Kronologi Penangkapan Anak Machica Mochtar saat Demo Tolak RUU Pilkada di DPR

Jum'at, 23 Agustus 2024 - 14:43 WIB
loading...
Kronologi Penangkapan...
Machica Mochtar mengungkap kronologi penangkapan anaknya, Iqbal Ramadhan saat melakukan aksi demonstrasi menolak RUU Pilkada 2024 di depan Gedung DPR. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Machica Mochtar mengungkap kronologi penangkapan anaknya, Iqbal Ramadhan saat melakukan aksi demonstrasi menolak Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Iqbal, dikatakan Machica sempat berpamitan untuk mengikuti aksi demo tersebut. Bahkan ia melarang ibunya untuk ikut turun ke jalan karena khawatir akan keselamatannya.

"Kemarin (Iqbal Ramadhan) bilang, 'Bunda besok jangan kemana-mana'. 'Kenapa?'. 'Besok ramai ada demo, kalau bisa bunda jangan kemana-mana'," kata Machica di Jakarta pada Jumat (23/8/2024).

"Saya bilang, 'Saya mau ikut ah, mau lihat demo'. Dia nggak ngasih izin. 'Nggak usah bunda ini demonya keras' katanya. Ya udah saya akhirnya nggak ikut. Saya juga pengin pergi datang ke sana, nggak di kasih sama Iqbal," sambungnya.



Setelah demo berlangsung, penyanyi 54 tahun itu mendapat kabar buruk dari kerabat dekatnya mengenai penangkapan Iqbal. Ia kemudian mencoba menghubungi ponsel putranya, namun tidak berhasil karena ponsel tersebut sudah tidak aktif.

"(Dapat kabar penangkapan Iqbal Ramadhan) dari tantenya kemudian saya lihat berita," jelasnya.

"Nggak ada yang kasih tahu Iqbal di mana. Cuma bilang Iqbal kena hidungnya patah. Jadi, kemungkinan dioperasi dulu kali, diobatin kan," tambahnya.

Hingga Jumat (23/8/2024) siang, pemilik nama asli Aisyah Mochtar ini masih belum mendapatkan informasi pasti tentang keberadaan dan kondisi anaknya, meskipun ia mendengar kabar bahwa Iqbal mengalami patah tulang hidung.



Machica semakin khawatir dan meminta pihak berwenang untuk segera memberikan kabar tentang nasib putranya. Di mana ia menegaskan bahwa Iqbal bukanlah seorang penjahat, melainkan aktivis yang hanya ingin membela rakyat kecil.

"Saya khawatirnya kalau aktivis ketangkep bisa dipukul-pukul, dihajar-hajar. Ini yang saya imbau jangan sampai terjadi seperti itu kepada anak saya. Anak saya bukan penjahat," ujarnya.

"Sekarang saya menunggu kabar dari temannya. Kalau ke Polda saya tidak ngerti. Teman-temannya masih nyari si Iqbal ada di mana," pungkasnya.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2899 seconds (0.1#10.140)