Ciputra Hospital Surabaya Sukses Lakukan Operasi Kedutan Wajah dengan Teknik MVD

Kamis, 05 September 2024 - 11:01 WIB
loading...
Ciputra Hospital Surabaya...
Ciputra Hospital Surabaya sukses menggelar operasi wajah kedutan dengan menggunakan metode microvascular decompression (MVD) pada Rabu (4/9/2024). Foto/MPI/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Ciputra Hospital Surabaya sukses menggelar operasi wajah kedutan dengan menggunakan metode microvascular decompression (MVD) pada Rabu (4/9/2024). Metode ini membuat waktu operasi lebih singkat, dari umumnya lima jam menjadi hanya sekitar satu jam.

MVD sendiri merupakan metode pembedahan yang bertujuan untuk memisahkan pembuluh darah dari saraf menggunakan bantalan khusus. Sehingga dapat mengembalikan fungsi saraf wajah yang normal, luka sayatan operasi hanya kurang lebih 1-2 cm.

Operational Director Ciputra Hospital Dr. Sisca Sindhuatmaja mengatakan, tindakan operasi ini dilakukan oleh dokter bedah saraf dengan menggunakan mikroskop. Dengan metode ini, kepala pasien tidak perlu dibuka cukup besar. Hanya dilubangi sekitar 1 cm.



“Nanti dengan menggunakan mikroskop tersebut akan dipisahkan pembuluh darah dan juga saraf yang tertekan oleh pembuluh darah. Sehingga kedutannya bisa hilang,” katanya.

Dr. Sisca menjelaskan, tidak semua rumah sakit dan dokter bisa mengerjakan operasi ini. Sebab, biaya dan alatnya cukup mahal. Untuk biaya operasi ini antara Rp100 juta hingga Rp150 juta, tergantung implant yang dipakai. Sedangkan untuk investasi mikroskop, diperkirakan mencapai Rp15 miliar.

“Pasien yang menjalani operasi ini di sini hanya perlu menginap dua malam saja. Ini pasien datang kemarin. Setelah operasi, pasien akan dibawa ke ICU dan besok dilakukan observasi. Setelah itu pulang,” jelasnya.

Tim dokter yang mengerjakan operasi ini adalah dr. M. Sofyanto, Sp.BS, dr. Agus Chairul A, Sp.BS(K), dan dr. Gigih Pramono, Sp.BS. Dengan teknologi live surgery, keluarga bisa terhubung dan menyaksikan bagaimana jalannya operasi yang dilakukan serta adanya komunikasi dua arah antara keluarga pasien dan dokter yang menjadi operator operasi.

“Jadi, kita siapkan layar besar dan keluarga pasien bisa menyaksikan proses operasi secara langsung,” ujar Dr. Sisca.



Kasus kedutan wajah atau hemifacial spasm adalah kondisi neurologis yang jarang terjadi, tetapi dapat mengganggu. Di mana otot-otot di satu sisi wajah berkontraksi secara tidak terkendali. Hemifacial spasm merupakan kondisi di mana otot di satu sisi wajah mengalami kejang secara berulang-ulang. Kondisi ini umumnya dimulai dengan kejang ringan pada otot di sekitar mata atau sudut mulut.

Namun, seiring waktu dapat memburuk dan meluas ke area wajah lainnya. Hemifacial spasm adalah penyakit dapat menyebabkan gangguan serius dalam fungsi sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.

“Dalam setahun ada sekitar 30.000 kasus ini. Dulu yang terkena usainya di atas 50 tahun. Tapi sekarang usia 30-an tahun bisa kena. Untuk penyebabnya tidak diketahui,” kata dr. Agus Chairul A.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)