Cerita Rita Nurmaliza Dapat Perlakuan Diskriminatif dari Oknum Pedagang saat Liburan di Bali
loading...
A
A
A
Meskipun sudah ditenangkan oleh penjual di sebelahnya, namun menurut Rita, penjual tersebut masih terus marah-marah. Tak sampai di situ saja, saat Rita memutuskan berbalik ke tempat berjemur, dia kembali diteriaki oleh penjual tersebut.
"Dia teriak lagi, 'beli gak sih?', terus aku bilang 'sorry Bli gak jd beli soalnya aku takut'. Siapa yang gak takut orang penjualnya marah-marah gitu. Orang udah disuruh beli di tempat lain, ya udah aku balik, malah diteriaki lagi, 'Gimana sih jadi rugi kan gue'," katanya.
Namun, yang bikin Rita kaget adalah dia mendengar penjual tersebut berbicara sangat sopan kepada salah satu turis asing.
"Ya Allah jahat banget, aku merasa insecure sebagai turis lokal karena aku sering ke Bali tapi baru kali ini diperlakukan kayak gini," ungkapnya.
Rita mengakui kalau harga kelapa untuk turis lokal dan asing berbeda. Namun, ia menyayangkan mendapat perlakuan yang beda juga.
"Jangan karena harganya beda perlakuannya juga beda dong. Gak gitu konsepnya. Kan kita sama-sama wisatawan, mau spend money, bukan minta," tegasnya.
Meski demikian, Rita mengatakan kalau cerita yang ia bagikan ini jangan membuat para pengikutnya malas ke Bali. Ia mengaku, sering ke Bali namun baru kali ini mendapat perlakuan tak mengenakkan dari salah satu oknum.
"Yang nonton video ini jangan sampai berpikir gak mau ke Bali, ini hanya oknum, biar oknum ini ngeliat. Kita juga manusia, walaupun harganya beda jangan dibedain gak apa-apa, gue beli karena waktu itu gue mau me time. Tapi jangan bedakan turis asing dan lokal, semua sama-sama manusia," tandasnya
"Dia teriak lagi, 'beli gak sih?', terus aku bilang 'sorry Bli gak jd beli soalnya aku takut'. Siapa yang gak takut orang penjualnya marah-marah gitu. Orang udah disuruh beli di tempat lain, ya udah aku balik, malah diteriaki lagi, 'Gimana sih jadi rugi kan gue'," katanya.
Namun, yang bikin Rita kaget adalah dia mendengar penjual tersebut berbicara sangat sopan kepada salah satu turis asing.
Baca Juga
"Ya Allah jahat banget, aku merasa insecure sebagai turis lokal karena aku sering ke Bali tapi baru kali ini diperlakukan kayak gini," ungkapnya.
Rita mengakui kalau harga kelapa untuk turis lokal dan asing berbeda. Namun, ia menyayangkan mendapat perlakuan yang beda juga.
"Jangan karena harganya beda perlakuannya juga beda dong. Gak gitu konsepnya. Kan kita sama-sama wisatawan, mau spend money, bukan minta," tegasnya.
Meski demikian, Rita mengatakan kalau cerita yang ia bagikan ini jangan membuat para pengikutnya malas ke Bali. Ia mengaku, sering ke Bali namun baru kali ini mendapat perlakuan tak mengenakkan dari salah satu oknum.
"Yang nonton video ini jangan sampai berpikir gak mau ke Bali, ini hanya oknum, biar oknum ini ngeliat. Kita juga manusia, walaupun harganya beda jangan dibedain gak apa-apa, gue beli karena waktu itu gue mau me time. Tapi jangan bedakan turis asing dan lokal, semua sama-sama manusia," tandasnya
(tsa)