Tren Joki Strava Viral, Dianggap Gerus Nilai Sportivitas dalam Olahraga

Jum'at, 05 Juli 2024 - 17:33 WIB
loading...
Tren Joki Strava Viral,...
Joki Strava viral di media sosial X yang membuat banyak netizen terheran-heran. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Olahraga saat ini bukan hanya dijadikan gaya hidup, tapi juga ajang show off atau pamer di media sosial. Tak bisa dipungkiri, perkembangan media sosial membuat banyak orang kerap membagikan aktivitas, mulai dari outfit, lokasi, hingga pencapaian mereka saat berolahraga.

Hal itu yang membuat beberapa orang memanfaatkan peluang itu untuk membuka jasa joki Strava. Hadirnya jasa joki Strava ini lantas viral di media sosial X yang membuat banyak netizen terheran-heran.

Diketahui, Strava merupakan aplikasi yang cukup populer di antara kalangan pecinta olahraga. Aplikasi ini berfungsi untuk merekam aktivitas olahraga para penggunanya dan mempunyai sejumlah fitur yang bermanfaat bagi pengguna.



Kehebohan soal joki Strava ini bermula ketika salah seorang warganet menawarkan jasa joki Strava di X.

"Btw aku buka joki strava yahh!! tapi yang lari sodaraku yang jago larii, price menyesuaikan pace, km dan dl yahh!! bisa dm akyuuu..," tulis akun @hahahiheho pada Jumat (5/7/2024).

Sontak, hal ini menuai kontroversi di media sosial. Pasalnya, banyak warganet yang beranggapan jasa joki Strava hanya untuk orang-orang FOMO yang butuh pengakuan sosial.

Menanggapi fenomena joki Strava, atlet lari sekaligus Official Coach Herbalife Run 2024, Andre Caprina, mengakui saat ini olahraga tak hanya sebagai tren gaya hidup, tapi juga untuk show off atau ajang pamer. Apalagi bisa menggunakan outfit dari brand tertentu dan mencapai hasil yang lebih dari teman lain, tentu menjadi suatu kebanggaan.



“Tapi ketika dilakukan dengan curang, maka ke depannya akan selalu cari kecurangan lain, akan jadi habit,” ujar Andre saat ditemui dalam acara Kick off Herbalife Run 2024, baru-baru ini.

Andre menambahkan, olahraga tujuannya untuk melatih sportivitas dan menantang diri. Alangkah baik tidak melakukan kecurangan dengan menggunakan jasa joki Strava.

“Olahraga itu background-nya sportivitas. Kita harus junjung sportivitas kita untuk tetap memberikan yang terbaik dari apa yang kita lakukan. Ketika kita sudah melakukan kecurangan, ke depannya akan cari celah buat mendapatkan sesuatu yang baik padahal dilakukan dengan cheating dan buat show off,” tandasnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1864 seconds (0.1#10.140)