Kemenparekraf Gelar Bimtek Pariwisata di Desa Wisata Kukuh Bali, Ini Daya Tariknya

Rabu, 17 Juli 2024 - 20:49 WIB
loading...
Kemenparekraf Gelar...
Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) baru-baru ini berkunjung ke Desa Wisata Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) baru-baru ini berkunjung ke Desa Wisata Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali.

Kunjungan tersebut salah satunya bertujuan untuk menggelar bimbingan teknis (bimtek) strategi komunikasi pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui penguatan branding serta fotografi kepada kelompok sadar wisata di Bali.

Kegiatan bimtek kali ini melibatkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pengelola DTW Alas Kedaton, Pokdarwis Desa Wisata Kukuh, tokoh adat, kader bank sampah, juga karang taruna.



Lantas, apa saja daya tarik Desa Wisata Kukuh?

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Desa Kukuh memiliki destinasi wisata yakni Daya Tarik Wisata (DTW) Alas Kedaton. Daya tarik wisata yang menawarkan kawasan hutan dengan populasi kera dan kalong ini sempat berjaya di tahun 1990-an.

"Imbas pandemi COVID-19, kunjungan ke DTW Alas Kedaton belum pulih seperti masa kejayaannya," ujar Ni Wayan Giri Adnyani melalui keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).

Desa Wisata Kukuh juga memiliki daya tarik Pura Dalem Kahyangan Kedaton, yakni salah satu pura yang penting dan menarik perhatian di antara ribuan pura yang tersebar di Pulau Bali. Dalam perjalanan ke pura ini, akan tampak panorama alami yang menghijau di antara sawah-sawah pertanian penduduk setempat.

Saat tiba di Pura Dalem Kahyangan Kedaton, pemandangan tampak menghijau dengan latar belakang hutan rimba diiringi dengan kehadiran populasi kera-kera yang ada di sana.

Untuk itu, melalui kegiatan ini, ujar Giri, para pemuda dan Pokdarwis setempat dapat bergerak bersama membangkitkan kunjungan ke DTW Alas Kedaton dan Desa Wisata Kukuh yang memiliki potensi atraksi yang sangat beragam.

Giri juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dari semua stakeholder (pemangku kepentingan) dalam pengelolaan DTW maupun dalam pengembangan Desa Wisata.

Bimtek hari pertama menghadirkan tiga narasumber yakni Yenti Ganarsih, Qisthas Tsana I Noeman, dan Hermitianta Prasetya Putra.

Yenti Ganarsih membawakan materi pentingnya pemahaman hukum bagi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya dalam bidang pemasaran yang berintegritas.



Qisthas Tsana I Noeman membawakan materi strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui penguatan branding.

Sementara itu, Hermitianta menyampaikan sharing pengelolaan sampah di destinasi pariwisata.

Hari kedua, Kemenparekraf menghadirkan content creator terkenal dari Bali yakni Yudistira Ardana. Youtuber kebanggaan Pulau Dewata itu memaparkan strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui penguatan konten digital.

Tak kalah menarik, Marrysa Tunjung Sari hadir dengan materi strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif melalui fotografi memantik semangat peserta memanfaatkan telepon genggamnya.

Direktur Komunikasi Pemasaran Kemanparekraf Yohanes De Brito Titus Haridjati mengatakan, melalui bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serta pemahaman dalam memasarkan destinasi pariwisata dan produk ekonomi kreatif melalui media digital bagi para pelaku usaha parekraf.

Perbekel Desa Kukuh I Made Sugianto, mewakili masyarakat Kukuh, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menggelar bimtek selama dua hari.

"Harapannya, peserta bimtek mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk membuat konten digital dan fotografi agar Alas Kedaton dan Desa Wisata Kukuh semakin dikenal luas. (Juga) semangat kader bank sampah semakin bertambah untuk mewujudkan DTW Alas Kedaton dan Desa Kukuh yang bersih dan sehat," ujarnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1093 seconds (0.1#10.140)