Vape Beraroma Dapat Memperburuk Asma

Senin, 23 September 2019 - 09:18 WIB
Vape Beraroma Dapat Memperburuk Asma
Vape Beraroma Dapat Memperburuk Asma
A A A
JAKARTA - Vape atau e-rokok beraroma tertentu, bahkan tanpa nikotin dapat mengubah cara saluran napas yang dipengaruhi oleh penyakit alergi sehingga memperburuk keparahan penyakit, seperti asma.

Pada sebuah penelitian terbaru untuk pertama kalinya, model asma digunakan untuk menyelidiki efek dari berbagai rasa rokok elektronik dengan dan tanpa nikotin.

"Ini sangat penting bagi mereka yang menderita penyakit pernapasan, yang rentan terhadap efek merokok. Mayoritas perokok e-rokok menggunakan cairan rasa tetapi ada beberapa bukti bahwa zat tambahan rasa bisa beracun ketika dihirup," kata Dr David Chapman dari University of Technology Sydney (UTS).

Dilansir Times Now News, penggunaan e-rokok telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan perokok muda secara global. Meski jenis rokok ini diklaim sebagai alternatif yang lebih sehat untuk rokok tembakau, ada kekurangan bukti dalam studi hewan dan data manusia tentang efek e-rokok pada fungsi paru-paru.

Para peneliti menemukan bahwa beberapa e-rokok rasa, bahkan tanpa adanya nikotin, dapat memperburuk keparahan penyakit.

"Efek pasti pada fitur asma tergantung pada rasa spesifik, menunjukkan tidak semua e-rokok beraroma akan memiliki konsekuensi yang sama pada kesehatan paru-paru," jelas Dr Chapman dalam penelitian yang dipublikasikan di Scientific Reports.

Dalam penelitian ini, rasa black licorice ditemukan dapat menyebabkan peradangan jalan nafas. Sedangkan cinnacide memiliki efek sebaliknya, yakni menekan peradangan jalan nafas.

Para peneliti tidak menganalisis cairan secara langsung, untuk mengkonfirmasi apa yang terkandung di dalamnya. Namun ada bukti dari penelitian sebelumnya bahwa rasa yang dikategorikan sebagai mentega atau krim dan kayu manis yang masing-masing termasuk puding pisang dan cinnacide beracun.

Terkait temuan ini, peneliti menambahkan bahwa perhatian harus diambil dalam mempromosikan penggunaan e-rokok beraroma kepada pasien dengan penyakit pernapasan seperti asma dan bahwa pembuat kebijakan harus mempertimbangkan membatasi penggunaan e-rokok beraroma.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4970 seconds (0.1#10.140)