Rayakan Semangat Lokal, Shopee Gandeng Prilly Latuconsina, Dara Sarasvati, dan Mine Perfumery
loading...
A
A
A
Tidak hanya itu, sebagai public figure, Prilly sadar dapat memanfaatkan media sosial untuk terus menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya di tengah era digital melalui banyak cara, seperti membagikan pakaian atau kebuthan perawatan dari brand lokal yang sedang digunakan.
Prilly mengaku untuk memenuhi kebutuhannya, ia sangat mengandalkan Shopee.
"Nah, dengan tingginya mobilitasku, aku banyak mengandalkan Shopee sebagai teman ‘sat-set’ aku, baik untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah, pakaian untuk shooting, aksesoris tradisional untuk melengkapi tampilan saat gala premiere maupun di festival film, hingga kuliner lokal buat aku ngemil di sela kegiatan. Apalagi dengan adanya laman Shopee Pilih Lokal, yang menawarkan kita berbagai produk lokal dari ragam kategori," tuturnya.
Prilly menambahkan, melalui Shopee, dirinya dapat menginspirasi banyak orang melalui produk yang direkomendasikan.
"Selain memenuhi kebutuhan, aku juga bisa menambah pengetahuan. Tak jarang, aku pun ikut merekomendasikan sejumlah produk lokal yang aku pakai kepada followers di sosial media karena aku menyadari apa yang aku lakukan dan gunakan dapat menginspirasi banyak orang," ujar Prilly Latuconsina.
Mine. Perfumery: Majukan industri parfum lokal lewat inovasi wangi khas Indonesia
Melihat potensi besar pasar brand parfum lokal yang berkembang, CEO Mine. Perfumery Shan Felita mendirikan brand parfumnya dikala belum banyak yang menawarkan varian wangi luxurious dengan semangat memajukan industri dalam negeri. Sejak berdiri, Mine. Perfumery memiliki pendekatan produksi parfum yang bermutu kualitas tinggi agar sejajar dengan standar brand parfum internasional.
Bekal pengetahuan tersebut diperoleh oleh Shan Felita melalui pengalamannya saat bekerja di kota ‘pusat mode dunia’, Paris. Melalui produk-produknya, Mine. Perfumery berupaya mengenalkan keberagaman budaya Indonesia dengan menggunakan bahan alami dari Indonesia dengan grade terbaik. Contohnya, seperti minyak Patchouli dari Sulawesi yang menghasilkan racikan wangi lebih deep, earthy, dan luxurious.
Tidak hanya itu, untuk terus membawa semangat lokal di setiap tanggal 17 Agustus, Mine kerap menghadirkan parfum edisi terbatas dengan nama UNBOUND, yang artinya tidak terikat. Hal tersebut merepresentasikan budaya Indonesia dari masa lalu, masa kini, dan masa depan. Produk ini menggunakan wewangian yang merepresentasikan Indonesia melalui rempah-rempah, seperti cengkeh, pala, dan kayu cendana demi menggambarkan kekayaan alam Indonesia.
“MINE Perfumery memiliki semangat untuk mengedukasi masyarakat mengenal keunikan sensasi wangi parfum berbahan baku kekayaan alam Indonesia yang berkualitas global. Semangat ini kami realisasikan dengan memanfaatkan peluang yang dihadirkan platform e-commerce, seperti Shopee untuk memperluas jangkauan kreasi parfum MINE agar dapat dinikmati seluruh masyarakat," tutur Shan Felita.
Prilly mengaku untuk memenuhi kebutuhannya, ia sangat mengandalkan Shopee.
"Nah, dengan tingginya mobilitasku, aku banyak mengandalkan Shopee sebagai teman ‘sat-set’ aku, baik untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah, pakaian untuk shooting, aksesoris tradisional untuk melengkapi tampilan saat gala premiere maupun di festival film, hingga kuliner lokal buat aku ngemil di sela kegiatan. Apalagi dengan adanya laman Shopee Pilih Lokal, yang menawarkan kita berbagai produk lokal dari ragam kategori," tuturnya.
Prilly menambahkan, melalui Shopee, dirinya dapat menginspirasi banyak orang melalui produk yang direkomendasikan.
"Selain memenuhi kebutuhan, aku juga bisa menambah pengetahuan. Tak jarang, aku pun ikut merekomendasikan sejumlah produk lokal yang aku pakai kepada followers di sosial media karena aku menyadari apa yang aku lakukan dan gunakan dapat menginspirasi banyak orang," ujar Prilly Latuconsina.
Mine. Perfumery: Majukan industri parfum lokal lewat inovasi wangi khas Indonesia
Melihat potensi besar pasar brand parfum lokal yang berkembang, CEO Mine. Perfumery Shan Felita mendirikan brand parfumnya dikala belum banyak yang menawarkan varian wangi luxurious dengan semangat memajukan industri dalam negeri. Sejak berdiri, Mine. Perfumery memiliki pendekatan produksi parfum yang bermutu kualitas tinggi agar sejajar dengan standar brand parfum internasional.
Bekal pengetahuan tersebut diperoleh oleh Shan Felita melalui pengalamannya saat bekerja di kota ‘pusat mode dunia’, Paris. Melalui produk-produknya, Mine. Perfumery berupaya mengenalkan keberagaman budaya Indonesia dengan menggunakan bahan alami dari Indonesia dengan grade terbaik. Contohnya, seperti minyak Patchouli dari Sulawesi yang menghasilkan racikan wangi lebih deep, earthy, dan luxurious.
Tidak hanya itu, untuk terus membawa semangat lokal di setiap tanggal 17 Agustus, Mine kerap menghadirkan parfum edisi terbatas dengan nama UNBOUND, yang artinya tidak terikat. Hal tersebut merepresentasikan budaya Indonesia dari masa lalu, masa kini, dan masa depan. Produk ini menggunakan wewangian yang merepresentasikan Indonesia melalui rempah-rempah, seperti cengkeh, pala, dan kayu cendana demi menggambarkan kekayaan alam Indonesia.
“MINE Perfumery memiliki semangat untuk mengedukasi masyarakat mengenal keunikan sensasi wangi parfum berbahan baku kekayaan alam Indonesia yang berkualitas global. Semangat ini kami realisasikan dengan memanfaatkan peluang yang dihadirkan platform e-commerce, seperti Shopee untuk memperluas jangkauan kreasi parfum MINE agar dapat dinikmati seluruh masyarakat," tutur Shan Felita.