Jogja Fashion Week 2024 Sukses Digelar, Gubernur DIY Dorong Yogyakarta Jadi Pusat Mode dan Budaya Kelas Dunia
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Jogja Fashion Week 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sukses digelar belum lama ini. Acara tersebut merupakan penyelenggaraan yang ke-19 kali dengan total pengunjung fashion show 6.000 orang dan pameran sebanyak 5000 orang, dengan omzet keseluruhan mencapai Rp1,8 miliar.
Hal itu mendapat apresiasi dari Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X karena sudah konsisten menyelenggarakan Jogja Fashion Week.
“Saya ingin mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY yang telah dengan konsisten menyelenggarakan Jogja Fashion Week selama hampir dua dekade,” kata Sultan Hamengku Buwono X dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/8/2024).
Sultan Hamengku Buwono juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi.
“Baik dari dalam maupun luar negeri, yang telah mendukung terselenggaranya acara ini,” ucapnya.
Lebih jauh Sultan Hamengku Buwono menilai bahwa Jogja Fashion Week bukan sekadar pameran mode, tetapi juga platform yang mempertemukan beragam ide dan kreativitas tanpa batas.
“Tahun ini, dengan tema "Fusion Fashion," kita diajak untuk menyaksikan perpaduan yang harmonis antara integrasi budaya, kreativitas, dan sentuhan modern dalam dunia fashion. Sebuah konsep yang sangat relevan dengan semangat zaman, di mana batas-batas budaya semakin lebur dan kreativitas menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan global,” tuturnya.
Untuk itu, Sultan Hamengku Bowono juga merasa bangga dan terinspirasi melihat bagaimana Jogja Fashion Week 2024 berhasil menarik perhatian, tidak hanya dari kalangan desainer lokal, tetapi juga mancanegara.
“Khususnya, peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia yang kita rayakan hari ini, menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan baik kedua negara,” ujar Sultan Hamengku Buwono X.
Kehadiran tiga desainer dari Australia melalui program Emerging Designers Bootcamp in Jogjakarta, yang merupakan hasil kerja sama antara DIY dan Victoria, Australia, adalah bukti nyata dari eratnya hubungan tersebut.
“Saya percaya, kolaborasi ini akan semakin memperkaya industri fashion kita dan membawa pengaruh positif bagi para desainer muda yang terlibat,” ujarnya.
Dengan diselenggarakannya Jogja Fashion Week 2024, Sultan Hamengku Buwono X tidak hanya berharap pada peningkatan kreativitas di dunia fashion, tetapi juga efek berganda yang dapat dirasakan oleh sektor-sektor lainnya seperti pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.
“Saya yakin, acara ini akan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian DIY, serta memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat mode dan budaya yang berkelas dunia,” katanya.
Sultan Hamengku Buwono X berharap Jogja Fashion Week akan terus berkembang dan menjadi ajang yang dinanti setiap tahun.
“Mari kita terus dukung kreativitas tanpa batas, menjunjung tinggi harmoni budaya, dan memajukan industri fashion di Yogyakarta,” pungkasnya.
Hal itu mendapat apresiasi dari Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X karena sudah konsisten menyelenggarakan Jogja Fashion Week.
“Saya ingin mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY yang telah dengan konsisten menyelenggarakan Jogja Fashion Week selama hampir dua dekade,” kata Sultan Hamengku Buwono X dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/8/2024).
Sultan Hamengku Buwono juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi.
“Baik dari dalam maupun luar negeri, yang telah mendukung terselenggaranya acara ini,” ucapnya.
Lebih jauh Sultan Hamengku Buwono menilai bahwa Jogja Fashion Week bukan sekadar pameran mode, tetapi juga platform yang mempertemukan beragam ide dan kreativitas tanpa batas.
“Tahun ini, dengan tema "Fusion Fashion," kita diajak untuk menyaksikan perpaduan yang harmonis antara integrasi budaya, kreativitas, dan sentuhan modern dalam dunia fashion. Sebuah konsep yang sangat relevan dengan semangat zaman, di mana batas-batas budaya semakin lebur dan kreativitas menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan global,” tuturnya.
Untuk itu, Sultan Hamengku Bowono juga merasa bangga dan terinspirasi melihat bagaimana Jogja Fashion Week 2024 berhasil menarik perhatian, tidak hanya dari kalangan desainer lokal, tetapi juga mancanegara.
“Khususnya, peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia yang kita rayakan hari ini, menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan baik kedua negara,” ujar Sultan Hamengku Buwono X.
Kehadiran tiga desainer dari Australia melalui program Emerging Designers Bootcamp in Jogjakarta, yang merupakan hasil kerja sama antara DIY dan Victoria, Australia, adalah bukti nyata dari eratnya hubungan tersebut.
“Saya percaya, kolaborasi ini akan semakin memperkaya industri fashion kita dan membawa pengaruh positif bagi para desainer muda yang terlibat,” ujarnya.
Dengan diselenggarakannya Jogja Fashion Week 2024, Sultan Hamengku Buwono X tidak hanya berharap pada peningkatan kreativitas di dunia fashion, tetapi juga efek berganda yang dapat dirasakan oleh sektor-sektor lainnya seperti pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.
“Saya yakin, acara ini akan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian DIY, serta memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat mode dan budaya yang berkelas dunia,” katanya.
Sultan Hamengku Buwono X berharap Jogja Fashion Week akan terus berkembang dan menjadi ajang yang dinanti setiap tahun.
“Mari kita terus dukung kreativitas tanpa batas, menjunjung tinggi harmoni budaya, dan memajukan industri fashion di Yogyakarta,” pungkasnya.
(tsa)