapa penyakit yang tidak menimbulkan gejala hingga disebut silent killer atau bisa membunuh secara diam-diam. Pemeriksaan ini sendiri bisa dilakukan sejak usia 18 tahun, sehingga dapat membantu mendeteksi penyakit sejak dini serta melakukan pencegahan.

Berikut adalah pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan pria dilansir dari Times of India, Sabtu (22/6/2024).

Pemeriksaan Kesehatan yang Harus Dilakukan Pria





1. Tekanan Darah


Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, sering disebut sebagai silent killer karena biasanya tidak menunjukkan gejala namun dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah seperti penyakit jantung dan stroke. Pria harus memeriksakan tekanan darahnya setidaknya sekali setiap dua tahun mulai usia 18 tahun.

Jika tekanan darah selalu tinggi, pemantauan lebih sering dan perubahan gaya hidup atau pengobatan mungkin diperlukan. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi dan menangani hipertensi sejak dini, sehingga mencegah komplikasi yang lebih serius.

2. Kolesterol


Kadar kolesterol merupakan indikator penting kesehatan jantung. Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pria berusia 20 tahun ke atas harus memeriksakan kolesterolnya setiap empat hingga enam tahun, atau lebih sering jika memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau diabetes.

Tes darah sederhana dapat mengukur kolesterol total, kolesterol jahat, kolesterol baik (HDL), dan trigliserida. Sehingga memberikan gambaran komprehensif tentang kesehatan jantung.



3. Prostat


Kesehatan prostat menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia pria. Tes antigen spesifik prostat (PSA) mengukur tingkat PSA dalam darah, yang dapat menjadi indikator kanker prostat atau masalah terkait prostat lainnya.

Pria harus mendiskusikan perlunya tes PSA dengan dokter mereka mulai usia 50 tahun bersamaan dengan pemeriksaan colok dubur atau lebih awal jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker prostat atau keturunan Afrika-Amerika. Sebab, faktor-faktor ini meningkatkan risiko. Deteksi dini masalah prostat dapat memberikan pengobatan yang lebih efektif dan hasil yang lebih baik.

4. Diabetes


Diabetes adalah suatu kondisi kronis yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kehilangan penglihatan. Pria harus memeriksakan kadar glukosa darahnya secara rutin, terutama jika mereka kelebihan berat badan atau memiliki riwayat keluarga diabetes.

American Diabetes Association merekomendasikan agar orang dewasa berusia 45 tahun ke atas melakukan pemeriksaan diabetes setiap tiga tahun. Namun, pria dengan faktor risiko seperti obesitas atau gaya hidup kurang gerak harus mulai melakukan pemeriksaan lebih awal dan lebih sering.
Deteksi dini diabetes memungkinkan penanganan tepat waktu melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan, sehingga mencegah masalah kesehatan yang parah.



5. Kanker Usus Besar


Kanker usus besar adalah salah satu kanker yang paling umum terjadi pada pria namun sangat bisa diobati jika terdeteksi sejak dini. Pria harus mulai melakukan skrining kanker usus besar pada usia 45 tahun ke atas.

Ada beberapa metode pemeriksaan yang tersedia, termasuk tes darah samar tinja, kolonoskopi, dan sigmoidoskopi fleksibel. Pilihan metode dan frekuensi skrining harus didasarkan pada faktor risiko individu dan didiskusikan dengan dokter. Skrining rutin dapat mendeteksi polip prakanker dan kanker usus besar stadium awal, sehingga secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)