Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Masyarakat Liburan di Indonesia
loading...
A
A
A
"Padahal kita perlu banget devisa. Kita perlu menambah devisa dengan meningkatkan wisman," lanjutnya.
Nia menyampaikan bahwa wisnus memiliki tingkat belanja yang cukup tinggi ketika berlibur. Di antaranya 22,82 persen untuk akomodasi, 17, 69 persen untuk makanan dan minuman, 20,93 persen untuk angkutan, 9,33 persen di cendera mata, pengeluaran untuk belanja 8,24 persen, dan untuk jasa hiburan 7,28 persen.
"Wisnus sudah mulai ada perubahan. Kalau dahulu menginap di rumah saudara karakteristiknya, sekarang tidak. Mereka sudah menggunakan hotel," ujarnya.
"Selain itu, konsumsi makanan yang dahulu membawa bekal, kini mereka pergi ke resto atau tempat makan," sambungnya.
Wisnus dan wisman dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB atau keduanya memiliki peranan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, pergerakan wisnus untuk pergerakan ekonomi, sedangkan pergerakan wisman untuk meningkatkan devisa.
Nia menyampaikan bahwa wisnus memiliki tingkat belanja yang cukup tinggi ketika berlibur. Di antaranya 22,82 persen untuk akomodasi, 17, 69 persen untuk makanan dan minuman, 20,93 persen untuk angkutan, 9,33 persen di cendera mata, pengeluaran untuk belanja 8,24 persen, dan untuk jasa hiburan 7,28 persen.
"Wisnus sudah mulai ada perubahan. Kalau dahulu menginap di rumah saudara karakteristiknya, sekarang tidak. Mereka sudah menggunakan hotel," ujarnya.
"Selain itu, konsumsi makanan yang dahulu membawa bekal, kini mereka pergi ke resto atau tempat makan," sambungnya.
Wisnus dan wisman dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB atau keduanya memiliki peranan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, pergerakan wisnus untuk pergerakan ekonomi, sedangkan pergerakan wisman untuk meningkatkan devisa.
(dra)