8 Skandal Ibu Negara Amerika, Pelanggaran Keuangan hingga Selingkuh

Kamis, 01 Agustus 2024 - 14:01 WIB
loading...
8 Skandal Ibu Negara...
Ada banyak skandal yang melibatkan Ibu Negara Amerika selama bertahun-tahun. Salah satunya Betty Ford. Foto/Getty
A A A
JAKARTA - Menjadi Ibu Negara membutuhkan berbagai keterampilan dan terus-menerus menjadi pusat perhatian. Kesalahan sedikit saja, bisa langsung terendus.

Faktanya, ada banyak skandal yang melibatkan Ibu Negara Amerika selama bertahun-tahun. Dolley Madison misalnya. Ketika sang suami, James Madison menjabat sebagai menteri luar negeri Thomas Jefferson, Dolley Madison dikatakan telah membantu menyelenggarakan acara sosial Gedung Putih karena istri Presiden Jefferson, Martha telah meninggal.

Namun rumor dengan cepat meningkat yang menunjukkan bahwa Madison adalah simpanan Thomas Jefferson.

Tidak hanya itu, dia juga dituduh membantu suaminya memenangkan pemilihan umum 1808 dengan menjalin hubungan asmara dengan beberapa anggota elektorat. Tuduhan tersebut tidak pernah terbukti.

Namun, bukan hanya Dolley Madison. Ada banyak Ibu Negara Amerika yang terlibat skandal. Berikut ulasannya.

Skandal Ibu Negara Amerika

1. Rachel Jackson
Rachel Jackson dituduh sebagai bigamis setelah menikahi calon presiden Andrew Jackson saat masih menikah Lewis Robards. Pasangan itu menikah pada Maret 1791, tetapi perceraiannya baru diresmikan pada 1793.

Ketika Jackson mencalonkan diri sebagai presiden, lawannya, John Quincy Adams, mencoba menggunakan informasi ini untuk keuntungannya, tetapi tidak berhasil. Dia akhirnya kalah dari Jackson. Dan Rachel Jackson tidak pernah menjadi Ibu Negara. Ia meninggal sebelum pelantikan Andrew Jackson.

2. Mary Todd Lincoln
Istri Presiden Abraham Lincoln memiliki reputasi sebagai pemboros besar. Mary Todd Lincoln dituduh menghabiskan uang federal untuk kemewahan pribadi dan mencuri properti Gedung Putih.

3. Eleanor Roosevelt
Hickok sangat dekat dengan Eleanor Roosevelt. Surat-surat antara keduanya, yang diterbitkan oleh The New York Times pada 1979, berisi kalimat-kalimat seperti "Hick sayang ... Oh, aku ingin memelukmu ... Aku ingin memelukmu erat."

Putra Roosevelt, Franklin Roosevelt Jr., tidak menafsirkan korespondensi tersebut sebagai sesuatu yang bersifat seksual. Ia mengatakan bahwa khalayak modern "tidak memahami cinta semacam itu, yang terjadi antara orang-orang yang saling membutuhkan dan saling memberi."

Rupanya, ibunya adalah penggemar penulis seperti Jane Austen dan Brontë bersaudara, yang menulis dengan gaya yang sama, dan ia suka menggunakan "bentuk tulisan yang meluap-luap itu."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1289 seconds (0.1#10.140)