Gejala Infeksi Bakteri Pemakan Daging, Diawali Radang Tenggorokan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jepang darurat kasus STSS atau sindrom syok toksik streptokokus. Kasusnya telah mencapai hampir 10.000, dengan 77 orang meninggal dunia.
Penyebab melonjaknya kasus ini masih terus diselidiki para ahli. Namun, dugaan terkuat mengarah pada kondisi pembatasan di kala pandemi Covid-19. Ada juga hipotesis menyatakan, berbagai infeksi meningkat di era pascapandemi Covid-19.
Ya, setelah pandemi berlalu, dilakukan pelonggaran dan kondisi itu diduga menjadi salah satu penyebab infeksi meningkat, termasuk penyakit dari bakteri streptokokus.
"Sekarang banyak orang mengidap infeksi pernapasan. Pada kelompok penyakit streptokokus grup A (GAS), kasusnya memperlihatkan tren kenaikan di banyak negara, tak hanya di Jepang," ungkap Profesor Penyakit Menular Prof William Schaffner, dikutip dari Healthline, Selasa (25/6/2024).
Supaya meningkatkan kehati-hatian, jika Anda atau orang terdekat sakit tenggorokan, ada baiknya segera mendapat pertolongan dokter.
Lebih lanjut, untuk kewaspadaan, berikut ini beberapa gejala atau tanda seseorang yang berpotensi sakit STSS selain keluhan radang tenggorokan:
1. Denyut jantung cepat.
2. Perubahan mental atau kesulitan berpikir.
3. Napas cepat.
4. Tidak adanya urin.
5. Pendarahan dan memar.
6. Mata menjadi kuning.
7. Tekanan darah rendah.
Jika sudah menunjukkan gejala tersebut, plus radang tenggorokan, maka penanganan serius dokter sangatlah diperlukan.
Pasien umumnya akan diberikan antibiotik klindamisin, disertai obat-obatan lain untuk mengatasi syok, termasuk oksigen, hidrasi intravena, dan obat tekanan darah.
"Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang mati akibat infeksi," ungkap laporan tersebut.
Penyebab melonjaknya kasus ini masih terus diselidiki para ahli. Namun, dugaan terkuat mengarah pada kondisi pembatasan di kala pandemi Covid-19. Ada juga hipotesis menyatakan, berbagai infeksi meningkat di era pascapandemi Covid-19.
Ya, setelah pandemi berlalu, dilakukan pelonggaran dan kondisi itu diduga menjadi salah satu penyebab infeksi meningkat, termasuk penyakit dari bakteri streptokokus.
"Sekarang banyak orang mengidap infeksi pernapasan. Pada kelompok penyakit streptokokus grup A (GAS), kasusnya memperlihatkan tren kenaikan di banyak negara, tak hanya di Jepang," ungkap Profesor Penyakit Menular Prof William Schaffner, dikutip dari Healthline, Selasa (25/6/2024).
Supaya meningkatkan kehati-hatian, jika Anda atau orang terdekat sakit tenggorokan, ada baiknya segera mendapat pertolongan dokter.
Lebih lanjut, untuk kewaspadaan, berikut ini beberapa gejala atau tanda seseorang yang berpotensi sakit STSS selain keluhan radang tenggorokan:
1. Denyut jantung cepat.
2. Perubahan mental atau kesulitan berpikir.
3. Napas cepat.
4. Tidak adanya urin.
5. Pendarahan dan memar.
6. Mata menjadi kuning.
7. Tekanan darah rendah.
Jika sudah menunjukkan gejala tersebut, plus radang tenggorokan, maka penanganan serius dokter sangatlah diperlukan.
Pasien umumnya akan diberikan antibiotik klindamisin, disertai obat-obatan lain untuk mengatasi syok, termasuk oksigen, hidrasi intravena, dan obat tekanan darah.
"Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang mati akibat infeksi," ungkap laporan tersebut.
(tsa)