Nisya Adik Raffi Ahmad Gugat Cerai Suami, Tak Tuntut Gono-gini dan Hak Asuh

JAKARTA - Nisya Ahmad , adik Raffi Ahmad mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Andika Rosadi ke Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan. Nisya resmi menggugat Andika sejak 10 Mei 2024 setelah 15 tahun menikah.

Kabar gugatan cerai Nisya Ahmad terhadap Andika Rosadi pun dibenarkan oleh Humas PA Jakarta Selatan Taslimah. Dalam gugatannya, adik Raffi Ahmad ini tidak menuntut harta gono-gini dan hak asuh ketiga anak mereka.

Langkah yang diambil Nisya tersebut menimbulkan spekulasi dan tanda tanya mengenai alasan di balik keputusannya yang dianggap tidak biasa ini.

"Benar itu bahwa yang bersangkutan nama tersebut telah mendaftarkan perkaranya di kepanitraan Pengadilan Agama Jakarta Selatan di tanggal 10 Mei 2024," kata Taslimah dikutip dari kanal YouTube LK Media, Rabu (31/7/2024).



"Nggak ada (Tuntutan harta gono-gini dan hak asuh anak). Nggak ada cuma itu aja satu. Itu yang kami tahu, yang kami informasi, yang kami sampaikan itu dia hanya mengajukan gugatan cerai," lanjutnya.

Sedangkan untuk alasan Nisya menggugat cerai sang suami, Taslimah enggan menjelaskan. Sebab, hal ini sudah masuk ke dalam materi pokok perkara.

"Itu masuk pokok perkara. Tadi sudah saya katakan bahwa sudah masuk ke ranah yang tertutup," jelasnya.

Sementara itu, sidang cerai perdana Nisya dan Andika juga telah digelar secara online pada 30 Mei 2024. Ini karena gugatan cerai didaftarkan secara e-court.



"Sudah (digelar) karena ini perkaranya didaftarkan secara e-court maka proses persidangannya juga secara e litigasi. Jadi udah berlangsung jawab replik," ujarnya.

"Pertama perdamaian terus mediasi lanjutkan dengan jawab replik maupun duplik dan di duplik terakhir kemarin di tanggal 25 Juli 2024," tambahnya.

Sidang cerai lanjutan Nisya dan Andika akan kembali digelar pada Kamis (1/8/2024) dengan agenda pembuktian. Baik Nisya Ahmad dan Andika Rosadi diwajibkan hadir di persidangan.

"Agenda selanjutnya yaitu di tanggal 1 Agustus agendanya pembuktian. Kalau pembuktian offline di persidangan. Karena butuh atau diharuskan ada konfirmasi atau memerlukan konfirmasi maka para pihak yang bersangkutan atau prinsipalnya itu di diharapkan diwajibkan untuk hadir di muka persidangan," tandasnya.