Banyak Anak-anak Cuci Darah di RSCM, Kenali 6 Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan anak-anak ramai melalukan cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta. Kondisi ini menjadi perbincangan setelah videonya dibagikan oleh akun X @kegblgnunfaedah.
Terkait banyaknya anak-anak yang melakukan cuci darah , Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan bahwa anak-anak remaja usia 12-18 tahun berisiko mengalami kerusakan ginjal.Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh IDAI.
“Satu dari lima anak remaja itu dicek urinenya, ternyata terdapat hematuria dan proteinuria. Jadi ada darah dan protein dalam urine. Ini salah satu indikator awal kerusakan ginjal. Ini menunjukkan gaya hidup anak-anak kita usia 12-18 tahun ini sangat memerhatikan,” kata dr Pimprim.
Adapun penyebab anak-anak mengalami kerusakan ginjal hingga hemodialisis disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya gaya hidup yang tidak sehat. Berikut adalah penyebab anak-anak menjalani cuci darah dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (26/7/2024).
Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba berhenti berfungsi. Penyebab utamanya meliputi:
- Infeksi berat (sepsis): Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan pada ginjal.
- Dehidrasi parah: Kekurangan cairan yang mengganggu aliran darah ke ginjal.
- Keracunan: Paparan zat beracun, obat tertentu, atau gigitan hewan berbisa.
- Cedera atau trauma: Kerusakan fisik yang mempengaruhi fungsi ginjal.
Gejala:
- Penurunan jumlah urine
- Pembengkakan di tubuh
- Mual dan muntah
- Kelelahan ekstrem
Gagal ginjal kronis adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap. Penyebabnya bisa mencakup:
Terkait banyaknya anak-anak yang melakukan cuci darah , Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan bahwa anak-anak remaja usia 12-18 tahun berisiko mengalami kerusakan ginjal.Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh IDAI.
“Satu dari lima anak remaja itu dicek urinenya, ternyata terdapat hematuria dan proteinuria. Jadi ada darah dan protein dalam urine. Ini salah satu indikator awal kerusakan ginjal. Ini menunjukkan gaya hidup anak-anak kita usia 12-18 tahun ini sangat memerhatikan,” kata dr Pimprim.
Adapun penyebab anak-anak mengalami kerusakan ginjal hingga hemodialisis disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya gaya hidup yang tidak sehat. Berikut adalah penyebab anak-anak menjalani cuci darah dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (26/7/2024).
Banyak Anak-anak Cuci Darah di RSCM, Kenali 6 Penyebabnya
1. Gagal Ginjal Aku
Gagal ginjal akut terjadi ketika ginjal tiba-tiba berhenti berfungsi. Penyebab utamanya meliputi:
- Infeksi berat (sepsis): Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kerusakan pada ginjal.
- Dehidrasi parah: Kekurangan cairan yang mengganggu aliran darah ke ginjal.
- Keracunan: Paparan zat beracun, obat tertentu, atau gigitan hewan berbisa.
- Cedera atau trauma: Kerusakan fisik yang mempengaruhi fungsi ginjal.
Gejala:
- Penurunan jumlah urine
- Pembengkakan di tubuh
- Mual dan muntah
- Kelelahan ekstrem
2. Gagal Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap. Penyebabnya bisa mencakup: