Gaya Hidup Tak Sehat Picu Munculnya Penyakit Degeneratif

Minggu, 23 Juni 2019 - 15:59 WIB
Gaya Hidup Tak Sehat...
Gaya Hidup Tak Sehat Picu Munculnya Penyakit Degeneratif
A A A
Penyakit degeneratif dapat menyerang siapa saja karena kurangnya pengetahuan mengenai penyakit yang mengintai serta kurangnya kesadaran untuk mempraktikkan gaya hidup sehat. Dengan menjalani gaya hidup yang lebih baik maka kondisi jasmani lebih prima sehingga tidak terserang penyakit yang berpotensi menggangu aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Apalagi kesehatan adalah modal awal dan investasi menuju hari esok yang lebih baik.

Penyakit degeneratif bermula dari dari gaya hidup yang tidak sehat karena sering terjebak dalam rutinitas sehingga lupa menjaga kesehatan. Gaya hidup yang buruk tersebut, seperti kurang beristirahat, minum air kurang dari 2 liter sehari, mengonsumsi makanan cepat saji, kurang berolahraga, merokok, dan mengonsumsi minuman alkohol secara berlebihan. Akibatnya, penyakit-penyakit degenegeratif pun mengintai, seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung koroner, dan stroke semakin meningkat.

”Penyakit degeneratif jangan diabaikan karena dapat berkembang menjadi penyakit kritis jika gaya hidup tidak segera diperbaiki. Misalnya, kurang istirahat dapat menyebabkan darah tinggi. lni bisa menjadi pencetus terjadinya stroke dan penyumbatan kemudian penyumbatan itu juga berpotensi menyebabkan terjadinya kelumpuhan," ujar Dokter spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Alergi Imunologi dari RS Premier Bintaro, dr Prasna Pramitha, SpPD, K-AI,FINASIM, MARS dalam acara Media Gathering bersama Sequis di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, makanan pun bisa menjadi pemicu yang sering bagi penyakit degeneratif. Misalnya saja di tempat kerja. Biasanya kita lebih memilih jajan sehingga yang dikonsumsi pastinya makanan yang tidak sehat, seperti gorengan.

"Padahal alangkah Iebih baik bila menyiapkan sendiri bekal dari rumah seperti sandwich, buah dan jika ingin kudapan kecil pilihlah yang bernutrisi atau rendah kalori," ucap Prasna.

Gaya hidup sehat tidak melulu hanya soal makanan bergizi, tapi, juga pola hidup, seperti cukup tidur, rutin berolahraga minimal 30 menit sehari, dan mampu mengelola stres. Selain soal gaya hidup dan pola makan, Prasna menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan kerja dan tempat tinggal.

Dia menuturkan, sekalipun sudah didukung dengan pola makan yang bernutrisi dan rutin berolahraga tetapi bila lingkungan tidak bersih akan tetap berpotensi menurunnya sistem pertahanan tubuh dan akan mudah terserang penyakit. Prasna menyarankan agar masyarakat mulai disiplin untuk hidup sehat dan waspada pada penyakit akibat gaya hidup yang buruk, salah satunya adalah melakukan kontrol kesehatan.

“Jika kita sudah terdeteksi mengidap darah tinggi atau diabetes maka otomatis harus rajin kontrol ke dokter, mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter, dan menjalani gaya hidup sehat. Jangan takut melakukan check-up ke dokter karena khawatir akan hasilnya. Walaupun penyakit seperti darah tinggi dan diabetes tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikontrol dengan cara tersebut," papar Prasna.

Dia mengajak agar masyarakat juga rajin mengontrol kesehatan secara medis, yaitu dengan melakukan check-up ke dokter terutama bagi yang sudah berusia 35 tahun ke atas.

"Bila sudah berusia 35 tahun ke atas perlu dilakukan medical check-up (MCU) minimal sekali dalam setahun. Jika sudah berusia 50 tahun ke atas sebaiknya melakukan check up menjadi 6 bulan sekali dan harus rutin kontrol teratur ke dokter. Pasien juga jangan menunggu hingga obat rutin yang harus dikonsumsi habis baru kontrol ke dokter karena beberapa penyakit penyakit, seperti darah tinggi diharuskan rutin mengonsumsi obat resep dokter,” ujar Prasna.

Mengenai MCU, dia menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap, urine, fungsi hati, asam urat, profil lipid, elektrolit, ginjal, dan kadar vitamin D. Vitamin D adalah salah satu kandungan terpenting untuk metabolisme tubuh. Orang yang kekurangan vitamin D akan cenderung mengalami alergi makanan dan lingkungan.

Dia juga menambahkan soal pentingnya kita mendapatkan vaksin lengkap dan berkelanjutan untuk meningkatkan imunitas tubuh. "Sekalipun Anda sudah pernah mendapatkan vaksin ketika balita, beberapa vaksin tetap membutuhkan booster yang perlu diulang setiap tahun seperti vaksin influenza yang harus diantisipasi sebelum musim flu datang. Vaksin yang diperlukan orang dewasa, seperti vaksin influenza, pneumonia, dan kanker serviks," imbuh Prasna.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0768 seconds (0.1#10.140)