Forestra 2024 Ajak Pencinta Musik Dekat dengan Alam, Hadirkan Orkestra di Hutan Pinus Cikole
loading...
A
A
A
JAKARTA - Forestra 2024 merupakan pertunjukan musik orkestra hutan terbesar di Indonesia yang menjadi wadah yang menghubungkan manusia, musik dan alam.
Forestra 2024 yang bakal digelar di Orchid Forest Cikole, Lembang-Bandung pada 31 Agustus 2024 ini menghadirkan musisi terbaik hasil kolaborasi Greenpeace Indonesia dengan Erwin Gutawa Orchestra, seperti Efek Rumah Kaca, Nadin Amizah, Scaller, Isyana Sarasvati dan Diskoria.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengunjung akan disuguhkan penampilan pembuka sambil menikmati teduhnya hutan hijau di sore hari yang akan diiringi penampilan Nadin Amizah, Jason Ranti, The Adams, dan Majelis Lidah Berduri.
Forestra 2024 masih akan segera mengumumkan penampil lainnya yang akan melengkapi jajaran penampil di tahun ini.
Pada penyelenggaraan tahun ini, Forestra 2024 juga mempersembahkan panggung yang dirancang oleh Jay Subyakto secara khusus untuk memastikan bahwa penonton dapat menikmati Forestra dengan lebih baik dari berbagai sisi, dengan mengutamakan kenyamanan.
Forestra 2024 ingin mengingatkan bahwa setiap momen di Forestra 2024 lebih dari sekadar menonton pertunjukan, juga tentang menikmati momen mendalam bersama alam yang jauh dari bising kota.
"Foresta terus berupaya setiap tahunnya untuk memberikan pengalaman yang lebih baik. Tahun ini, kami mengadakan satu kategori untuk tipe tiket, di mana seluruh penonton dapat menikmati megahnya pertunjukan Forestra dari berbagai sisi. Untuk mengenal alam lebih dekat, Forestra tahun ini akan membuka gerbangnya lebih awal untuk menyambut pengunjung Forestra sehingga dapat menghabiskan waktu berharganya bersama orang tersayang lebih lama di bawah rindangnya hutan pinus,” kata Barry Akbar, perwakilan Forestra 2024.
Sementara, Erwin Gutawa sebagai Music Director Forestra 2024 menyatakan Forestra bukan hanya sekadar pertunjukkan musik, juga sebuah upaya untuk menghubungkan antara musik dan alam, di mana alat musik orkestra yang terbuat dari pohon ini akan dimainkan oleh 40 pemain orkestra.
“Kkami di tengah alam, di tengah hutan Orchid Forest Cikole, dalam kolaborasi indah bersama musisi-musisi dari berbagai genre,” tuturnya.
Dari segi penampil, sebagai grup musik yang dikenal oleh para pecinta musik di Indonesia dengan lagu-lagu mereka yang menyuarakan kepedulian lingkungan.
"Forestra menjadi wadah bagi para pelaku musik yang juga ingin menyuarakan kecintaannya terhadap alam. Saya turut bangga bisa menjadi bagian dalam pertunjukan yang tidak hanya menyajikan orkestra yang megah, tetapi juga menghadirkan beragam jenis musik, tanpa merusak alam sekitarnya. Kami berharap semakin banyak pengunjung yang datang ke Forestra dapat memahami betapa indahnya alam dan tergerak untuk melestarikannya," ujar Cholil Mahmud Efek Rumah Kaca.
Forestra 2024 yang bakal digelar di Orchid Forest Cikole, Lembang-Bandung pada 31 Agustus 2024 ini menghadirkan musisi terbaik hasil kolaborasi Greenpeace Indonesia dengan Erwin Gutawa Orchestra, seperti Efek Rumah Kaca, Nadin Amizah, Scaller, Isyana Sarasvati dan Diskoria.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengunjung akan disuguhkan penampilan pembuka sambil menikmati teduhnya hutan hijau di sore hari yang akan diiringi penampilan Nadin Amizah, Jason Ranti, The Adams, dan Majelis Lidah Berduri.
Forestra 2024 masih akan segera mengumumkan penampil lainnya yang akan melengkapi jajaran penampil di tahun ini.
Pada penyelenggaraan tahun ini, Forestra 2024 juga mempersembahkan panggung yang dirancang oleh Jay Subyakto secara khusus untuk memastikan bahwa penonton dapat menikmati Forestra dengan lebih baik dari berbagai sisi, dengan mengutamakan kenyamanan.
Forestra 2024 ingin mengingatkan bahwa setiap momen di Forestra 2024 lebih dari sekadar menonton pertunjukan, juga tentang menikmati momen mendalam bersama alam yang jauh dari bising kota.
"Foresta terus berupaya setiap tahunnya untuk memberikan pengalaman yang lebih baik. Tahun ini, kami mengadakan satu kategori untuk tipe tiket, di mana seluruh penonton dapat menikmati megahnya pertunjukan Forestra dari berbagai sisi. Untuk mengenal alam lebih dekat, Forestra tahun ini akan membuka gerbangnya lebih awal untuk menyambut pengunjung Forestra sehingga dapat menghabiskan waktu berharganya bersama orang tersayang lebih lama di bawah rindangnya hutan pinus,” kata Barry Akbar, perwakilan Forestra 2024.
Sementara, Erwin Gutawa sebagai Music Director Forestra 2024 menyatakan Forestra bukan hanya sekadar pertunjukkan musik, juga sebuah upaya untuk menghubungkan antara musik dan alam, di mana alat musik orkestra yang terbuat dari pohon ini akan dimainkan oleh 40 pemain orkestra.
“Kkami di tengah alam, di tengah hutan Orchid Forest Cikole, dalam kolaborasi indah bersama musisi-musisi dari berbagai genre,” tuturnya.
Dari segi penampil, sebagai grup musik yang dikenal oleh para pecinta musik di Indonesia dengan lagu-lagu mereka yang menyuarakan kepedulian lingkungan.
"Forestra menjadi wadah bagi para pelaku musik yang juga ingin menyuarakan kecintaannya terhadap alam. Saya turut bangga bisa menjadi bagian dalam pertunjukan yang tidak hanya menyajikan orkestra yang megah, tetapi juga menghadirkan beragam jenis musik, tanpa merusak alam sekitarnya. Kami berharap semakin banyak pengunjung yang datang ke Forestra dapat memahami betapa indahnya alam dan tergerak untuk melestarikannya," ujar Cholil Mahmud Efek Rumah Kaca.
(tdy)