5 Negara di Asia Ini Alami Resesi Seks Gegara Warganya Ogah Punya Anak

Kamis, 27 Juni 2024 - 15:30 WIB
loading...
5 Negara di Asia Ini Alami Resesi Seks Gegara Warganya Ogah Punya Anak
Beberapa negara di Asia yang mengalami resesi seks ini warganya ogah punya anak. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Beberapa negara di Asia yang mengalami resesi seks ini warganya ogah punya anak. Akibatnya, mereka mengalami ketidakseimbangan yang memengaruhi kestabilan negara.

Menurut laporan World Economic Forum, rendahnya angka kelahiran membuat kelompok tua 'memenuhi' suatu negara. Ini menjadi faktor risiko masalah ekonomi, termasuk meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan tenaga kerja global yang lebih kecil.

Karena semakin sedikit populasi muda akibat resesi seks, itu akan menentukan juga laju pertumbuhan suatu negara. Pasalnya, produktivitas pada umumnya dihasilkan oleh generasi muda, dan pada negara yang mengalami resesi seks, terdapat risiko bahwa negara itu tak lagi mampu produktif karena diisi generasi tua.



Lantas, negara Asia mana saja yang mengalami resesi seks? Berikut informasinya.

1. Jepang

Jepang menjadi negara nomor satu dengan jumlah populasi yang tidak mau berhubungan seks, apalagi punya anak.

Menurut laporan The Oriental Economist, warga jepang pada umumnya melakukan hubungan seksual sebanyak 45 kali per tahun, tapi hanya 24% di antaranya yang mengaku senang.

Satu survei yang dilakukan pada 2011 juga menunjukkan bahwa penduduk Jepang itu tidak memiliki kesenangan terhadap kegiatan seksual. Ini yang menyebabkan negara itu mengalami resesi seks.

"30% pria Jepang mengaku ogah 'ngeseks' karena alasan capek di tempat kerja. Akibatnya mereka tidak memiliki tendensi lebih untuk melakukan seks," ungkap laporan The Guardian beberapa waktu lalu.

2. Korea Selatan

Kondisi serupa terjadi di Korea Selatan. Banyak wanita berpendidikan dengan karier bagus di sana yang tidak tertarik berhubungan seks atau memiliki anak.

Data N-IUSSP menjelaskan bahwa perempuan berpendidikan tinggi lebih banyak ketimbang pria di Korea Selatan, 76 persen berbanding 64 persen. Ini ternyata berdampak pada resesi seks yang terjadi di Korsel.

Meski dalam laporan yang sama dijabarkan bahwa ada beberapa perempuan berpendidikan tinggi yang mau menikah. Tapi, mereka menunda kehamilan bahkan ada yang menolak punya anak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1795 seconds (0.1#10.140)
pixels