Raja Charles III Pernah Ditembak di Atas Panggung seperti Donald Trump

Rabu, 17 Juli 2024 - 14:20 WIB
loading...
Raja Charles III Pernah...
Raja Charles III pernah ditembak di atas panggung seperti Donald Trump. Insiden ini menyebabkan calon Presiden Amerika Serikat itu pendarahan pada telinganya. Foto/Reuters
A A A
INGGRIS - Raja Charles III pernah ditembak di atas panggung seperti Donald Trump saat kampanye di Pennsylvania pada Minggu, 14 Juni 2024. Insiden ini menyebabkan calon Presiden Amerika Serikat itu mengalami pendarahan pada telinganya.

Setelah kejadian percobaan pembunuhan ini, Donald Trump langsung diamankan oleh agen Secret Service. Insiden penembakan serupa juga pernah dialami Raja Charles III saat berada di Australia pada 30 tahun lalu atau tepatnya pada 1994.

David Kang, yang saat itu berusia 23 tahun, melompat keluar dari kerumunan selama sebuah acara di Sydney, Australia. Ia kemudian mengarahkan pistol ke arah Raja Charles III yang berdiri sekitar enam meter darinya.

Dilansir dari Express, Rabu (17/7/2024), seperti yang ditunjukkan dalam video yang baru-baru ini diunggah di X oleh @bo66ie29, Kang kemudian melepaskan dua tembakan kosong ke arah bangsawan tersebut sebelum ditangani oleh petugas keamanan.

Raja Charles III Pernah Ditembak di Atas Panggung seperti Donald Trump

Foto/Getty Images





Meskipun sering terlupakan dalam sejarah kerajaan, banyak yang ingat betapa Charles tampak tidak terpengaruh atas kejadian yang nyaris merenggut nyawanya itu. Sang Raja yang kini berusia 75 tahun itu terlihat membetulkan kancing mansetnya dan menyeringai saat para pengawal bergulat dengan si penembak hingga terjatuh ke tanah.

Perdana Menteri Australia kala itu, Paul Keating, menepis anggapan bahwa ia mencoba membunuh anggota kerajaan tetapi mengatakan bahwa ia merasa malu dengan insiden penembakan tersebut.

“Pangeran Charles adalah teman baik negara ini dan dia harus diperlakukan dengan rasa hormat dan bermartabat sebagaimana layaknya seorang teman baik,” kata Keating.

"Menurut saya, pengendaliannya dalam situasi tersebut mencerminkan sikap profesional yang dimilikinya yang penting untuk dicatat tentang hal ini adalah bahwa ini bukanlah upaya pembunuhan. Ini adalah demonstrasi politik,” lanjutnya.



Di sisi lain, Kang menjelaskan bahwa aksi nekatnya itu merupakan bentuk protes perlakuan terhadap “manusia perahu” di Kamboja. Kang, yang sekarang berusia 50-an, dianggap sebagai orang yang layak dan tepat oleh Asosiasi Pengacara New South Wales dan kemudian diterima sebagai pengacara pada 2004.

Sementara itu, Charles dan Ratu Camilla akan melakukan kunjungan kerajaan ke Australia dan Samoa pada bulan Oktober. Keduanya dipastikan akan menghadiri Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran (CHOGM) 2024.

Istana Buckingham mengatakan kunjungan sang Raja ke Samoa akan merayakan hubungan bilateral yang kuat antara negara Kepulauan Pasifik dan Inggris. CHOGM ke-27 akan menjadi yang pertama di bawah pemerintahan Charles.

Raja dan Ratu juga akan mengunjungi Australia atas undangan Pemerintah Australia, di mana program mereka akan menampilkan keterlibatan di Wilayah Ibu Kota Australia dan New South Wales. Diperkirakan keduanya akan melakukan lawatan ke Australia dalam waktu singkat agar tetap sehat dalam kunjungan yang melelahkan tersebut.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2343 seconds (0.1#10.140)