8 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan saat Kolesterol Tinggi
loading...
![8 Sayuran yang Tidak...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/07/12/155/1414563/8-sayuran-yang-tidak-boleh-dimakan-saat-kolesterol-tinggi-ruq.webp)
Ada beberapa jenis sayuran yang tidak boleh dimakan saat kolesterol tinggi. Bagi penderita kolesterol tinggi, pemilihan makanan yang tepat sangat krusial. Foto/Istock Photo Fcafotodigitala
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa jenis sayuran yang tidak boleh dimakan saat kolesterol tinggi. Bagi penderita kolesterol tinggi, pemilihan makanan yang tepat menjadi sangat krusial untuk menjaga kesehatan.
Meskipun sayuran umumnya dianggap sehat, ada beberapa jenis sayuran yang sebaiknya dihindari oleh mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi . Sayuran tertentu, seperti bayam dan bit, mengandung oksalat tinggi yang dapat mempengaruhi penyerapan kalsium.
Sayuran tersebut juga memperburuk kondisi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sayuran mana yang sebaiknya dihindari dan bagaimana mengatur pola makan yang lebih sehat untuk mengendalikan kadar kolesterol.
Berikut adalah daftar sayuran yang tidak boleh dimakan saat kolesterol tinggi dilansir dari Web MD, Jumat (12/7/2024).
Bayam dikenal sebagai sayuran yang kaya nutrisi, namun sayuran ini juga mengandung oksalat yang tinggi. Oksalat dapat mengikat kalsium di dalam tubuh dan membentuk kristal, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti batu ginjal.
Pada penderita kolesterol tinggi, penumpukan oksalat bisa memengaruhi penyerapan kalsium yang penting untuk fungsi tubuh, sehingga disarankan untuk mengonsumsi bayam dalam jumlah yang terbatas.
Bit juga merupakan sayuran yang tinggi oksalat. Meski bit memiliki manfaat seperti meningkatkan stamina dan kesehatan jantung, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar oksalat dalam tubuh.
Bagi penderita kolesterol tinggi, ini bisa menambah risiko pembentukan batu ginjal dan masalah lainnya yang berkaitan dengan penyerapan mineral penting.
Lobak adalah sayuran lain yang mengandung oksalat. Konsumsi lobak dalam jumlah besar bisa menyebabkan penumpukan oksalat dalam tubuh, yang dapat berpengaruh negatif pada penyerapan kalsium dan fungsi ginjal.
Penderita kolesterol tinggi sebaiknya menghindari konsumsi lobak dalam porsi besar dan lebih memilih sayuran dengan kandungan oksalat yang lebih rendah.
Asparagus mengandung purin, yang di dalam tubuh diubah menjadi asam urat. Meskipun asam urat biasanya dikaitkan dengan masalah seperti gout, penderita kolesterol tinggi juga harus memperhatikan asupan purin.
Kadar asam urat yang tinggi bisa mempengaruhi metabolisme dan penyerapan nutrisi lainnya yang penting untuk mengelola kolesterol.
Kacang polong kaya akan purin yang bisa mempengaruhi kadar asam urat dalam tubuh. Sama seperti asparagus, kandungan purin yang tinggi dapat menambah beban metabolisme pada tubuh, yang berpotensi mengganggu penyerapan nutrisi penting bagi penderita kolesterol tinggi.
Di Indonesia, beberapa sajian sayuran diberi tambahan gula untuk sekadar menetralisir atau meningkatkan rasa. Namun, penambahan gula yang terlalu banyak justru berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Gula tinggi kalori yang tidak hanya memicu diabetes dan kenaikan berat badan, namun juga meningkatkan kadar kolesterol. Asupan gula berlebih meningkatkan risiko kadar kolesterol jahat (LDL) yang jika menumpuk akan menyumbat aliran darah.
Sayuran tinggi garam juga berisiko meningkatkan kadar kolesterol. Studi pada jurnal Hypertension menyebutkan, asupan garam memang tidak memberikan efek besar bagi kadar kolesterol total (LDL, HDL, dan trigliserida) dalam tubuh. Namun, ada alasan kenapa dokter menyarankan pasien kolesterol tinggi untuk mengurangi asupan garam.
Pasalnya, mengonsumsi garam berlebih bisa meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Jika kondisi tersebut dibarengi dengan hipertensi, risiko penyakit jantung akan lebih besar.
Pengolahan sayuran dengan cara digoreng bisa meningkatkan kolesterol tinggi. Karena itu, sebaiknya hindari olahan sayuran yang digoreng. Misalnya kol goreng, buncis goreng, kubis goreng, hingga keripik yang terbuat dari sayuran.
Selain proses pengolahannya yang tidak sehat, tambahan tepung membuat sayuran mengandung lemak jenuh yang berisiko meningkatkan kadar kolesterol. Sebaiknya, konsumsi sayuran yang diolah dengan aman dan sehat untuk pengidap kolesterol, misalnya dikukus, direbus, atau dipanggang.
Meskipun sayuran umumnya dianggap sehat, ada beberapa jenis sayuran yang sebaiknya dihindari oleh mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi . Sayuran tertentu, seperti bayam dan bit, mengandung oksalat tinggi yang dapat mempengaruhi penyerapan kalsium.
Sayuran tersebut juga memperburuk kondisi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sayuran mana yang sebaiknya dihindari dan bagaimana mengatur pola makan yang lebih sehat untuk mengendalikan kadar kolesterol.
Berikut adalah daftar sayuran yang tidak boleh dimakan saat kolesterol tinggi dilansir dari Web MD, Jumat (12/7/2024).
8 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan saat Kolesterol Tinggi
1. Bayam
Bayam dikenal sebagai sayuran yang kaya nutrisi, namun sayuran ini juga mengandung oksalat yang tinggi. Oksalat dapat mengikat kalsium di dalam tubuh dan membentuk kristal, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti batu ginjal.
Pada penderita kolesterol tinggi, penumpukan oksalat bisa memengaruhi penyerapan kalsium yang penting untuk fungsi tubuh, sehingga disarankan untuk mengonsumsi bayam dalam jumlah yang terbatas.
2. Bit
Bit juga merupakan sayuran yang tinggi oksalat. Meski bit memiliki manfaat seperti meningkatkan stamina dan kesehatan jantung, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar oksalat dalam tubuh.
Bagi penderita kolesterol tinggi, ini bisa menambah risiko pembentukan batu ginjal dan masalah lainnya yang berkaitan dengan penyerapan mineral penting.
3. Lobak
Lobak adalah sayuran lain yang mengandung oksalat. Konsumsi lobak dalam jumlah besar bisa menyebabkan penumpukan oksalat dalam tubuh, yang dapat berpengaruh negatif pada penyerapan kalsium dan fungsi ginjal.
Penderita kolesterol tinggi sebaiknya menghindari konsumsi lobak dalam porsi besar dan lebih memilih sayuran dengan kandungan oksalat yang lebih rendah.
4. Asparagus
Asparagus mengandung purin, yang di dalam tubuh diubah menjadi asam urat. Meskipun asam urat biasanya dikaitkan dengan masalah seperti gout, penderita kolesterol tinggi juga harus memperhatikan asupan purin.
Kadar asam urat yang tinggi bisa mempengaruhi metabolisme dan penyerapan nutrisi lainnya yang penting untuk mengelola kolesterol.
5. Kacang Polong
Kacang polong kaya akan purin yang bisa mempengaruhi kadar asam urat dalam tubuh. Sama seperti asparagus, kandungan purin yang tinggi dapat menambah beban metabolisme pada tubuh, yang berpotensi mengganggu penyerapan nutrisi penting bagi penderita kolesterol tinggi.
6. Sayuran Tinggi Gula
Di Indonesia, beberapa sajian sayuran diberi tambahan gula untuk sekadar menetralisir atau meningkatkan rasa. Namun, penambahan gula yang terlalu banyak justru berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Gula tinggi kalori yang tidak hanya memicu diabetes dan kenaikan berat badan, namun juga meningkatkan kadar kolesterol. Asupan gula berlebih meningkatkan risiko kadar kolesterol jahat (LDL) yang jika menumpuk akan menyumbat aliran darah.
7. Sayuran Tinggi Garam
Sayuran tinggi garam juga berisiko meningkatkan kadar kolesterol. Studi pada jurnal Hypertension menyebutkan, asupan garam memang tidak memberikan efek besar bagi kadar kolesterol total (LDL, HDL, dan trigliserida) dalam tubuh. Namun, ada alasan kenapa dokter menyarankan pasien kolesterol tinggi untuk mengurangi asupan garam.
Pasalnya, mengonsumsi garam berlebih bisa meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Jika kondisi tersebut dibarengi dengan hipertensi, risiko penyakit jantung akan lebih besar.
8. Sayuran yang Digoreng
Pengolahan sayuran dengan cara digoreng bisa meningkatkan kolesterol tinggi. Karena itu, sebaiknya hindari olahan sayuran yang digoreng. Misalnya kol goreng, buncis goreng, kubis goreng, hingga keripik yang terbuat dari sayuran.
Selain proses pengolahannya yang tidak sehat, tambahan tepung membuat sayuran mengandung lemak jenuh yang berisiko meningkatkan kadar kolesterol. Sebaiknya, konsumsi sayuran yang diolah dengan aman dan sehat untuk pengidap kolesterol, misalnya dikukus, direbus, atau dipanggang.
(dra)