Junjung Tinggi Budaya Nusantara, Festival Bedhayan ke-4 Digelar di Jakarta

Minggu, 18 Agustus 2024 - 19:19 WIB
loading...
Junjung Tinggi Budaya...
Laskar Indonesia Pusaka dan Jaya Suprana School of Performing Arts bersama Swargaloka menggelar Festival Bedhayan 2024 di Gedung Kesenian Jakarta pada Minggu (18/8/2024). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Laskar Indonesia Pusaka dan Jaya Suprana School of Performing Arts bersama Swargaloka menggelar Festival Bedhayan 2024 di Gedung Kesenian Jakarta pada Minggu (18/8/2024).

Ketua Umum Festival Bedhayan Aylawati Sarwono menjelaskan, Bedhaya yang merupakan warisan tarian sakral, awalnya hanya diperuntukkan bagi lingkungan keraton. Namun dalam perjalanannya, Bedhaya mengalami perkembangan dengan membawa beberapa perubahan yang menyesuaikan ruang dan waktu serta tujuan pementasan.

"Pergeseran tersebut membawa istilah Bedhaya yang mulanya dikhususkan bagi keraton dan dipenuhi syarat-syarat khusus lainnya, mendapatkan istilahnya yang baru, yaitu Bedhayan," kata Aylawati Sarwono.

Kini, Bedhayan bisa dinikmati dan ditarikan oleh masyarakan umum serta diharapkan mampu menampung kreativitas para pecinta Bedhaya di berbagai kalangan dan usia dalam melestarikan tarian yang telah ada tersebut.

Gerakan dalam tarian ini, kata Aylawati, sangat bagus untuk kesehatan karena ada unsur olahraga, olah pikiran, dan pernapasannya.

"Seperti senam Yoga di India dan Taichi di China, Indonesia juga punya yang merupakan warisan leluhur, yaitu Bedhayan," ujar Aylawati.

Menampilkan 15 grup tari, Festival Bedhayan 2024 menghadirkan lima pengamat budaya serta akademisi tari yang terdiri dari GKR Wandansari Koes Moertiyah, KP Sulistyo S. Tirtokusumo, Wahyu Santoso Prabowo, S.Kar., M.S., Dra. M. Heni Winahyuningsih, M.Hum., dan Theodora Retno Maruti.

Pada pembuka acara, diluncurkan pula “Buku Cipta Bedhayan terhadap Karya Musik Jaya Suprana” yang merupakan inisiatif Aylawati Sarwono untuk menuliskan segala sesuatu terkait karya Bedhayan, berdasarkan inspirasi dari lima karya komposisi piano Jaya Suprana. Komposisi tersebut diaransemen ke dalam bentuk orkestra gamelan oleh Prof. Dedek Wahyudi dan Lukas Danasmoro.

Festival Bedhayan dilaksanakan dalam dua sesi pada hari yang sama. Berbagai UMKM produk lokal, wastra, aneka jajanan tradisional makanan dan minuman, aksesori, serta kecantikan turut ditampilkan selama acara berlangsung.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1844 seconds (0.1#10.140)